Fernando Oh.... Fernandez👬

95 54 25
                                    

NÌ HAÕ PARA READERS ADA SEDIKIT PENGUMUMAN.

JADI PART AWALNYA AKU REVISI SEDIKIT YANG TADINYA MEMAKAI LO--GUE DI POV-NYA, SEKARANG DIGANTI MENJADI "AKU" KARENA AUTHOR LEBIH SUKA PAKAI "AKU"

GITU AJA SIH, YAUDAH MAKASIH.

ENJOY MAY FRIENDS.

Hidupku seperti dipermainkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hidupku seperti dipermainkan. Memiliki nama yang tidak masuk diakal dan juga dipertemukan dengan The Fernan twins. Gak nanggung-nanggung loh yang aku hadapi dua orang nyebelin jelmaan sayton. Banyak-banyak baca ayat kursi kalo gini keadaannya.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu. Selamat pagi every badeh,"
ucap seseorang yang ku ketahui namanya, tapi heran deh pelajaran sudah berlangsung dua jam dan sedikit lagi istirahat, tapi lagi-lagi anak ini baru datang. Otaknya udah diganti sama otak cumi gue rasa. Emang cumi punya otak ya?

"Darimana saja kamu Nandez?"
ucap Bu Rena yang baik hati dan tidak sombong dengan tatapan yang sedikit lagi mencabik-cabik muka tampan seorang Fernandez. Gak Ade gak Abang sama aja kelakuannya minus.

"Saya abis belajar Bu."
Jawab dia enteng banget. Bu Rena udah tarik napas ancang-ancang mau nyerocos ngegas-gas gitu.

"BELAJAR APA KAMU NANDEZ! SAYA BANGGA SAMA KAMU BISA NYARI ALASAN TANPA PIKIR PANJANG."
Mamam tuh bicit pinyi Bu Rena.

"Makasih Bu sudah bangga dengan saya, tapi saya benar-benar belajar, belajar mencintai seseorang."

Dasar pucek boy. Dia tuh beda banget sama abangnya yang suka marah-marah dan cari masalah dengan cara nyari musuh, sedangkan Nandez receh, walaupun suka tidak jelas jalan pikirannya, tetep aja loh Nandez tidak patut dibanggakan.

Setelah Nandez bicara seperti itu seisi kelas dibuat ribut karena penasaran dengan 'seseorang' yang disembunyikan namanya oleh Nandez.

"Beib kamu belajar mencintai aku?"
Hidih kepedean banget tuh si Jaen, muka sudah kaya tembok kena cet juga.

"Salah dong beib."
Tuhkan emang nih bocah puceknya sampe ke tai-tai.

"Heh Nandez, Ini bukan tempat tanya jawab. Saya jadi guru gak ada harga dirinya di depan kamu,"
ucap Bu Rena yang sudah mabuk kepalang dengan tingkah Nandez yang bobrok.

Istighfar Bu istighfar.

"Seratus buat ibu."

"NANDEZ!!"

Carbonara[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang