Bab I - Vrka

9 2 0
                                    

"Siberia? Siberia katamu, Pak Tua? Buat apa kita ke sana?"

Lev memprotes. Perempuan mungil berambut pirang sebahu itu menekuk wajah tirusnya kesal sambil terus berjalan di lorong beton bercat perak ini. Mata birunya menatap kesal dan bibir cemberut. Dia mengenakan jaket militer berwarna hijau gelap yang jelas tampak kebesaran untuk tubuhnya.

Berjalan di depannya adalah Boris, seorang laki-laki yang lewat separuh baya dan berambut cokelat pendek yang sudah beruban separuh. Wajahnya bengis dan dingin dengan rahang kotak yang kokoh. Dadanya bidang, tubuhnya tegap, serta kakinya yang mengenakan sepasang sepatu boots hitam melangkah mantap. Tidak sedikitpun tampak pertanda usia menggerogoti tubuhnya.

"Memancing di air keruh," jawab Boris datar.

"Pak, tapi bukannya regu kita memang selalu disuruh memancing di air keruh?" tanya Wijaya. Lelaki berambut hitam pendek, bertubuh jangkung, dan berkulit sawo matang itu sebenarnya ada di sini karena diseret oleh Lev yang mendadak kesal saat melihat Boris.

"Itu artinya tidak ada masalah untuk kita."

"Hoi, Pak Tua, aku punya segudang masalah kalau kita pergi ke Siberia Timur!"

Wijaya mendengus, "Kapan kau tidak punya masalah saat kita akan melakukan misi, Lev?"

Lev menunjuk Wijaya kesal, "Saat kau berhenti ikut campur, pemula. Setidaknya tunjukkan rasa hormat sedikit pada orang dengan pangkat lebih tinggi darimu."

"Lev," Boris berdeham, "berapa kali harus kuingatkan kau bahwa regu kita berada di luar pangkat dan strata militer? Tapi kalau kau mau bersikeras menggunakan itu, Mayor, kau seharusnya lebih sopan pada seorang Kolonel tua."

"Tapi aku tetap mentornya Wijaya, aku lebih senior!" Lev setengah menjerit. "Dan buat apa kalian berdua mengalihkan isu pembicaraan ini? Kalian berdua bersekongkol ya."

Boris menghela napasnya. Dia berhenti dan berbalik menghadap Lev, "Lev, para kepala Dewan Pimpinan LUNA yang memberikan instruksi agar regu Vrka ke sana."

"Lalu siapa yang mengajukan ini ke Dewan Pimpinan?"

Boris tidak langsung menjawab. Dewan Pimpinan yang mereka berdua maksud adalah dewan yang terdiri dari kepala-kepala negara yang menjadi anggota Liga Unifikasi Negara-negara Ayuria, atau LUNA.

Negara-negara yang bernaung di LUNA masih merupakan negara sendiri dan berdaulat. LUNA berfungsi untuk memastikan tidak ada perselisihan dalam dagang, ekonomi, wilayah, dan politik.

Walau tiap negara masih memiliki militer mereka tersendiri, sebagian harus diserahkan pada LUNA dalam kesatuan militer yang dipimpin oleh Dewan Pimpinan. Kepala negara dari lima negara pelopor LUNA adalah yang disebut sebagai kepala Dewan Pimpinan.

Kelima negara itu adalah Uni Republik Petersburg-Siberia, Kekaisaran Nichi, Kekaisaran Konstitusional Qing, Republik Sosialis Rakyat Vedhanic, dan Persekutuan Dagang Republik Perdagangan Nusa Antara.

Regu mereka, Regu Vrka, adalah regu khusus yang dibentuk untuk menjalankan perintah dari Dewan Pimpinan tanpa terikat peraturan dan hierarki militer. Karena itu, menurunkan mereka ke dalam tugas bukanlah hal yang mudah dilakukan karena diperlukannya persetujuan dari setidaknya empat dari lima kepala Dewan Pimpinan.

Boris menggeleng, "Tidak ada yang mengajukan ini ke Dewan Pimpinan. Permintaan diajukan langsung kepada kepala Dewan Pimpinan melalui Presiden Alexei Dragunov."

"Dan kepala Dewan Pimpinan setuju untuk mengirim kita?" tanya Wijaya.

"Karena kita memang seharusnya dikirim ke sana," sela seorang laki-laki jangkung dengan rambut hitam legam yang agak panjang. Wajahnya agak lonjong, dia memakai kacamata bingkai separuh berbentuk kotak, ekspresinya dingin. Dia adalah Kwang dan berasal dari Republik Rakyat Yuan, sebuah negara di pulau lepas pantai Kekaisaran Konstitusional Qing.

Stielkruger: Re-MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang