chapter 4

773 98 0
                                    

Vote nya jangan lupa
.
.
.

Seokjin menatap nanar seorang namja jangkung yang sedang terbaring lemah di ranjang pasien.
Sejak tadi air matanya tidak berhenti meluncur dari matanya.
Keadaan pasien dihadapan seokjin tidak bisa dibilang baik-baik saja,di beberapa bagian wajahnya terdapat perban.
Seokjin merasa bersyukur Hoseok juga dirawat dirumah sakit yang sama dengan Namjoon,namun kamar Hoseok berada dilantai dua sedangkan kamar Namjoon berada dilantai satu.

"Namjoonie buka matamu, Hyung tidak ingin kau seperti Hoseok yang masih terbaring koma.hyung tau Namjoon kuat" lirih seokjin dengan suara serak, tubuhnya sejak tadi masih bergetar karena takut.

Seokjin mengerutkan keningnya menatap jari-jari Namjoon bergerak dengan perlahan.ia terkejut, padahal dokter baru saja mengatakan Namjoon sedang berusaha melewati masa kritis dan mungkin tidak akan sadar sampai besok, tapi seokjin tahu Namjoon nya kuat.terlihat sekarang Namjoon berhasil melewati masa kritis dan mulai membuka matanya.
Dengan cepat seokjin berteriak memanggil dokter.ia tersenyum lebar saat dokter mulai memeriksa keadaan Namjoon.

"Dia berhasil melewati masa kritis nya" hanya itu yang keluar dari bibir dokter bertubuh lebih pendek dari seokjin sebelum ia keluar dari ruangan Namjoon.

"Hyung"seokjin mengangguk kuat saat Namjoon berusaha memanggil nya dengan suara lemah.

"Dimana yuiko?"

'deg'

Jantung seokjin berpacu dua kali lipat, bagaimana seokjin bisa mengatakan bahwa kekasih Namjoon meninggal dalam insiden kecelakaan itu.

"Joon kau ingin makan?" Berusaha mengalihkan topik, seokjin mencoba tersenyum meski sangat sulit.

"Jangan mengalihkan pembicaraan. Dimana yuiko?" Suara Namjoon semakin bergetar, mungkin sebentar lagi Namjoon akan menangis.

"Dia dibawa oleh orang tua nya kembali ke Jepang jangan khawatir" seokjin kembali menampilkan senyum, lebih tepatnya senyum pahit dibibir nya.

"Jasad tanpa nyawa.maksud Hyung begitu kan?"

Hati Seokjin teriris mendengar ucapan Namjoon apalagi melihat Namjoon merasa terpuruk seperti sekarang,air mata dimata tajam itu akhirnya menetes kan air asin.

"Mian Joon" hanya itu yang bisa seokjin katakan,ia sudah tidak bisa mengatakan apapun saat ini.

"Ini bukan salah Hyung.ini salah Suga!"

Seokjin terkejut mendengar sebaris kalimat yang keluar begitu mulus dibibir Namjoon,ia berusaha mencerna kata-kata yang Namjoon ucapkan.

"Apa yang kau katakan Joon?"

"Aku membanting setir karena melihat seekor kucing berwarna putih di tengah jalan, kucing itu Suga hyung.saat kesadaran ku mulai menipis aku melihat kucing itu berubah menjadi manusia tapi wajahnya tidak terlihat.aku yakin itu Suga! Kita harus mengembalikan Suga ketempat dimana Hyung memungutnya!" Teriak Namjoon lepas kendali saat ia menceritakan detail kejadian.

"Dan Hoseok.dia terbaring koma karena jatuh dari panggung.sebelumnya dia tidak pernah ceroboh tapi semenjak kehadiran kucing sialan itu Hoseok koma!"lanjut Namjoon frustasi.

"Itu kecelakaan Joon" seokjin berusaha menenangkan Namjoon yang mulai lepas kendali.

"Lalu bagaimana dengan ku?apa Hyung menganggap cerita ku hanya halusinasi?" Seokjin menggeleng kan kepalanya kuat, meski dari lubuk hatinya seokjin tidak percaya dengan ucapan Namjoon, tidak mungkin Suga karena Suga seharian ini bersama nya.oh! Seokjin baru ingat kalau ia meninggalkan Suga sendiri karena ia panik,apa Suga baik-baik saja?

"Oh lihat siapa yang datang" sinis Namjoon menatap kearah ambang pintu, seokjin menoleh kan kepalanya kebelakang.

"Suga? Bagaimana kau bisa kesini?"
Dengan cepat seokjin membawa Suga masuk kedalam.

"Kenapa Hyung tanya begitu?dia bahkan bisa menghalang jalan ku didekat bandara"

Suga menatap tajam mata Namjoon. seperti biasa Suga tidak pernah bicara, ia pasti diam menatap tidak suka pada orang yang menurut nya menyebalkan.

"Kau ingin kemana Joon?" Seokjin menatap prihatin Namjoon yang berusaha turun dari ranjangnya, namun tampaknya ia kesulitan.

"Kamar mandi" masih berusaha turun, perlahan kening Namjoon mengerut,ia tidak bisa merasakan kakinya.

"Biar Hyung bantu" cepat-cepat seokjin membawa kursi roda dan menuntun tangan Namjoon untuk turun namun Namjoon menolak tangan seokjin yang berada di bahu dan lengan nya.

Namjoon menatap seokjin penuh tanda tanya, air mata yang sempat berhenti kembali keluar tanpa ijin empunya.

"Kenapa harus pakai kursi roda? kenapa aku tidak bisa merasakan kakiku? Hyung kenapa aku tidak bisa menggerakkan kakiku!?" Namjoon berteriak panik, berkali-kali ia memukul kakinya namun ia tidak bisa merasakan apapun, dengan cepat seokjin menahan kedua tangan Namjoon yang semakin berusaha menyakiti diri nya sendiri.

"Mian Joon"seokjin memeluk erat tubuh rapuh Namjoon,ia tidak sanggup melihat dongsaengnya menderita seperti ini.

Suga yang sejak tadi diam perlahan menarik bibir nya membentuk sebuah senyum manis melihat adegan dihadapan nya. Matanya memicing tajam menantang Namjoon yang saat ini menatap nya dengan penuh kebencian.

Manusia Kucing [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang