Epilogue

117 11 0
                                    

     "Jim, coba gendong Huen sebentar, siapa tahu dia mau tenang", Yoongi menyerahkan Huen kecil pada ayahnya yang menerimanya dengan rikuh. Badanya setegak papan dan alih-alih menggendong seorang bayi, ia terlihat menggendong peluru meriam yang bisa sewaktu-waktu meledak.

     Tapi dalam rengkuhan Jimin tangisan Huen bertambah keras. Menangis sampai wajahnya memerah. Yoongi tidak berhasil menenangkanya padahal Huen sudah disusui. Usaha menenangkan bayi menangis itu dengan memberikanya pada sang ayah malah membuatnya menangis semakin kencang.

     "Jangan kaku begitu, rileks sedikit. Huen jadi tidak nyaman", omel Yoongi.

     Jimin sudah hilang wibawanya sebagai raja. Ia boleh keren dan bijaksana tapi menggendong bayi membuatnya ketakutan. Ia merasa payah. Sekarang ia juga pasrah-pasrah saja dimarahi Yoongi yang berubah jadi segalak macan betina sejak habis melahirkan. Yoongi yang dulu tidak berkutik melawan Jimin kini menghilang dari dunia digantikan Yoongi yang sebenarnya. Kalau Jimin payah, ia akan mengamuk. Sumbu pendek istilahnya.

     Mereka berdua menoleh ke arah pintu ketika tiba-tiba pintu terbuka. Jungkook dan Taehyung ada disana.

     "Hyung?, aku dengar suara Huen menangis"

     Yoongi mengangguk-angguk sambil memijat keningnya. Kepalanya pusing menghadapi anaknya yang keras kepala dan Jimin yang baru sekarang kelihatan kikuknya.

     "Sini biar kugendong. Jimin Hyung kapan sih bisa menggendong bayi? Sudah satu bulan masa masih tidak bisa", Jungkook mengambil alih Huen dari gendongan ayahnya dan bayi itu langsung tenang ketika mendengar Jugkook menenangkanya.

     "Aigoo Huen ternyata rindu Hyung yaa.. kasihan sekali sampai menangis. Cup cup sayang, apa? Digendong ayahmu tidak nyaman?. Iya Hyung tau ayahmu memang payah soal urusan anak kecil",

     Jungkook sengaja kok mengejek Jimin seperti itu. Sambil menggendong Huen menjauh. Abaikan Jimin yang tidak berani melawanya karena sadar bahwa perkataan Jungkook benar. Jimin memang sepayah itu. Dibiarkanya Yoongi tertawa dengan puas dan dengan rendah hati dibiarkanya Taehyung menepuk pundaknya. Taehyung sendiri juga baru tahu kalau Jungkook punya sisi tengil seperti ini. Disatukan dengan galaknya Yoongi, mereka seperti adik kakak cantik yang gampang memaki.

     "Sabar ya Hyung", kata Taehyung. Jimin mengangguk-angguk sabar. Sudah cukup terbiasa dianiaya secara verbal oleh Yoongi dan Jungkook.

     Sekarang yang seperti ini tidak aneh lagi.

     Dulu Jungkook berpikir kalau Jimin adalah lelaki berwatak keras yang menyeramkan. Tapi ketika menemukanya datang ke kerajaan Kim Namjoon dengan keadaan amat menyedihkan, semuanya berubah. Jimin sudah mencari Yoongi kemana-mana dan tidak menemukanya. Ia terlihat kurus dan berkantung mata hitam. Hampir sama menyedihkanya dengan Yoongi sewaktu pertama kali Jungkook menemukanya.

     Jimin tidak bisa bicara sewaktu akhirnya menemukan Yoongi. Waktu itu Yoongi sedang tertawa-tawa dengan Huen dipangkuanya. Yoongi yang berbahagia setelah waktu yang lama. Yoongi yang bersinar seperti dulu. Pipi Yoongi tembam dengan rona cantik. Kulitnya bersinar. Dan yang membuat Jimin tak kalah tercengang adalah bayi laki-laki di gendonganya.

     Jimin kikuk sekali sewaktu melihat Jungkook. Tidak berani menatap matanya padahal Jungkook sama sekali tidak menyeramkan. Jimin yang kikuk, Jimin yang hancur karena perseteruan tidak masuk akal keluarga mereka di masa lalu. Jungkook kira ia akan ketakutan sewaktu bertemu Park Jimin. Tapi dengan Park Jimin yang sekikuk ini, Park Jimin yang ternyata lebih pendek darinya – Jungkook tertawa dalam kepala karena ternyata Park Jimin punya badan kecil – Jungkook sama sekali tidak takut. Lebih dari itu, ia ingin merangkulnya. Mengajaknya berdamai dengan masa lalu dan memulai semuanya sebagai awal yang baru.

     Menginjak satu bulan, Jungkook dengan terang-terangan sudah berani meledek Jimin. Mengejeknya soal betapa payah ia mengurus Huen. Ditambah Yoongi yang galaknya baru kelihatan, Jungkook seperti semakin punya kuasa saja. Karna kalau dulu Yoongi begitu takut pada Jimin, sekarang ganti raja pendek itu yang tidak berani membantah Yoongi barang sekecap omongan.

     Dan Jimin...

     Ia berniat mengakhiri hidupnya kalau menemukan Yoongi tidak dalam kondisi baik pasca menghilang waktu itu. Dan Yoonginya disini, di kerajaan sahabat karibnya Kim Namjoon dengan Jungkook yang telaten membantunya. Jimin merasa semua tidak berarti, Yoongi dan anaknya adalah hal yang paling berharga. Dan Jungkook, ia akan menyerahkan nyawa kalau Jungkook menginginkanya. Tapi Jungkook tidak seperti itu. Jungkook amat baik hati. Jungkook yang lembut dan akan segera menikah dengan Taehyung. Jimin tidak akan berani melawan Yoongi dan Jungkook. Jimin ingin ada disana dan menjaga mereka semua.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Tamat.

Played Out Prince [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang