5: Pertemuan

61 22 3
                                    

Kringggg
Bunyi lonceng membuat semua siswa berhamburan keluar kelas. Ya tanda bel istirahat.
Kami berlima pun kali ini bergegas menuju kantin Bi Inem jajan baso ikan campur gorengan wkwk.
Ah ternyata bahagia itu ketika melihat gorengan masih banyak tanpa ada lagi kata kehabisan.

Ketika Abel berjalan dengan Iren tak sengaja mereka berpapasan dengan Aril.

".. Hmm itu kan cowo itu." bisik Abel dalam hati

Tiba-tiba Iren bertanya.
"Ada apa sih bel kok kayanya kikuk gitu, ada yang salah?"

Tadinya Abel tidak ingin menceritakannya kepadada sahabatnya. Namun berhubung Iren sudah curiga. Mungkin dia harus berbagi cerita.

Dan akhirnya Abel menceritakan kepada teman sebangkunya itu bahwa dia sedang mengagumi seseorang. Yaelahhh mengagumi kata dari mana tuh wkwk.

Reaksi yang dimunculkan Iren yaitu berhenti tanpa ketawa eh ketawa tanpa berhenti. Mana mungkin katanya seorang Abel menyukai seorang cowo.

"Lu halu ya Bel? Atau lagi panas badan lo? Hahaha yaampun gue ngakak banget denger ceritanya. Mana bisa sih dalam pandangan pertama lo langsung kaya gini Hahaha." itulah yang diucapkan Iren terkesan tega bukan?

Yaa harusnya sebagai sahabat mendukung kan, toh lagi pula apa yang salah dari sekedar mengagumi seseorang. Ya berarti normal kan sebagai cewe.

Jujur Abel baru berani menceritakannya kepada Iren. Itu saja sudah membuatnya malu karena diledek, apalagi dengan ketiga teman lainnya. Mati lah kau Abel.

----

Di kelas Abel diam-diam terus menggali informasi mengenai Aril. Dia terus membujuk Rega yang agak menyebalkan untuk memberitahu sediki tentangnya.

Eitss tak hanya itu sebenarnya yang dilakukan Abel. Berhubung dia juga punya teman di kelas 12 IPS 1, jadi dia juga menggali informasi dari sana.

Gak kepikiran kan bahwa Abel bisa melakukan segala cara hanya karena penasaran. Ya itulah Abel sekali lempar harus langsung kena ibaratnya.

Hmm tanpa berfikir panjang, Abel menitipkan salam kepada Aril lewat Rega. Dan sebenarnyaa itu hanyalah candaan tapi boleh juga kalo diseriusin wkwk.

Singkat cerita keesokan harinya.
Abel dapat kabar dari Rega bahwa dia mendapat respon baik dari Aril. Dan yang lebih bagus lagi Abel disuruh langsung bertanya saja lewat pesan chat jika ingin berkenalan.

Ah tumben mana ada cowo yang tiba-tiba dengan semudah itu menyuruh untuk memulai pesan. Tapi benar saja Rega memberikan id line di sesobek kertas.

"Ah apaansi lu bercandanya kelewatan Ga." ujar Abel

Rega pun yang kesal karena seakan bantuannya dianggap sia-sia langsung berkata.

"Yauda serah lo kalo emang penasaran dengan dia lo bisa langsung chat di line. Simpen, kali aja lo berubah pikiran."

Rega pun pergi meninggalkan Abel yang masih mematung di area kelas itu. 

Lalu apa yang sekarang harus dilakukan.  Abel merasa ini sudah keterlaluan dia mengagumi dengan cukup kelewatan. Tetapi mungkin ini wajar. Apa iyaa Abel mulai benar menyukai seseorang yang bahkan belum dikenalnya?

Apa yang dia harus lakukan sekarang?

Kringgg
Bel pulang sekolah pun berbunyi. Semua siswa beranjak untuk pulang. Dan membuat lamunan Abel tersadar.

****

Sabar ya guys, hampir mendekati kesan sesungguhnya. Mungkin masih belum membara di cerita ini. Tunggu part selanjutnyaa.

HAPPY READING!!:)

SURRENDER??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang