MY SQUISHY - 2

7.2K 685 40
                                    

Gulf memandangi pintu keluar toko dengan wajah aneh. Cukup menarik perhatian No yang sedang merapikan rak boneka, pria berkacamata itu kemudian mendekati Gulf, "ada apa Gulf? Kenapa kau melihat pria itu dengan tatapan aneh?" dan memukul pelan bahu Gulf.

"pria itu sangat mesum, P'. Dia memandangiku terus menerus sambil berjalan keluar dengan seorang perempuan kecil" pria kecil itu kemudian mengendikkan bahunya dan melihat ke arah No dengan senyuman, "jangan sampai dia datang ke sini lagi"

No kemudian tertawa terbahak, bahkan suara tawanya sedikit menggema tapi No langsung menutup mulutnya begitu pengunjung melirik ke arahnya dengan wajah aneh, "maaf Gulf, bukan maksudku untuk menakutimu. Tapi anak perempuan tadi mengatakan kepadaku bahwa dia akan terus menerus ke toko kita untuk membeli boneka dan squishy" lalu No berjalan menjauh untuk kembali ke pekerjaannya sambil melambaikan tangannya.

"P' sialan!" dan Gulf cuma bisa mengumpat dengan nada tertahan.

Gulf benar - benar tidak ingin bertemu dengan pria tadi lagi, tapi kalau anak perempuan itu terus menerus ke toko mereka bukankah itu berarti Gulf akan bertemu dengan pria itu di lain waktu?

"arrghh, awas saja kalau dia menatapku seperti tadi lagi" Gulf menarik kursinya untuk duduk, sesekali memeriksa ponselnya barangkali ada pesan dari Sena. Gulf benar - benar merindukan perempuan itu, tapi seharian ini Sena tidak ada kabar.

Ting!

Tiba - tiba ponsel Gulf berdering dan menampilkan satu pesan dari Sena. Ah, Gulf rasanya ingin melompat tinggi tapi yang bisa dilakukan pria kecil itu hanya tersenyum lebar sambil membuka layar kunci ponselnya.

P', apakah P' sudah selesai bekerja?

"tidak, belum" gumam Gulf sambil mengetikkan balasannya untuk segera dikirim ke Sena.

Bagus, bagaimana kalau kita bertemu. Aku rindu P'

Hah, manisnya cinta. Sena selalu pandai membuat hati dan jantung Gulf bergetar, bagaimana mungkin Gulf tidak jatuh cinta.

"tunggu aku setengah jam lagi di tempat biasa, tidak apa - apa kan?" kali ini gumaman Gulf cukup keras dan membuat No mencibir pria kecil itu ketika No sedang lewat untuk membuka pintu masuk toko karena ada barang yang datang.

Tidak apa - apa, sampai nanti P'

"aku selalu penasaran kenapa Sena tidak pernah mengatakan bahwa dia mencintaimu padahal kau adalah pacarnya" No menjinjitkan kakinya agar bisa melihat isi pesan Gulf dengan Sena, pria berkacamata itu kemudian mendapatkan satu pukulan keras dari Gulf.

"kenapa kau mengintip? Chat saja pacarmu sana!" Gulf menatap No dengan mata melotot yang lucu, seperti mata seekor puppy yang sedang marah. Siapapun yang melihatnya tidak akan takut.

"hoho! Kau tidak pernah sopan kalau sedang memarahiku" No melipat kedua tangannya dan memperbaiki cara berdirinya. Pria itu ingin melanjutkan protesnya lagi kepada Gulf tapi seorang pengunjung memanggil dirinya untuk meminta bantuan.

"dasar, sok ingin tahu urusan orang, pergi sana!"

Benar - benar junior yang tidak sopan.

.

.

"ada yang ingin aku katakan kepada P " Gulf menatap wajah pacarnya dengan pikiran bingung. Bukankah tadi Sena mengatakan bahwa dia sedang rindu Gulf, tapi kenapa suasananya sekarang jadi seserius ini?

"kau bisa mengatakan apapun, Sena. Apa yang sedang mengganggumu?" Sena menarik nafas dalam - dalam dan itu membuat Gulf secara tidak langsung menjadi gugup. Perempuan itu bahkan tidak menggunakan jepit merah jambu yang biasanya dia pakai kalau mereka sedang bertemu, rambut panjangnya tidak diikat, dan Sena tidak terlalu banyak senyum.

Tiba - tiba Sena meraih tangan Gulf untuk dia genggam, Gulf yang terkejut langsung menatap Sena dengan matanya yang berkedip beberapa kali, "P', maafkan aku. Aku ingin kita putus"

Apa? Kenapa?

"Se-sena" bahkan Gulf terlalu terkejut untuk merespon kata putus dari Sena.

"maafkan aku, P'. Aku sebenarnya tidak memiliki perasaan apapun kepada P', aku hanya menerima P' menjadi kekasihku karena aku merasa P' akan terpuruk jika aku menolak perasaan P' "

Jadi selama ini Sena hanya kasihan?

Selama tiga tahun ini?

"kupikir P' No sangat kasihan karena telah ditinggalkan oleh pacarnya demi pria lain, tapi ternyata aku lebih kasihan karena dikasihani selama tiga tahun ini oleh pacarku sendiri" Sena menundukkan kepalanya, kedua tangannya saling meremas satu sama lain. Gulf tahu Sena hanya mencoba menjadi orang baik karena dia menghargai pria itu, tapi rasanya benar - benar kurang ajar.

Gulf sangat marah.

Sena adalah cinta pertamanya di SMA, perempuan itu juga satu - satunya orang yang mengerti keadaan Gulf.

Bagaimana bisa cintanya selama ini hanya diartikan sebagai rasa kasihan?

"P', maafkan aku" Gulf memberanikan diri untuk menatap perempuan di depannya meski dengan mata yang berkaca - kaca.

"tidak apa - apa. Aku mengerti, Sena tidak perlu merasa bersalah. Seharusnya aku yang meminta maaf karena memaksa perasaanku kepadamu" lalu Gulf menundukkan pandangannya, menyembunyikan rasa sakit hatinya, "aku baik - baik saja kok, jadi bagaimana kalau pesan cokelat?" dan mencoba tersenyum sekuat tenaga.

"Hey, gay sialan!" Gulf mendapatkan satu pukulan tepat di bagian perutnya dan itu membuat dia tersungkur ke lantai. Jo dan teman - temannya tidak berhenti di sana, mereka kemudian menendang perut Gulf secara bergantian.

Gulf merintih kesakitan, berusaha meminta tolong kepada teman - teman yang ada di kelas tapi mereka tidak mau membantu. Sebagian karena mereka takut kepada Jo, sebagian lagi karena mereka menganggap Gulf menjijikkan.

"kau ingin tahu bagaimana takdir seorang gay?" Jo kali ini tertawa dan memandang ke arah teman - temannya untuk memberikan kode. Rambut Gulf kemudian dijambak oleh Tay, salah satu teman Jo dan mereka menyeret Jo pergi dari kelas. Gulf kemudian dibawa ke gudang dan di sanalah Tay mendorong kepala Gulf ke lantai hingga wajah dan sebagian kerah seragam Gulf kotor.

Jo kemudian membuka tali pinggang Gulf secara paksa, lalu melempar tali pinggang itu ke sembarang tempat. Arm kemudian mengambil alih untuk melepaskan celana Gulf dan membiarkan pria remaja itu mengenakan celana dalam saja, "kau ingin tahu apa yang Ayahmu lakukan dengan pacar gay-nya?"

Gulf hanya bisa menangis, saat Jo dan teman - temannya membuka celana dalam miliknya lalu mempermainkan penisnya dan melecehkan Gulf sambil tertawa senang. Gulf hanya bisa berharap, seseorang akan menemukan dirinya di sini dan membantunya.

BRAK!

"bu! Mereka di sini!" lalu di saat Gulf akan mencapai puncaknya dengan pelecehan yang dilakukan oleh Jo dan teman - temannya, tiba - tiba Sena datang dan menolong dirinya. Perempuan itu bahkan menutupi bagian bawah Gulf dengan jaket yang dia kenakan dan membantu Gulf untuk berdiri, "P', kau tidak apa - apa?"

Wajah khawatir itu,

Air mata itu,

Dan suara gemetar itu, Gulf tidak pernah bisa melupakannya.

Sena adalah orang yang menyelamatkan dirinya, jadi bagaimana mungkin Gulf bisa marah dengan kejujuran yang perempuan itu katakan.

"P' jangan takut lagi ya, bagaimana kalau pesan cokelat? Aku tahu kalau P' Gulf sangat suka cokelat panas!"

.

Bersambung...

MY SQUISHY - MEWGULF ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang