❝ Ternyata kamu-lah melodi indah yang selama ini aku cari..
KALA itu senja hampir meninggalkan bumi dan laki-laki ini sangat menikmati senja itu hingga detik-detik terakhir menghilang, disamping itu ia sesekali menyeruput secangkir kopi yang masih mengeluarkan gempulan asap.
Ting
Suara pesan masuk terdengar dari ponsel yang terletak disamping sebelah kanan yang tidak jauh dari minumannya. Perhatiannya teralih kesana, ia meraih benda pipih itu lalu mulai mengotak-atik.
Tidak tahu apa isi dari pesan itu, lelaki itu langsung beranjak dari tempatnya tampak dari raut wajahnya ia sedang ingin terburu-buru karena itu ia tidak melihat sekelilingnya.
Brakk
Secangkir Manggo Juice tumpah hingga mengenai kaos hitam dan celana jeans lelaki itu. Raut wajahnya tidak sedatar tadi, kini mata elangnya sudah menyorot tajam kearah seorang pelayan yang sedang membawa nampan berisikan minuman yang sekarang sudah bertumpahan dilantai dan dipakaian lelaki itu.
"Mata masih berfungsi?!" tajam dan menusuk, tatapan mematikannya tidak lepas menatap pelayan perempuan itu yang sejak tadi membungkuk kepadanya.
Perempuan yang berstatus pelayan di caffe Casuarina itu seraya mengambil sesuatu dari kantong celananya lalu menyerahkan sebuah sapu tangan dengan sopan kearah lelaki itu.
Algren merampas kasar kain itu dan mulai membersihkan kaosnya yang tetap saja kotor meskipun di lap menggunakan sapu tangan tadi, pelayan itu segera pergi dari hadapan Algren tidak lupa kembali membungkuk pertanda 'maaf'.
"Yaa!! Mau kemana lo?!" suara tajam Algren kembali terdengar hingga menarik beberapa pasang mata yang ada disana.
Pelayan itu tetap berjalan menuju dapur dengan tergesa-gesa, padahal Algren memanggilnya.
"Sial" umpat Algren kesal karena merasa diabaikan, padahal suaranya cukup terbilang kencang.
Tidak ingin terlarut lebih lama didalam sana, Algren memutuskan pergi ketujuan awalnya tapi tidak untuk melupakan kejadian tadi. Ia ingin mendengar permintaan maaf dari perempuan itu, karena sedari tadi ia hanya membungkuk dan membungkuk tanpa mengucapkan sepatah katapun kepada Algren.
"Kamu itu kerja yang bagus!! Kamu tau bagaimana nanti pandangan pelanggan terhadap cafe ini? tidakkan?! bagaimana jika laki-laki tadi menuntut?! dasar!"
Laki-laki paruh baya yang merupakan pemilik cafe itu tidak berhenti memarahi pelayan perempuan itu yang tidak sengaja menabrak pelanggan tadi. Dan pelayan itu hanya mampu membungkuk menyatakan rasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Shaenatte√
Romantik[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ❝ Untuk kamu, Shaenatte Teqquila! kamu lah melodi sesungguhnya yang akan melengkapi hidupku, jadi teruslah mengalun. Pernahkah kamu tulus mencintai seseorang tanpa melihat sempurna atau tidak dirinya? Seseorang yang memiliki...