Gulf pikir setelah mengajak Mew untuk melakukan love bersama semuanya akan terasa menyenangkan, tapi yang terjadi adalah Mew menghilang tanpa jejak. Pria tinggi itu bahkan sudah berminggu – minggu tidak berkunjung ke toko dan Gulf terus berharap akan berpapasan dengan Mew di jalan, "kenapa rasanya seperti aku dicampakkan untuk kedua kalinya?" pria kecil itu mengambil semua boneka yang berada di rak untuk dimasukkan ke dalam keranjang dan diganti dengan boneka model baru.
"Selamat datang!" Gulf selalu berlari setiap kali ada pengunjung yang datang dan mendapat sapaan ramah dari pegawai meja kasir, lalu pria kecil itu akan menelan kekecewaan. Gulf selalu berharap diantara semua pengunjung yang datang, salah satunya adalah Mew, "Gulf, bagaimana rak bonekanya?" No melihat Gulf yang sedang berdiri dengan wajah sedih, sedangkan rak bonekanya baru setengah yang terisi.
"Sedikit lagi" jawab Gulf lirih, setelah itu Gulf kembali ke pekerjaannya.
No melihat itu sambil menghela nafas, lalu tiba – tiba ada pengunjung lain yang datang, "Selamat da__ Oh! Tuan, kenapa kau baru kelihatan?" No kembali melirik Gulf tapi pria itu kali ini tidak menoleh dan itu membuat No menjadi tersenyum simpul, "dia sekarang punya kebiasaan melihat ke arah pintu masuk" ujar No kepada Mew.
"Benarkah?" No menganggukkan kepalanya.
"Barusan, tidak, tadi dia menoleh ke arah pintu tapi karena yang datang bukan Tuan, Gulf jadi kecewa dan serius menyelesaikan pekerjaannya" setelah itu No terkekeh pelan.
"Benar – benar menarik, tapi aku beberapa minggu ini sibuk menyiapkan proyek musim panas" Mew berusaha menjelaskan tapi No terlihat tidak perduli.
"Kau seharusnya menjelaskan itu kepada Gulf, bukan aku Tuan" No benar, Mew seharusnya saat ini menghampiri Gulf dan menjelaskan semuanya.
"Aku akan mengejutkannya" lalu Mew berjalan ke arah Gulf dan meninggalkan No di meja kasir.
"Jangan terlalu kuat atau kau akan diumpat" tapi sebelum Mew sampai, Gulf sudah menoleh ke arahnya dengan wajah merah, "G-Gulf, aku sudah katakan pada Tuan ini kalau kau sedang sibuk" lalu No pura – pura melihat pembukuan untuk mengalihkan perhatian Gulf.
Gulf langsung melirik ke arah Mew dan menunjuk pria tinggi itu dengan gunting di tangannya, "Mew.. kau ke mana saja?" Mew tertegun, sambil berpikir bagaimana bisa wajah marah Gulf membuat suaranya menjadi gemetar.
"Maafkan aku, tapi aku sibuk di kantor Gulf" Gulf menurunkan tangannya dan meletakkan gunting yang dia pegang di dalam keranjang,
"kau tahu, aku baru saja berpikir bahwa aku dicampakkan untuk kedua kalinya"
Tidak mungkin!
Mew tidak akan pernah menyia – nyiakan squishy hidup seperti Gulf.
"A-aku baru saja berpikir untuk mencari rumahmu dan meminta pertanggung jawaban" setelahnya Mew tersadar dengan tangan Gulf yang memegang dasi kerjanya dengan mata berkaca – kaca.
Mew baru tahu jika squishy hidup dapat menangis dengan seimut ini.
"Aku melakukan langkah selanjutnya dari love yang kita lakukan" Mew meraih tangan Gulf dan menggenggamnya lalu menarik turun agar terlepas dari dasi kerja miliknya, "rindu"
Gulf menatap Mew aneh, tapi setelahnya kedua pipi pria kecil itu merona "jadi.. kau membuatku rindu?"
"Apa kau masih lama berganti jam kerja?" tapi Mew malah mengalihkan topik pembicaraan sambil tersenyum.
Gulf melihat jam di tangannya, "setengah jam lagi"
"Aku akan menunggumu" setelah itu, Mew melihat ke arah rak boneka dan memilih untuk mengambil satu boneka untuk dia bawa ke meja kasir.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SQUISHY - MEWGULF ✔
Short Story[END] Untuk pertama kalinya, Mew terpesona sama squishy hidup yang dia temui di toko squishy.