⭐️Bagian 5⭐️

1.7K 214 17
                                    

Suasana di dalam mobil hanya terdengar suara anak kecil, siapa lagi jika bukan Kila?

Yang di lakukan Syifa sepanjang perjalanan hanya diam membisu, jika Kila bertanya dia baru akan mengeluarkan suara nya. Tidak berani membuka mulut nya.

Dwiki merasa aneh, kenapa gadis di sebelah nya tidak mengeluarkan suara nya? Mengeluarkan hanya jika putri nya bertanya. Dan dia amat berterima kasih kepada putri nya yang selalu bertanya kepada wanita di sebalah nya. Dan dia pun mau mengajak berbicara bingung, ingin memilih topik pembicaraan seperti apa. Diri nya tidak pandai dalam berbasa basi, dia lebih suka yang tidak bertele tele langsung ke point nya saja.

"Pah, besok kita ke rumah Eyang yaa? Sama Onti Syifa juga tapi." pinta Kila yang membuyarkan lamunan Dwiki. Untung anak nya mengajak diri nya berbicara, jika tidak dia akan hanyut dalam lamunan nya dan berujung dengan kejadian yang tidak tidak.

Sebelum menjawab Dwiki melirik ke sebelah nya, "Tanya dong sama Onti Syifa nya, mau apa ngga."

Sekarang giliran Kila yang bertanya kepada Syifa, "Onti, besok Onti ikut Kila sama Papah ke tempat nya Eyang yaa?" pinta Kila dengan raut muka andalan nya. Dia ingat perkataan Uncle Dion nya, Adik kandung dari Dwiki. Jika diri nya mengeluarkan tatapan seperti ini, di jamin orang yang sedang dia rayu akan menurut.

Syifa ragu ingin menjawab bagaimana, jika dia iyakan takut Eyang nya Kila mengira yang tidak tidak. Tapi jika dia menolak dia tidaj tega dengan gadis kecil ini.

"Onti..." melas Kila seraya diri nya beringsut maju ke pangkuan Syifa. Sang empu kaget, untuk nya dia dengan sigap menanggapi gadis tersebut. Jika tidak, maka gadis kecil ini aka jatuh.

Dwiki hanya diam saja, dia tahu jika putri nya itu meminta sesuatu harus di kabulkan. Selama ini, diri nya atau pun keluarga nya tidak pernah, tidak menuruti kemauan putri kecil nya. Sangat keras kepala melebihi diri nya.

"Ontiii..." karea Syifa belum menjawab juga kemauan nya, Kila merebahkan kepala nya di dada Syifa. Syifa menolehkan kepala ke arah Dwiki meminta pendapat.

Dwiki merasa diri nya sedang di tatap, dia menolehkan kepala nya sebentar ke sebelah nya, "Yaudh gak papa. Tenang, Mamah ngga bakalan gigit kamu kok." canda Dwiki berniat supaya Syifa tidak menolak permintaan putri nya. Entah kenapa, dia juga merasa perlu mengenalkan Syifa kepada Mamah nya.

Syifa menghembuskan nafas nya sejenak, "Ya udah. Besok Onti mau deh." seketika wajah Syifa langsung di hujani ciuman oleh Kila.

"Makasih Onti. Sayang Onti Syifa." ujar Kila seraya memeluk tubuh Syifa. Syifa pun merespon dengan memeluk balik Kila.

Diam diam Dwiki tersenyum melihat kedekatan antara putri nya dengan Syifa. Entah ini harapan semu atau selama nya, dia mau melihat pemandangan seperti di samping di sepanjang hari nya.

"Makasih ya Pak," ujar Syifa ketika mobil sudah berhenti tepat di depan rumah nya.

"Saya yang harus nya terima kasih sama kamu. Mau jemput anak saya."

"Sama sama Pak. Yaudah kalo gitu saya turun ya Pak. Kila, Onti pamit dulu ya."

Kila yang tadi nya asih dengan iPad di tangan nya, langsung meloncat ke tengah di antara jok Dwiki dan Syifa.

"Oke Onti. Besok jangan lupa yaa, aku jemput sama Papah di kampus Onti." mata Dwiki terbelalak kaget, kapan diri nya berbicara akan menjemput Syifa bersama anak nya?

Setelah Syifa sudah turun dari mobil, Kila berpindah posisi menjadi di samping Dwiki.

"Nak, kapan Papah ngomong kalo mau jemput Onti Kila?" tanya Dwiki kepada putri nya.

My Spoiled CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang