14.

16 5 0
                                    

Saat ini Nandiya, Angel,dan Aurora sedang berada di stand makanan.

"Nandiya cantik,kamu beli apa? Biar abwang beliin,nih duit abang banyak" ucap Aji,sambil memegang duit recehan

"Lo habis ngamen?" Tanya Nandiya

"Astagfirullah gua dibilang ngamen,emang bener sih hehehe" jawab Aji cengengesan

"Sorry aje gua gak terima sama duit habis ngamen,hahaha" jawab Nandiya menohok hati.

"Ji aji,udah lah lo gak tau apa dari tadi lo dilihat in pawangnya melulu" ucap Alex sambil menunjuk Farrel.

"Hampura-hampura" ucap Aji sambil menundukkan kepalanya ke Farrel

"Beb,beli apa?" Tanya Satria kepada Aurora

"Hahhh???beb? Lo sama Aurora pacaran Kakk??" Tanya Angel tak santuy

"Raa?jelasin ra?" Ucap Nandiya

"Iya, udah sana gua mau sama Aurora" ucap Satria sambil mengusir teman-temannya.

"Bangkek lo ye, tadi nyuruh kita nemenin sekarang nyuruh pergi" ucap Alex mencak-mencak.

"Ayo pergi" ajak Farrel sambil menggandeng tangan Nandiya.

"Loh loh loh,apa-apaan ini??" Tanya Angel

"Wahh lo sama kak Farrel juga Nan,gila lo semua" ucap Angel lagi.

"Gercep juga coy" goda Aji

"Pj bos pj" ucap Alex

Farrel tidak menanggapi ucapan teman-teman dia segera mengajak Nandiya pergi dari teman-teman nya.

Nandiya yang mendapat perlakuan seperti itu diam saja,tetapi jantungnya maraton dari tadi.

"Ehh lepas dong woy,sakit nih" berontak Nandiya.

"Woyy lepas oy"

"Gak budek kan lo,oy lepas dong" ucapnya lagi.

"Diem" ucap Farrel singkat

"Mau kemana sih? Lepas kek gua bukan kambing" ucap Nandiya tetap meminta tangannya dilepas.

"Kak Farrel lepas in dong plis" ucap Nandiya sok manis.

"Kak lepas dong yaampun,lo gak tau apa jantung gua udah maraton dari tadi" ucap Nandiya keceplosan.

Nandiya menggerutuki ucapannya. Seketika Farrel berhenti berjalan dan menghadap Nandiya.

Nandiya bingung sendiri, dia tidak berani menatap mata Farrel.

"Lo deg-degan sama gua?" Tanya Farrel

"Mampos pakek tanya lagi,aduh gimana ini,plis bantu gua teman" ucap Nandiya dalam hati

"Heh?" Tanya Farrel membuyarkan lamunan Nandiya.

"Ehhh...eng enggak kok"jawab Nandiya gugup

"Terus kenapa lo gugup? Lo suka sama gua?" Tanya Farrel

"Enggak" jawab Nandiya tegas,tetapi pipinya sudah merah seperti tomat.

"Trus ngapain tuh pipi?" Tanya Farrel menggoda Nandiya

"Ck,udahlah males gua,ayo mau kemana?" Tanya Nandiya mengalihkan perhatian.

"Ikut gua ke rooftop" ucap Farrel.

"Hm,tapi gausah gandeng -gandeng tangan gua" ucap Nandiya memperingatkan Farrel.

Kemudian Farrel segera berjalan menuju rooftop.

Sesampainya dirooftop Nandiya duduk di kursi kayu yang berada disana.

"Ngapain ke sini?" Tanya Nandiya

"Ngadem" jawab Farrel

"Itu doang? Yaudah gua turun" ucap Nandiya dan segera berdiri dari duduknya.

Sebelum Nandiya pergi Farrel mencekal Tangan Nandiya.

"Duduk,gua mau ngomong" ucap Farrel menyuruh Nandiya untuk duduk kembali.

"Mau ngomong apa?" Tanya Nandiya.

"Lo punya cowok?" Tanya Farrel.

"Kenapa emang?" Tanya Nandiya ganti.

"Jawab aja" ucap Farrel. Sebenarnya Farrel deg-degan tanya seperti itu kepada Nandiya apalagi duduk disebelah.

"Gak" jawab Nandiya.

"Kalo ada yang suka sama lo?" Tanya Farrel lagi.

"Ngapain sih lo tanya kek begituan?" Tanya Nandiya,karena bingung dengan Farrel.

"Jawab aja" ucap Farrel seperti tadi.

"Kalo dia baik,ganteng yang pasti oke aja hehehe" jawab Nandiya

"Kenapa sih, lo suka sama gua?" Tanya Nandiya to the poin.

"Iya" jawab Farrel tegas.


TBC

#makasi udah baca❤️
#jangan lupa pencet tombol bintangnya 👍 biar aku lebih semangat update

My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang