Chapter I - Different World

80 23 10
                                    

"Permisi.. Maaf kalau merepotkan kalian selama ini" Ucap Bella sembari mengangkat koper nya.

Nana dan Risa terlihat sedih melihat teman masa kecilnya harus pergi meninggalkan rumah mereka.

"Kamu yang sabar ya Bell, nanti kalau udah agak tenang kamu pulang lagi kesini" Ucap Risa

"Iya Bell, nanti kalau ada masalah ceritain aja ke kami.. Nomor kamu jangan diganti lagi" Sambung Nana

"Iyaa makasih ya... Kalian juga jaga diri disini, nnti kalau 'mereka' masih suka ngambil gambar seenaknya kasih tau aja ke bang Lana" Ucap Bella

Nampak Risa dan Nana memelas, tak bisa dibohongi kalau mereka sangat sedih saat itu.

"Jangan ngasih wajah begitu donk. Aku janji begitu kasus tuduhan ini reda aku bakal langsung pulang" Bella lalu memeluk kedua sahabatnya yang tengah sedih.

Mobil sudah tiba kini Bella mengangkat semua kopernya ke dalam bagasi mobil.

"Aku pamit ya"

"Hati hati Bell.."
"Bg Lan bawa mobilnya yang bener..." Minta Risa yang melihat Lana di dalam mobil.

"Iya, Risa tenang aja.. Bella juga kan dari dulu sama aku. gini-gini aku itu manager profesional.., handal.., cekatan.., tidak sombong.., dan rajin menabung" Ucap Lana Bangga

"Dan engga laku-laku bg Lan, jangan lupa hehe" tambah Nana

"Nana gaboleh gitu.. ngomongnya suka bener hahaha" Bella dan Risa tertawa mendengar ejekan Nana.

Mereka saling bercanda meski tidak bisa ditutupi raut wajah mereka sangat sedih kala itu.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Diperjalanan menuju rumah barunya Bella terlihat sangat sedih, Bahkan tatapan mata saja sangat kosong di pancarkannya.

Lana akhirnya mencoba menenangkan Bella.

"Bell, udah jangan dipikirin. Kasus kamu yang sekarang itu murni kesalahan Pemimpin PH (Production House) kamu. Engga usah dijadikan pikiran"

Mendengar perkataan Lana,
Bella menoleh ke arah nya dan berkata.

"Lan.. denger ya aku bisa nerima semua tuduhan (skandal obat-obatan) ini. Tapi engga kalau mereka pada ngehina almarhum papa sama mama aku. Ini kamu liat Lann, komentar di instagram aku. Walau yang mereka bilang engga bener tapi tetep aja ada satu atau dua komentar yang nusuk banget, kenapa sih harus bawa yang gak ada hubungannya" Keluh Bella dengan intonasi tinggi

"Iya aku paham Bell tapi daripada kamu membuat pernyataan secara online lebih baik kamu sembunyi dulu untuk sementara waktu.. engga ada jaminan orang-orang bakal percaya sama apa yang kamu bilang." terang Lana.

Bella hanya diam mendegar saran Lana, seolah dia ingin melakukan suatu hal yang berbeda dari apa yang disarankan Lana.

"Bell.. Dengar ya, aku ngelakuin ini karna aku gamau kamu makin terpuruk. bohong kalau aku bilang aku tega ninggali kamu di keadaan begini" sambungnya

Bella tersenyum mendengar ucapan Lana. Dia senang masih ada orang yang mendukungnya disaat banyak teman dan fans yang dulu mencintainya kini berpaling darinya.

Dia berpaling ke arah yang berlawanan dari Lana.
"Lan.. makasih banyak ya.." Ucapnya menunduk malu.

Lana yang mengerti tingkah, teman masa kecilnya juga tersenyum.
"Sama-sama Bell"

"uda.. udaa jangan nangis gitu bell, malu ahh.." ucap Lana setelah melihat mata Bella yang berkaca-kaca

"Sedih tau.." jawab Bella sembari mengusap pipinya yang lembab bekas air mata dengan sehelai tissu.

NUCA : Different WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang