04. something hurt

7 2 0
                                    


::Happy reading::

❝ Kamu memendam dalam hati. Mereka mencaci maki dirimu atas apa yang bukan salah siapapun

   BARU saja Algren memarkirkan motor dan melepas helmet, matanya sudah mendapatkan pemandangan yang membuat hati dinginnya tercubit.

Algren berjalan dengan langkah besar ketengah lapangan, dadanya bergemuruh hebat.

Triztian dan Agis yang ada disana, tidak sengaja melihat Algren dengan raut wajah penuh amarah mendekat kearah kerumunan itu.

"Triz Algren kenapa woi?" panik Agis

Triztian berlari kearah Algren diikuti dengan Agis dari belakang.

Triztian terkejut melihat mata Algren yang merah dan rahangnya yang mengeras, seakan ia ingin menghabisi orang yang ada disana.

"Al lo kenapa?"

Algren tidak menghiraukan pertanyaan Triztian malah ia menabrak bahu Triztian hingga sipemilik hampir jatuh.

"Mau cari mati lo semua?" tajam dan menusuk, semua perhatian tertuju pada Algren yang siap ingin menghabisi.

Mereka menyingkir seakan mempersilakan Algren lewat.

Sean menghentikan kegiatannya saat mendengar suara Algren. Sean hendak ingin mengucapkan kata namun gagal karena Algren sudah melayangkan satu tumbukan dipipi kanan Sean.

Cowok itu tersungkur kelantai dengan sudut bibirnya yang sobek, tumbukan Algren tidak main main.

"Lo gila? Sialan!" pekik Sean geram karena tidak tahu kenapa Algren memukulnya tiba-tiba.

Ben dan Jake siap untuk membalas Algren karena sudah berani menghajar sahabat mereka. Bukan masalah besar bagi Algren, ia bisa mengatasi mereka bertiga sekaligus.

Bugh Bugh Bugh

Benarkan, Algren tidak main-main. Ketiga orang itu sudah terkapar lemah disana, bahkan Sean sudah tidak sadarkan diri.

"ALGREN!! APA APAAN KAMU?" teriak Pak Kenedy emosi saat memasuki kerumunan itu, ia bisa melihat semua itu adalah karena Algren.

"Jangan tanya saya, bapak tanya mereka!" tajam Algren.

"KALIAN BANTU SEAN KE UKS DAN KALIAN BEN, JAKE, DAN ALGREN IKUT SAYA KE BK!" perintah Pak Kenedy tegas.

Bukan Algren namanya jika menurut, ia mengabaikan perintah dari Pak Kenedy. Algren berjalan mendekat kearah Shaenatte yang sudah terduduk lemas sambil bersandar ketiang bendera.

"Shaen.." lirih Algren saat melihat wajah Shaenatte yang pucat.

Shaenatte basah kuyup karena diguyur air satu ember oleh Sean dkk, bahkan aroma tidak sedap tercium dari tubuh Shaenatte. Algren memegang kedua tangan Shaenatte dan bisa ia rasakan dinginnya tangan mungil itu.

Algren segera menggendong Shaenatte pergi menjauh dari sana, ia tidak peduli bagaimana selanjutnya.

Triztian dan Agis melihat kepergian Algren membawa pergi Shaenatte entah kemana.

Dear Shaenatte√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang