Keesokan paginya, Mew datang ke toko tempat Gulf bekerja sambil membawa buku menggambarnya. Pui yang tahu bahwa kakaknya akan singgah ke toko squishy itu langsung meminta Mew untuk membawakannya oleh – oleh, "ingat, teman untuk Nini!"
Mew memasuki toko dengan setelan jas kerjanya, sambil mencari teman untuk Nini pria tinggi itu terus berjalan sambil mengamati rak – rak yang penuh dengan squishy, "Nini itu squishy berbentuk bulat dan ukurannya sangat kecil. Raut wajahnya sangat berbeda dengan Nico" lalu Mew melihat rak squishy yang sesuai dengan karakteristik Nini, "ketemu!" tapi ketika tangan Mew akan meraih squishy itu, ada tangan lain juga di sana.
"Tuan?" Gulf masih saja belum tahu siapa nama pria langganan di tokonya, tapi Mew dengan senang hati tersenyum cerah walaupun hanya dengan panggilan sesederhana itu, "aku juga ingin mengambil squishy itu, aku harus menghitungnya karena sudah datang barang baru" kemudian Gulf mengumpulkan semua squishy itu ke dalam satu keranjang.
"tapi Nini, dia butuh teman" lirih Mew pelan.
"Nini?" Gulf menatap Mew dengan pandangan bingungnya.
"Squishy adikku yang ada di rumah butuh teman dan namanya Nini" Mew menjelaskan tapi Gulf yang mendengar itu langsung tertawa cukup keras, "ada yang lucu?" dan anehnya Mew menganggap bahwa apa yang dia katakan itu tidak lucu sama sekali.
Gulf mencoba menghentikan tawanya, "sangat menarik" ucap pria kecil itu lalu memulai hitungannya, "tuan bisa tunggu sebentar jika ingin membeli squishy ini" Mew menganggukkan kepalanya dan mengeluarkan buku menggambarnya. Berpikir bahwa mungkin dia bisa menggambar sesuatu agar bisa menjadi ide proyek musim panasnya.
Tapi setelah hitungan Gulf selesai dalam waktu sepuluh menit, Mew menyadari bahwa yang dia gambar bukan benda melainkan Gulf yang sedang menghitung squishy. Benar – benar sangat berdebarkan hati Mew.
Gulf berpamitan sebentar untuk mengambil barang baru yang dipanggil Mew dengan sebutan Nini, lalu kembali dengan membawa dua kotak kardus besar, "aku bantu?" Mew bertanya tapi terdengar seperti perintah di telinga Gulf jadi pria kecil itu mengarahkan tangannya ke arah Mew, "kau bisa membawanya satu"
Mew meletakkan buku menggambar dan pensilnya di lantai dan mengambil satu kardus dari tangan Gulf lalu meletakkan kardus itu di lantai, "kau menggambarku?" Mew terkejut karena Gulf saat ini sedang menunduk melihat buku gambarnya, "tapi kenapa kau mengeja namaku seperti mengeja alfabet inggris? G-U-L-F" lalu Gulf meletakkan kardus kedua di lantai, "G untuk Gun yang artinya senjata..." Gulf mengambil gunting dari keranjang yang dia bawa untuk membuka kardus pertama,"... U untuk Universe yang artinya dunia" kemudian Gulf mengeluarkan satu persatu squishy yang ada di dalam kardus untuk di susun ke rak.
"... L untuk__" tiba – tiba ucapan Gulf terhenti karena melihat ada satu bungkusan squishy yang terbuka di dalam kardus.
"Love" Mew mengucapkan kata itu sambil memperbaiki bungkusan squishy yang terbuka dengan menggunakan hekter dan memberikannya kepada Gulf.
"Cinta?" Gulf menatap ke arah Mew dengan tatapan bingung, "boleh juga, terima kasih" tapi kemudian Gulf tersenyum dan menyusun squishy yang bungkusannya sudah diperbaiki ke rak.
"F untuk favorite" Gulf melanjutkan lalu menatap Mew dengan senyuman.
Mew tiba - tiba merasa jantungnya berdetak cepat, senyuman Gulf selalu menjadi favorite Mew sekarang, "Gulf?"
"Tuan butuh sesuatu?" Gulf merapikan semua perlengkapan yang dia bawa setelah semua squishy tersusun rapi, pria kecil itu juga membantu Mew mengambilkan buku gambar dan pensil, "ini punya Tuan"
"Terima kasih" Gulf menganggukkan kepalanya, lalu memanggil Mew dengan suara lembut, "ya?"
"Apa Tuan mau melakukan Love denganku?"
.
.
"Ini teman untuk Nini" Mew memberikan tiga paper bag besar yang penuh dengan squishy kepada Pui dengan wajah datarnya. Tatapan mata pria tinggi itu bahkan terlihat kosong, Pui jadi berpikir keras bagaimana Mew membawa mobil dengan wajah seperti itu.
"Woaaaah, sangat banyak. Kenapa tiba - tiba?" Pui melihat kakaknya berjalan ke arah sofa untuk duduk, jadi remaja perempuan itu menyusul kakaknya dengan wajah penasaran, "apa yang terjadi kak?"
Mew menolehkan kepalanya agar bisa melihat adik perempuannya itu, lalu meminta Pui untuk mencubit dirinya sekuat mungkin, "Yak!!!"
"Kakak yang menyuruhku mencubitnya kuat - kuat" ucap Pui sambil mengangkat kedua tangannya. Sialan!
Tapi setelahnya Mew tertawa malu, "Pui, sepertinya kakak bisa membawa squishy hidup itu ke rumah kita" dan memeluk Pui dengan erat.
Side Story:
"Apa?" Mew hilang akal. Bagaimana bisa pria kecil itu mengatakan hal seperti itu di tempat umum?!!!
"Apa Tuan perlu waktu untuk memikirkan itu? Kalau begitu, aku akan___"
"Tidak, bukan begitu" Mew kemudian panik.
"Lalu?" Gulf menatapnya kali ini dengan mata berbinar yang sangat sulit untuk di tolak tapi juga tidak bisa ditatap terlalu lama.
"Kau yakin?" tapi Mew mencoba meyakinkan diri.
Gulf menganggukkan kepalanya, "Ya, tapi aku tidak punya pengalaman apapun karena selama ini aku hanya mencintai Sena" oh, Mew merasa bahwa hatinya retak.
"Bisakah kau mengajarkan aku?" Lalu kembali terkejut ketika Gulf melangkah maju untuk mendekatinya, "darimana aku harus memulai?"
Tidak salah lagi, ini adalah kesempatan!
"Bukan kau, tapi kita" Mew mencoba menetralkan rasa terkejutnya dengan tersenyum, "kita bisa memulainya dengan saling berkenalan" lalu tanpa pikir panjang, Gulf langsung mengarahkan tangannya ke arah Mew.
"Aku Gulf Kanawut, 20 tahun" dan Gulf menunggu tangan besar Mew menyambutnya.
Ah, begini rasanya "aku Mew Suppasit, 25 tahun" ternyata tangan Gulf lembut sekali, "senang berjumpa denganmu"
"Aku juga" dan entah kenapa setelahnya Mew merasa bahwa dia benar - benar telah jatuh cinta.
.
Bersambung...
Aku merasa semakin cerita ini semakin pendek, wkwwkkwkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SQUISHY - MEWGULF ✔
Krótkie Opowiadania[END] Untuk pertama kalinya, Mew terpesona sama squishy hidup yang dia temui di toko squishy.