Topan P.O.V
"Dim, kok berhenti", protesku. "lagi enak. Lagi nanggung", lanjutku. Penisku masih tegang maksimal. Aku lihat penis Dimas pun masih tegang maksimal. Penis kami berlumuran lotion.
"Mas Topan, aku mau dilanjutkan, tapi Penisku dijepit sama paha mas Topan", kata Dimas. Aku mencermati kata-kata Dimas. Tapi aku tidak mengerti. Akhirnya aku mengangguk. Aku lihat dimas tersenyum dengan lebar.
Aku hanya duduk dengan bingung harus berbuat apa. Akhirnya Dimas mendorong badanku hingga terlentang. Dimas mengambil lotion, menambah lotion itu disekitar Penisku. Kemudian Dimas membelah kaki ku. Sehingga aku agak mengangkang. Kemudian Dimas membalur lotion di penis nya.
Kakiku diluruskan. Penisku dan selangkanganku basah dengan lotion.
Kemudian Dimas berada diatasku. Penisnya mulai diarahkan keselangkangan ku. Penis Dimas mulai masuk disela pahaku. Karena paha yang licin dan Penis Dimas yang keras. Penis Dimas masuk secara perlahan. Gesekan penis Dimas disela pahaku, membawa imajinasi dan sensasi yang berbeda. Licin dan geli terasa. Aku serasa perawan yang akan digagahi.
Penis dimas masuk disela pahaku. "ah....", desahku. Rasa geli, dan rasa licin di paha, bersatu dengan rasa nikmat ketika Penisku tertindih oleh seluruh badan Dimas.
"ah...." , kudengar Dimas mendesah. "Mas Topan. Jepit kontolku", lenguh Dimas. Nampaknya Dimas sedang bernafas.
Aku ketat kan pahaku, sehingga sela paha ku semakin menyempit. "ah....", desah Dimas. Dimas tampak kenikmatan dengan jepitan pahaku.
Kemudian Dimas menarik penis, dan kemudian menghujamkan kembali ke sela paha ku. Aku serasa wanita yang pasrah.
Pertama Dimas bergerak dengan perlahan, kemudian tempo nya semakin di percepat. Sehingga terdengar bunyi plok.... Plok... Plok... Ketika penis dimas menghujam sela pahaku.
Tekanan pada Penisku, membawa nikmat. Sehingga aku terhanyut dengan permainan sex ini. Aku ketat pahaku. Aku peluk dimas. Dan mulutku mulai merintih.... "ah...ah...".
Ketika penis Dimas menghujam, aku hanya bisa merintih "Dimas..... Ah.... Enak.....".
Akal sehat ku sudah hilang rasanya. Aku hanya menikmati gempuran penis Dimas disela pahaku.
dimas menambahkan rangsangan dengan mencium leher ku. Sensasinya sangat nikmat. Setiap sentuhan banyak membuat aku merintih kenikmatan.
Ketika bibir Dimas berada diatas bibirku. Aku melumatnya dengan bernafsu. Aku ingin menikmati bibir dimas.
Nafsuku sudah terbakar. Aku mengimbangi hujaman penis Dimas dengan jepitan. Aku mulai mengerakan panggul ku. Serasa dengan hentakan Dimas. "ah...... Ah.... Ah....", desahan diantara kami.
Kami bergumul. Keringat membasahi kami. Tetapi gerakannya tidak berhenti. gerakan membawa kepada kenikmatan.
Gerakan seirama, bunyi plok....plok...plok... Diantara selangkangan kami. Ciuman bernafsu.
Akhirnya aku berteriak, "Dimas, aku keluar". Penis berdenyut. Kemudian ledakan sperma ku keluar. Aku peluk Dimas dengan kencang. Aku cium Dimas... Mulut kuemut dengan kasar.
Crot..... Crot..... Crot.....Crot..... Crot.... Crot.... Enam kali spermaku keluar. Keluar diantara perutku dan perut Dimas. Nikmat dan puas.
Pelukan merenggang, dan aku puas lemas. Tetapi Dimas semakin cepat memasuk keluarkan penis nya diantara sela pahaku. Aku menerima hujaman, dan penis tertindih dengan rasa ngilu. Tapi aku lihat wajah Dimas yang bernafsu. Aku senang sekali. Tiba-tiba dimas berkata, "mas topan, keluar....."
Crot... Crot.... Crot, sperma Dimas terasa hangat di sela pahaku. Kemudian Dimas menarik penis, dan crot... Crot.... Keluar lagi sperma nya, membasahi pahaku.
Kemudian Dimas terjatuh diatas tubuhku. Dua laki-laki jantan yang terpuaskan.
Setelah beberapa saat Dimas memindahkan badan nya disamping ku.
"Terimakasih mas Topan. Nikmat sekali", katanya. "sama-sama Dimas. Ini pengalaman sex yang memuaskan", kataku.
Setelah nafas Dimas teratur, dia duduk."siapa yang bersih-bersih dulu?", tanya Dimas. "aku keluar duluan kan. Berarti mas duluan mandinya", guyon ku. Aku bangkit, dan aku mandi. Setelah itu Dimas mandi.
Setelah mandi, aku masih berada di kamar Dimas. Hanya menggunakan sarung, dan bertelanjang dada. Dimas tampak tersenyum ketika masih ada aku di kamarnya. Dia telanjang, tampak penis nya yang tidak tegang.
Kemudian dia memakai celana pendek.
"Dim, sejak kapan kamu main sama laki?", tanyaku. "sejak kuliah mas. Kenapa toh?", tanyanya.
"permainan musik hebat banget. membuat aku ketagihan" kataku.
"gombal toh", kata dimas. "bener e", kataku mencoba meyakinkan.
"tapi apa pernah kamu disodomi", tanyaku. Aku penasaran.
"belum mas. Aku biasanya sebagai top. Yang nembak. Yang masukin kontol ke lubang pantai", jawab dimas dengan santai.
"memang kalau dimasukin sama kontol, apa ndak sakit?", tanyaku. "yang jelas banyak yang suka ditembak. Ada mahasiswa, bapak -bapak, bahkan sampai kakek", jawab Dimas. "wah pengalaman dek Dimas banyak nih. Pantas mainnya juga asyik",kataku. "pasti orang nya kemayu".
"ndak selalu mas. Bahkan yang macho dan berotot aja suka ditembak", kata dimas. "sebentar tadi tunjukin". dimas mengambil HP nya dan memperlihatkan seorang bodybuilder yang sedang mengangkang dan disodomi. Bodybuilder tampak kenakan. Dan film nya habis. Kemudian ada pilihan tonton kembali. Ku klik, tampak penis bodybuilder sedang dihisap. "Dimas, kamu pernah seperti ini" tanya ku. "dihisap pernah, dan ngisap kontol juga pernah", jawab dimas.
"oh..... Enak toh", kataku. "Mas Topan mau coba?" tanya nya. "kalau mau tapi gantian". Aku terdiam. Antara penasaran dan ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost Jakarta
RomanceIni cerita tentang gay. Cerita ini hanya imajinasi dan fantasi semata. cerita ini ada adegan adegan vulgar.