06. ASTARTE

4 1 0
                                    

Happy Reading

☜☆☞

❝ Memendam dalam hati, melukai diri dan meniadakannya.. sipemilik

   SEPERTI yang dijanjikan oleh Triztian. ASTARTE sudah berkumpul dimarkas mereka, saat nya untuk membahas serta menjelaskan tentang kejadian yang lalu.

Suasana didalam sini sedikit kaku, tidak seperti biasa. Karena Agis membenci keadaan sekarang ini, ia pertama buka suara.

"Jadi sekarang kita ngumpul mau diam-diaman aja, menikmati suara napas masing-masing? ngomong jancuk dah kayak mayat semua!!"

"Tau nih Triz mau ngapain sih, diem mulu sariawan?!" Samigo ikutan berkomentar.

"KALEM SODARA-SODARA!!" teriak Taka yang ngegas membuat mereka menutup telinga masing-masing.

"Jangan ngegas jing!" celetuk Agis seraya memukul kepala Taka hingga Taka meringis lalu balas memukul Agis.

"Ayo berantam aku tidak suka kalian beteman!" Rez bertepuk tangan ditempatnya setelah mengucapkan kalimat itu.

Agis dan Taka menoleh,

"Sini lu ikutan begaduh, biar enak jadi trio" Agis menyempatkan berbicara sebelum baku hantam antar dirinya dan Taka dimulai.

Kericuhan pun mulai terlaksanakan. Triztian berdecak sebal melihat perdebatan Agis dan Taka yang tak ada habisnya.

"Gis udah jangan bercanda dulu ini kita mau serius!" ujar Triztian yang membuat acara baku hantam itu berhenti.

"Iya Gis, udahan. Hobi banget ganggu Taka, jodoh tau rasa" Eric ikutan menggoda Agis yang mengundang tawa dari yang lain.

Agis langsung berdiri, menjauhkan diri dari Taka, "Najis! masih normal nih gua!" kesal Agis sambil menatap jijik Taka seakan Taka lah yang menggodai dirinya.

"Sok babi, gue jelas lebih najis sama bekantan liar kayak lo!" balas Taka yang tidak mau tersudutkan.

"Apa lo bilang? monyet pantat merah tidak tahu diri sendiri!"

Dan adu mulutpun dimulai. Agis Vs Taka.

"Udahhh! Astaga!" kesal Triztian sambil menatap tajam kearah Taka dan Agis bergantian.

Mereka langsung tidak berkutik.

"Lo diem Agis!"

"Gua mulu, gua terus, gua lagi, gua aja anjing semuanya!" curhat Agis emosi.

Semua terbahak melihat Agis yang merajuk dan pergi kesudut sana. Agis selalu saja berhasil mengundang tawa mereka berenam, apa lagi saat diri nya yang terlalu mudah merajuk.

"Okehh serius serius" Triztian menyudahi acara tertawa mereka. ASTARTE langsung merubah raut wajah dan suasana menjadi serius. Sekarang sudah bukan waktunya melemparkan lelucon.

"Anak TGZ gimana?" tanya Algren datar.

Mendengar itu Agis datang lalu duduk ditempat awalnya.

Kalau sudah membahas musuh mereka, tidak ada yang berani main-main. Apa lagi ini anak TGZ, kumpulan motor yang menjadi saingan ASTARTE. Mereka selalu ingin menyamai ASTARTE, padahal geng yang diketuai oleh Algren tentu lebih unggul, bahkan diatas kata unggul untuk bersanding dengan TGZ.

"TGZ makin gencar buat keributan diarena balap tempat biasa, mereka malah hancurin bengkel bang Chaka"

Algren dan yang lain mengepal tangan mereka geram saat mendengar penjelasan Triztian. Semua sudah emosi, bahkan Agis yang selalu bercanda kini wajahnya yang paling merah menahan amarah yang ingin meledak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear Shaenatte√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang