Chapter IV - Skandal

16 8 0
                                    

Karena berulang kali dia menerima panggilan itu Bella akhirnya memutuskan untuk mengangkat panggilan tersebut.

"Halo..?"

"Halo..?" Ucap Bella yang terus mengulangi pertanyaannya.

Namun si penelepon sama sekali tidak merespon perkataan Bella.

"Masa panggilan iseng?"

Bella yang kebingungan akhirnya mematikan panggilan tersebut.

Ajaibnya setelah mengangkat panggilan tersebut, tidak ada lagi panggilan yang masuk ke Hp-nya

"Cuaca mulai panas, sebaiknya aku pulang" Ucap Bella sembari menutupi wajahnya dari cahaya matahari.

Diperjalan pulang Bella kembali bertemu dengan wanita cantik yang dia temui sehari yang lalu

Mereka berdua berpas-pasan di gang yang sama.

Bella yang lebih dulu melihat wanita itu dari kejauhan spontan lansung mebuang wajahnya.

"Kenapa bisa jumpaan lagi sih" Keluh Bella yang berusaha keras untuk tidak melihat kearah wanita itu.

Bukan hanya Bella, Wanita itupun melakukan hal yang sama. Dia terus menatap layar Hpnya tanpa melihat sekitar.

"Fuhh.. kukira bakal lebih buruk dari kemarin" Ucap Bella yang telah menjauh dari wanita itu.

Sesampai dirumah, Bella langsung melakukan kegiatan manusiawi-nya seperti..
makan siang,mandi,bersih-bersih dan beristirahat.

"Kak" Panggil Nuca kepada Bella yang sedang beristirahat.

"Hmm" Dengung Bella.

"Lagi ngapain?"

"Joget Jeruk" Jawab asal Bella sembari membaca novel.

Nuca langsung pergi setelah menerima jawaban dari Bella.

Bella yang sedang membaca novel nampak kebingungan

"Anak itu kemana, biasanya bawel ga berakhlak" Ucap Bella. Matanya masih tertuju kearah novel.

"Kenapa dia diam" Sambung Bella keheranan.

Bella pun menutup novelnya dan melihat kearah depan.

"Loh.. udah engga ada?" Tanya Bella melihat sekitar.

"NUCA !!!" Teriak Bella.

Dari arah dapur nampak kepala Nuca mengintip melihat kearah Bella.

"APA..?"

"Kamu lagi ngapain" Tanya Bella sambil berjalan menuju dapur.

"Lagi ngeliat-liat aja" Jawab Nuca yang tengah melihat perabotan dapur.

"Ohiya Nuca, kamukan pernah bilang ke aku kalau kamu bisa nyentuh barang-barang dengan kontak energi. Gimana kalau kamu buat masakan untuk aku" Tawar Bella.

Nuca seolah heran dengan perkataan Bella.

"Dia meminta roh menyiapkan masakan. astaga roh benar-benar tidak ada harga diri dimata-nya" Keluh Nuca dalam hati.

"Hei kenapa melamun" Ucap Bella melambaikan tangan ke hadapan wajah Nuca.

"Ehh.. engga kok, aku engga melamun" Bantah Nuca.

"Walaupun bisa, tapi makai energi buat hal-hal sepele seperti itu buang-buang tenaga. kamu pikir roh gapunya limit energi?"

"Limit energi? HAHAHA NucaNoLimit kayak youtuber donk" Ejek Bella

NUCA : Different WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang