say hallo

7 3 0
                                    

Aretta yakin, kemarin adalah mimpi buruknya. Dia pasti tidak akan kembali dan pindah ke sekolahnya. Namun semua praduga yang ia buat untuk meyakinkan hatinya kandas saat tanpa sengaja ia melewati ruang guru, sosok itu muncul tepat dihadapannya bersama dengan guru.

"Eh Aretta kebetulan sekali, kamu setelah istirahat pelajaran bapak kan?" Aretta mengangguk. Setelah istirahat memang mata pelajaran bahasa Inggris.

"Bapak mau minta tolong, antarkan murid baru ini ke Kelas XII IPS 1 yah, bapak ada urusan. Bapak udah WA ibu Darsi yang lagi ngajar sekarang, kamu tinggal tunjukkin aja Dimana kelasnya." Belum sempat mengiyakan,  beliau pun pergi meninggalkan Aretta dan si anak baru.

Setelah beberapa detik saling diam, Aretta akhir nya berjalan mendahului si murid baru.

Suasana diantara mereka hening, koridorpun sepi karena proses belajar mengajar sedang berlangsung. Aretta tau, sosok yang kini dibelakangnya masih menatapnya. Tatapan yang Aretta sama sekali tidak ingin tahu. Setelah menaiki tangga menuju lantai 3 dimana kelas XII berada. Aretta berhenti tepat di pintu pertama lantai 3.

"Kelas Lo disini." Ucap Aretta tanpa melihat orang yang kini tepat berada di depannya. Setelah mengucapkan itu Aretta bergegas pergi dan menuju kelasnya berada, tapi cekalan ditangan kirinya mengurungkan niatnya.

"Lepas." Ucap Aretta.

"Ga akan." Akhirnya suara berat itu keluar. Tangannya pun terasa hangat saat menggenggam jari Aretta.

"Gue ga akan lepasin yang seharusnya milik gue." Kilatan marah jelas ada dalam manik Aretta. Dadanya sesak. Miliknya? Bahkan saat ini Aretta sangat ingin mencakar dan menamparnya. Dengan memberanikan diri, Aretta berbalik dan memandang dengan penuh kebencian.

"Tugas gue udah selesai, permisi." Dengan sekali hentakan tangannya terlepas, dan tanpa pikir panjang Aretta bergegas pergi menuju kelasnya. Sementara si murid baru terus menatap kepergian Aretta.

"I got you."

ArettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang