Benar-benar pergi [End]

1.2K 81 13
                                    

"Kondisi pasien sudah stabil "Ucap Perawat yang sedang memeriksa kondisi Jennie.

"Lalu? Apakah saya boleh menjenguknya sekarang sus?!?? "Tanya Suga mengguncangkan tubuh suster itu.

Suster itu tersenyum "Iya, anda boleh menjenguknya sekarang tetapi jangan membuat kebisingan ya karena nanti pasien bisa terganggu "Jawab Suster itu lalu meninggalkan mereka.

"Gue masuk duluan ya "Suga menggeser pintu kamar Jennie pelan, takut Jennie terganggu.

Kriet

Suga berjalan perlahan mendekati ranjang Jennie, ia duduk disampingnya lalu menggenggam tangan Jennie erat seraya mengucapkan kata 'Maaf' berkali-kali.

"Maaf...Maaf...Maaf...Aku lalai menjaga kamu, maaf...seharusnya aku yang disini...berbaring dengan alat-alat ini...seharusnya aku!! "Ucap Suga merasa bersalah karena membiarkan Jennie melawan hantu itu sendirian, seharusnya dia! Dia yang menghabisi hantu itu! Seharusnya dia yang terbaring lemah disini.

"Seharusnya aku jen!! Aku yang merasakan luka ini! "Air matanya perlahan keluar membasahi pipinya dan juga pipi Jennie.

Mata Jennie terbuka perlahan-lahan, ia melihat Suga yang sedang menangisnya sembari menggenggam tangannya erat.

"S-Suga..."Panggil Jennie lemah

"Jen? Kamu udah siuman?? Suster! Suster! "Suga berteriak memanggil suster, tak lama mereka datang lalu memeriksa kondisi Jennie dan Alhamdulillah ia baik-baik saja.

"Jangan terlalu lelah ya? Saya tinggal ya "Pamit dokter itu lalu diikuti suster dibelakangnya.

"Apa masih sakit? "Tanya Suga

Jennie menggeleng

"Kamu laper gak? "Tanya Suga lagi

"Iya "Jawab Jennie serak

Suga pun mengambil kotak makan yang ada diloker tepat disamping ranjang Jennie, ia menyuapi Jennie dengan telaten.

"Kamu jangan ngelakuin hal kayak gitu lagi ya "Kata Suga tiba-tiba

"Maksudnya? "Tanya Jennie bingung

"Jangan bikin aku cemas kayak tadi, kamu gak seharusnya nerima persyaratan arwah gila itu "Jawab Suga sambil mengelus surai rambut Jennie pelan.

Jennie tersenyum tipis "Aku ngelakuin hal kayak gitu untuk melindungi teman-temanku, aku gak bisa ngeliat mereka menderita apalagi kamu. Jadi jangan merasa bersalah ya? Karna itu semua kemauanku "Ucap Jennie panjang lebar, Suga tersenyum ia bangga memiliki wanita seperti Jennie.

Suga menggenggam tangan Jennie erat "Janji sama aku kalo kamu gak akan pernah ninggalin aku "Kata Suga tak lupa dengan senyum manisnya.

"Iya "Jennie tersenyum sangat manis

"Maaf aku gak bisa nepatin janji itu"

"Kamu cepet sembuh ya aku kangen nanti kita ke timezone lagi dan menghabiskan waktu berdua sampai ajal menjemput salah satu dari kita "Oceh Suga panjang lebar

Jennie hanya diam dan tak berniat mengucapkan sederet atau sepatah huruf pun. Hatinya berdesir mendengar ocehan Suga seakan-akan itu semua akan menjadi nyata.

Tak ada rasa sedikit pun dari Jennie untuk meninggalkan Suga tetapi bayang-bayang hantu itu akhir-akhir ini menghantuinya.

"Kamu kenapa? Kok ngelamun? "Suga menyadari ada kejanggalan dari raut wajah Jennie.

Seperti menggambarkan kesedihan dan kekhawatiran yang mendalam.

"Gak papa kok "Jawab Jennie berusaha mengalihkan perhatian Suga.

Horor Time Blacktan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang