Senyum-senyum sendiri itu yang aku lakuin sore ini. Bukan tanpa alasan aku seperti ini, coba deh kalian bayangkan ketika gebetan ngajak jalan saat malam Minggu rasanya kaya *emineral ada manis-manisnya gitu. Ngomong-ngomong ini kali pertama Jayden mengajakku malam Minggu bersama.
Malamnya aku sudah siap dengan gaun kasual berwarna peach dengan aksen bunga-bunga hitam di sekitar leher.
Cantik ketika melihat pantulan diriku di cermin.
"Nar--Nara temannya udah nungguin tuh,"
ucap papa dari lantai bawah."Wait pa wait."
Aku turun dan melihat Jayden sudah duduk manis di sofa ruang tv bersama papa sambil berbincang.
"Asik banget pa sama calon mantu,"
kataku dengan sedikit kekehan takut Jayden tidak nyaman dengan kata-kata itu."Halu kamu Nar, Jayden mana mau sama kamu."
"Ya kan nak Jayden?"
Sambung bokap meneruskan kalimatnya."Om saya pinjam anaknya ya."
"Enak aja aku bukan barang tau!"
"Bawa aja nak Jayden, tapi ati-ati dia makannya sebakul."
"PAPA!"
"Hhh.... Bercanda, sudah sana malam mingguan ."
Aku menyalami tangan papa begitupun juga Jayden. Aku bisa melihat muka Jayden yang tegang, ini pasti karena candaan tidak lucu milik papa.
"Nak Jayden jangan tegang. Belum malam pertama sudah tegang aja."
"PAPA!!"
🍝
Beralih dari kejadian di rumah tadi, sekarang aku sudah berada di restauran Italia yang cukup ramai mungkin karena malam Minggu banyak ABG yang sekedar nongki-nongki, makan bersama kekasih, maupun yang hanya beli minuman tapi minta password WiFi.
"Hum... tumben ngajak makan di sini."
Aku melihat wajahnya yang tampan, tapi terlihat tidak tenang.
"Jay ada masalah ya?"
Tanyaku hati-hati."Anu aku mau bilang sesuatu--"
Dengan secepat mungkin aku memotong ucapan dia, gak tau kenapa jantungku jadi dug dug dugan.
"Biar aku duluan yang bilang,"
kataku."Hum."
"Aku sayang kamu,"
ungkapku berharap dia menjadi kekasih yang selalu merangkul saat aku terpuruk."Hah?"
"Aki siying kimi,"
ucapku dengan mulut yang diminyi-minyikan."Gak Nar, kita gak bisa bersama. Alasan gue ngajak lu kesini untuk jelasin semuanya,"
ucapnya. Jadi aku ditolak nih? Hhh.... aku cuma bisa tertawa miris, ternyata benar kata Nando kalau diri ini jelek, burik, gak bisa makeup. Gak layak dicintai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Carbonara[Hiatus]
Teen Fiction(Update setiap malam minggu) " Hahah....Itu nama kok gitu amat?" Tawa anak itu meledek . Heh, dikira lucu kali lu kaya gitu!. Gak sama sekali. "Bacot lu cungkring!" Sontak saja seisi koridor tertawa. Sukurin. Biar tau rasanya ditawain, jangan enak...