02. Algren say sorry?

17 1 0
                                    

jangan meremehkan argumenku! itu tidak sebanding denganmu!

Suara yang membuat siapapun tidak nyaman mendengarnya, semua berlalu meninggalkan kelas karena kericuhan yang disebabkan oleh ASTARTE-geng yang diketuai oleh Algren- Apa lagi karena mereka takut jika berurusan dengan ASTARTE, bisa jadi hancur.

Sekarang tinggal lah ASTARTE dan satu lagi Shaenatte didalam kelas. Ia tampak menikmati alunan musik dari earphone yang bertengger manis ditelinganya, seperti nya dia belum menyadari adanya ASTARTE disana.

"Dia tulikan? tapi kok denger musik Go?" pertanyaan Agis mewakili Ttiztian tertuju kepada Samigo.

Rez dan Taka tampak bingung dengan pembicaraan Agis, kemudian melirik kanan kiri.

"Maksud lu siapa?"

"Dia siswi pindahan dari SMA Starship, dia tuli" jelaskan Agis sambil menunjuk Shaenatte, mereka berdua mengangguk lalu melirik sekilas kearah Shaenatte.

"Tulikan? kok pake earphone?" lagi-lagi pertanyaan itu yang didengar oleh Algren. Ia muak mendengar kata Tuli.

"Bisa ngak bahas dia!?"

Keempatnya terdiam, "Tapi dia-

Taka tidak berani melanjutkan kalimatnya karena Algren sudah meliriknya sinis. Beberapa detik keheningan terjadi diantara mereka berenam, tiba-tiba Algren berdiri hendak menuju meja murid pindahan itu.

"Ehh mau ngapain Algren?" laki-laki itu tidak menghiraukan pertanyaan dari Agis, kelimanya hanya diam ditempat mereka melihat apa yang akan dilakukan Algren kepada murid pindahan.

"Semoga ngak dijadiin babu sama raja Algren" gumam Rez sedikit khawatir dengan Shaenatte setelah mengetahui kekurangan gadis itu.

Algren menatap Shaenatte yang masih memejamkan matanya sepertinya belum menyadari kehadiran Algren didepannya.
Algren menendang meja Shaenatte hingga membuatnya terlelonjak kaget.

Shaenatte melepas kedua earphone berwarna hitam itu seraya menatap Algren bingung, Shaenatte berdiri tidak lupa melampirkan senyum kecutnya.

Selanjutnya dia membungkuk.

"Lo yang dicafe itu?" Shaenatte menangguk dengan cepat menyatakan 'iya'.

Sahabat-sahabat Algren yang masih setia memperhatikan keduanya apalagi murid baru yang masih belum mereka kenal, terutama Rez dan Taka karena meraka beda kelas.

Algren memperhatikan setiap inci dari pergerakan Shaenatte yang sekarang sedang menulis sesuatu dibuku kecil berwarna biru langit.

"Aku minta maaf soal kejadian kemarin, benar-benar maaf"

Algren membaca setiap kata yang tertulis disana lalu ia kembali menatap gadis itu masih dengan sorot tajam.

"Shaenatte Teqquila, m-maaf"

Mereka semua yang berada dikelas tercekat.

Siapa pun yang mendengar itu pasti akan terkejut luar biasa. Seorang Algren mengucapkan kata yang tidak pernah ada dikamusnya, kata yang tidak pernah atau bahkan sekalipun dia ucap meskipun dia yang melakukan kesalahan, benarkah?

Dear Shaenatte√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang