2: DIA

88 28 9
                                    

"Mah, Abel pergi dulu assalamu'alaikum"

"Nak sarapan dulu baru juga jam 6 pagi kamu masih punya banyak waktu" Ujar Ibu Abel yang paling super bawel.

"Aku ada praktek pagi ini takutnya macet dijalan, dadah mamahhhhh."

"Yauda awa hati-hati di jalan, jangan ngebut bawa motornya. Kasih tau kalo sampai. Tetep aktifin hp nya." Ujar ibunya

Itulah Abel terkesan cuek namun sebenarnya mempunyai jiwa humoris dan petakilan alias gabisa diem. Abel dan ibunya sangatlah dekat. Yaa karena ayah Abel pergi merantau 2 tahun yang lalu jadinya tak ada teman cerita selain Abel.

Karena gamungkin kalo adik Abel yang diajak ceritaa hhe. Masih kecil untuk memahami cerita orang dewasa. Upsss aku juga sebenarnya belum cukup dewasa.

--------

Setelah mengendarai sepeda motor dengan jarak tempuh kurang lebih setengah jam akhirnya Abel sampai di sekolah tercinta. Sebenarnya dia tidak berniat sekolah disini apalagi jaraknya yang lumayan jauh dari rumah. Namun apa boleh buat waktu itu keinginan orang tuanya untuk bersekolah di Negeri, dan Abel pun tidak keberatan akan hal itu.

Ah rasanyaa pagi ini sangat melelahkan praktek seharian. Rasanya ingin cepat lulus saja agar keluar dari zona ini. Batin Abel berbisik.

"Woyy abell!!"

Siapa lagi kalo bukan Nisa teman Abel yang laganya kaya boy ini.

"Lu udah ngerjain tugas dari Bu Rani kan? Gue liat dong!" ujar Nisa sambil tersenyum kekeh.

"Iya ntar abis istirahat, tanggung lagi fokus ngulik materi buat nanti praktek" ujar Abel.

Ya begitulah memang sifat teman dibutuhkan disaat membutuhkan hhe. Walaupun begitu mereka memang selalu ada disaat salah satunya sedang membutuhkan bantuan.

Jam istirahat pun tiba
Semua siswa berhamburan pergi ke kantin untuk sekedar mengisi perut yang kosong.

Namun berbeda dengan Abel, Nisa, Iren, Shena, dan Ula. Mereka sahabat Abel dari semenjak masuk sekolah ini. Jarak rumah mereka pun sebenarnya berdekatan hanya Abel saja yang mempunyai jarak waktu tempuh yang lumayan jauh. Yaa setidaknya mereka memiliki hobi yang sama yaitu tidur wkwk. Mereka memilih tidur untuk mengisi waktu istirahat.

Itulah kebiasaan yaa namanya juga kebiasaan susah buat diubah.

Persahabatan mereka tidaklah sekedar sahabat yaelahh wkwk. Mereka bisa menjadi musuh kapanpun. Mereka sering menginap bareng, bahkan untuk sekedar makan seblak pun mampu dilakukan sepulang sekolah.

Ya biasanya mereka berkumpul di rumah Ula, karena mungkin letak rumahnya tidak terlalu jauh dari sekolah.

Sifat km mungkin berbeda-beda, namun saling melengkapi ea.
Diantara mereka memang Abel lah  yang terkesan bodo amat terhadap apa yang namanya cinta dan sebagainya. Bukan satu-satunya juga sih.
Sebenarnya Abel juga pernah sih menjalin cinta berbeda dengan sekarang hatinya telah mati. Namun semua itu berbeda dikala Abel bertemu dia.

Yaa dia yang ditemui di kelas tadi siang sedang mengobrol dan bercanda gurau dengan teman sekelasnya. Ah siapa dia? Abel jadi penasaran. Abel jadi berfikir kenapa dia  memikirkannya. Ini tidak boleh terjadi. Bagaimana bisa dia tertarik pada pandangan pertama.

****

Gimana penasaran dengan siapa dia? Ditunggu kelanjutannya di part selanjutnyaa. Seeu cobatku.

Berhubung sedang puasa dede tidur dulu untuk mengumpulkan tenaga.

Keep Enjoy for reading!!!!

SURRENDER??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang