‘Tok tok tok’"Kira-kira siapa ya dek, yang bertamu pagi-pagi begini?" tanya Steffany kepada Nio. Nio menggeleng, "Nggak tau, Ma. Males banget nebak-nebak. Bikin kerjaan tertunda." ucapnya sambil terus memotong wortel-wortel yang ada di sekitarnya. Steffany tertawa kecil.
"Kak Gytha.. Tolong itu dibukain dulu pintunya!" seru Steffany dari dapur. "Iya, Ma!" seru Gytha, Gytha Azara (Xu Yiyang).
"Nio-nya ada?" tanya seseorang di balik pintu itu.
Tunggu. Suara itu terdengar tidak asing di telinga Nio.
O-ow! Itu tandanya dia harus segera naik ke kamarnya dan mengunci pintu kamar!"Eh, Nio kamu mau kemana, nak? Ini belum selesai!" pekik Steffany. "Berlindung ke tempat yang aman, Ma!" jawab Nio dengan asal, lalu dirinya segera berlari menuju kamarnya.
‘Kriet.. Kriet..’
Steffany menoleh ke arah pintu. Ternyata ada Arik disana. "Nio.. Nio.." gumam Steffany, sambil tertawa kecil.
꧇꧇h a l u t e r o s s ೄྀ࿐
"
Assalammualaikum, Tante.." ucap Arik, lalu menyalimi Steffany. "Iya, Waalaikumsalam nak Arik.." balas Steffany. "Ada apa datang kemari, nak Arik?" tanya Steffany. Arik berdeham. "Boleh ketemu sama Nio, Te?" tanya Arik. Steffany tersenyum lebar. "Boleh, tentu. Nio ada di kamarnya." jawab Steffany.
Jawaban Steffany membuat mata Arik berbinar-binar. "Terima kasih, Tante!" serunya dengan girang. Steffany mengangguk. "Kamu nanti diantar kakaknya Nio ke atas." pesan Steffany. "Baik, Tante." balas Arik.
Langsung saja, Gytha mengisyaratkan Arik agar mengikutinya.
"Dek Nio sayang.." panggil Gytha seraya mengetuk-ngetuk pintu kamar Nio. "Nio.." panggil Gytha sekali lagi.
Gytha mengetuk pintu kamar Nio sekali lagi. "Hey, adek.. Tenang, Arik-nya udah pulang." kata Gytha, yang tentu saja berbohong. "Bener?" seru Nio dari dalam. Gytha menaruh telunjuknya di depan bibirnya dikala ia melihat Arik yang tersenyum geli.
"Sembunyi sana" bisik Gytha. Arik mengangguk dan melihat-lihat isi rumah Nio. Dalam artian, ‘bersembunyi’.
Perlahan, Nio membuka pintu kamarnya. Gytha pun segera menggenggam tangan Nio, lalu menariknya menuju ke ruang keluarga yang terletak di lantai 2. "Psst, Kak." bisik Nio. "Hmm" sahut Gytha. "Kita mau kemana sih?" tanya Nio. "Ruang keluarga." jawab Gytha.
Gytha pun mengisyaratkan kepada adiknya untuk duduk di salah satu kursi. "Arik!" panggil Gytha. Saat itu pula Arik muncul dari balik pintu ruang keluarga. Nio membulatkan matanya. "Kata Kakak Mas Arik udah pulang???" omel Nio, hampir berdiri. Namun Arik menahan tangannya. "Kenapa?" sinis Nio.
Arik duduk di sebrang tempat duduk Nio. "Kenapa kemarin nggak jawab chat dari Mas Arik?" tanya Arik. "Kamu nggak jawab chatnya Arik, Nio???" kaget Gytha. Nio melotot ke Gytha. "Iya, iya. Maaf" kata Gytha.
"Maafin Mas Arik ya, Nio." ucapnya. Nio hanya bergeming. "Kakak tinggal dulu yaa. Daripada ganggu kalian." pamit Gytha. Arik mengangguk, namun Nio masih bergeming.
"Mas sama Nayra nggak ada apa-apa, Nio. Percaya deh. Kalaupun ada, pasti itu masa lalu." kata Arik. Nio menghela napas panjang.
Ka––"
"–—dengar dulu, Mas. Kita ini nggak punya hubungan apa-apa, paling kalau ada juga tetanggaan doang. Aku cemburu pun bukan urusan Mas Arik, ‘kan?" potong Nio. Arik mengangguk pelan.
"Dari yang aku lihat, kayaknya Mas Arik memang nggak ada apa-apa sama Mba Nayra. Tapi, apa Mas Arik pernah mikir soal Mba Nayra? Apa dia ada perasaan sama Mas? Ngga kan? Harusnya Mas minta maafnya ke Mba Nayra. Bukannya aku. Aku rasa, Mba Nayra lebih punya hak buat cemburu. Apa aku benar?"
Namun Arik hanya terdiam.
Nio bangkit dari duduknya, yang membuat Arik pun ikut bangkit. "Mending Mas pulang dulu sekarang. Minta maaf ke Mba Nayra. Kalau sudah, baru kesini lagi, ya?" ucap Nio. Arik menghela napas panjang, lalu mengangguk dengan terpaksa. "Kalau begitu Mas pulang dulu ya." pamit Arik. Nio mengangguk.
꧇꧇h a l u t e r o s s ೄྀ࿐
⚠️ perhatian, readers sekalian! ⚠️
kalian lebih suka kalo bahasanya baku atau nonbaku?soalnya kadang aku nyelingin bahasa nonbaku di kalimat-kalimat baku. Hehe

KAMU SEDANG MEMBACA
+SMYSTICROOKIES ; HALU TEROSS
FanfictionIni tentang 3 remaja perempuan yang bisa dikatakan memiliki kadar imajinasi yang lebih banyak dari yang lainnya. Iya, halu. Akan tetapi, ini bukan tentang kisah halusinasi ketiganya saja. Bukan. Ini juga tentang kisah keluarga mereka, dan mungkin...