8.

11 4 1
                                    

Tepat pukul 22.00 Farrel dan kawan-kawannya sedang berkumpul di basecamp anak DR. Mereka berkumpul bukan untuk pesta miras atau judi mereka berkumpul hanya berkumpul seperti biasa mereka sudah menganggap semuanya adalah keluarga kedua.

"Woy bikin dugem dadak an skuyy" ucap aji mengajak teman-teman nya. Ide gila apa ini lagi?dugem dadakan?

"Gausah aneh-aneh lo ji" ucap Farrel

"Udah bos santai aja" jawab aji

"To hito...sini lo" ucap Aji memanggil Hito adik kelasnya. Memang anggota DR itu dari kalangan adik kelas,seangkatan,kakak kelas tapi banyak juga yang dari sekolah luar juga.

"Kenapa bang?" Tanyanya

"Lo beli minuman soda sono ke minimarket" ucapnya menyuruh Hito

"Duit mana bang?" Tanyanya meminta duit. Enak sekali dia menyuruh membeli tapi ga ada duitnya.

"Noh minta si bos,hahaha" jawab Aji dengan kekehannya

"Wahh aji kelewatan nih, emang lo kira bos atm berjalan apa ya" ucap Alex kepada Aji

"Sekali-kali yakan bos" tanya Aji kepada Farrel sambil menaik turunkan alisnya.

"Nih" Farrel mengeluarkan tiga lembar uang berwarna merah.

"Oke makasih bos,otw nih" ucap Hito sambil mengambil uang di Farrel.

Memang Aji mempunyai ide gila yang membuat banyak orang sengsara. Dan sekarang basecamp sudah seperti kapal pecah sampah plastik sudah dimana-mana,botol,kaleng dan makanan ringan sudah berserakan.

***
Dilain tempat Nandiya sedang terbangun dari tidurnya,dia merasa lapar padahal tadi dia juga sudah makan malam tetapi kenapa lapar rasanya. Nandiya menuju kedapur untuk mencari makanan ternyata dapurnya bersih tidak ada makanan hanya ada telur,nasi pun juga sudah habis. Nandiya melihat jam didekatnya ternyata sudah jam 23.00 sudah tengah malam tetapi perutnya berbunyi meminta diisi.

"Emang masih ada ya yang jualan jam segini?" Tanyanya pada dirinya sendiri.

Orang tuanya sudah tertidur,pembantunya juga tetapi Abang nya pasti lagi menjadi kelelawar diluar sana.

"Pasti kalo nyuruh Abang ga mau,tapi laper gimana inii???" Tanyanya pada dirinya sendiri frustasi karena lapar.

"Udahlah bodo amat keluar aja cari makan sendiri semoga aja ada yang jualan ya didepan komplek" Nandiya bermonolog sendiri lagi dan lagi.

Nandiya kembali kekamarnya untuk mengambil jaket dan dompetnya. Setelah bersiap-siap Nandiya segera berjalan kaki menuju depan komplek. Ternyata masih ada yang berjualan.

"Mang satenya 1 porsi bungkus ya"

"Siap neng ditunggu" jawab mamang yang berjualan sate

Setelah menunggu 10 menit satenya sudah jadi.
"Ini neng" ucap mamang tersebut

"Berapa mang?" Tanyanya

"15 ribu aja neng" jawabnya

"Nih mang kembaliannya ambil aja" ucap Nandiya.

"Maksih neng" ucap terimakasih dari mamang sate

"Iya mang,saya duluan" ucap Nandiya.

Selama diperjalanan pulang Nandiya hanya bersenandung kecil karena ini memang sudah tengah malam,jalanan sudah sepi. Srek srek Nandiya mendengar suara langkah kaki dari belakanganya.

"Woy siapa yang ngikuti gua?" Nandiya berbalik badan melihat siapa yang mengikuti nya.

Terdapat 3 preman yang keluar dari belakang pohon. Nandiya berjalan mundur perlahan. Dia takut setengah mati. Dia memohon kepada tuhan agar ada orang baik yang menolongnya.

My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang