Chapter III - Akhir Pekan

27 13 3
                                    

"Apa-apaan sih anak itu" Ucap Bella yang tengah berjalan.

"Kalau saja roh-nya bisa kusentuh, sudah kupastikan dia akan hidup sambil berjalan dengan badan vertikal". Ucapnya kesal.

Lalu dari sebuah gang Bella berpas-pasan dengan seorang wanita.

Wanita berambut coklat berkulit putih bening dan berparas sangat cantik, nampak seperti seseorang dari dunia yang berbeda.

Bella tak sekalipun memalingkan matanya memandangi wanita yang tengah bermain ponsel itu.

"Gila teman aktrisku saja tidak ada yang secantik dia meski sudah perawatan" Takjubnya dalam hati.

Wanita itu lalu mendapati Bella yang sedang melihat kearahnya.

"Dihh menyebalkan" Ketus wanita itu membalas tatapan Bella.

Mendengar perkataan wanita itu Bella terpaku.

"Di..dia bilang apa?"

Bella berbalik dan memanggil wanita itu.

"Heii ada masalah?" Teriak Bella dengan maksud bertanya.

Wanita itu tidak menjawab ataupun memperdulikan perkataan Bella. Dia terus berjalan seakan Bella hanyalah puing-puing besi karat diantara tumpukan berlian.

"Kenapa pagi ini aku udah ketemu dua orang menyebalkan ya tuhan" Ucap Bella yang terus memandangi punggung wanita itu.

Wanita itu terus berjalan sampai tak sehelai rembutpun bisa dipandangi.

"Oke aku mulai paham, mereka yang tinggal disini semua nya menyebalkan" Simpul Bella.

***

"Akkkhhh aku gila" Teriak Nuca yang sedang menonton TV sendirian dirumah.

"kenapa isi TV, tentang anak itu (Bella) semua. Kalau saja dia roh sudah dipastikan dia akan menyalahgunakan kekuatannya untuk menyerang semua stasiun TV " Ucap Nuca, yang sedang memutar balik acara TV.

"dan lagi dimana acara kartun pagi? Apalagi ini hari minggu. Dunia mulai minim hiburan sekarang" ucapnya sambil mematikan TV.

Tekkk

Nuca yang sedang jenuh bangkit dari duduknya, dia berjalan melihat isi rumah yang telah dimodif ulang oleh Bella.

Dia mengamati rangkaian foto Bella yang terpajang di dinding dekat tangga. Foto itu diambil sejak dia mulai merintih karir.

"Hahaha aku jadi teringat sesuatu" Ucap Nuca setelah melihat berbagai foto Bella.

Nuca lalu terbayang saat dia pindah kerumah ini untuk pertama kali.

Ketika dia mengisi kamarnya dengan berbagai foto aktris muda pendatang baru Bella Clara tiga tahun silam.

Dan seperti remaja pada umumnya dia juga memiliki kehidupan yang hangat bersama teman-teman di sekolah.

Dulu rumah ini bisa dibilang adalah markas tempat berkumpulnya teman-teman Nuca.

"Iya aku ingat sekarang... temaku dulu dengan seenaknya masuk ke kamar dan melihat koleksi-koleksi foto Bella di dinding kamarku" Ingatnya

"hari itu aku habis-habisan diejek sebagai pria mesum" ucapnya yang sedang termenung dihadapan foto Bella.

"sekarang aku menyesal, tidak mendengar teman-temanku" tambahnya dengan raut kesal menatap kearah foto Bella.

"Tapi mereka berdua siapa" Tanya Nuca yang matanya menuju kesalah satu rangkaian foto Bella.

Nampak di foto itu Bella bersama dengan kedua sahabatnya Nana dan Risa di salah satu acara penghargaan.

NUCA : Different WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang