"Namanya...."
"Eh loh, Rai ! Yaampun kamu makin gede aja !" Mama Ratu, Hanna tetiba memeluknya.
"Eh iya tan,"
"Nanti kan Ratu satu sekolah sama kamu, bimbing ya, kalo nakal laporin aja !"
"Siap tan !"
"Ih mama ! Ratu kan bukan anak kecil !" Ratu merengut.
Hanna tertawa,
"Rai, mau main PS nggak ? Kebetulan gue beli game baru !"
"Ayo dah,"
Menjelang malam, senja mulai terbit, Fara baru pulang dari rumah Indah. Capek, pegal dan ngantuk jadi satu. Fara melewati rumah bercat oranye yang banyak barang. Dua mobil dan sebuah ninja hitam, setahu nya rumah itu sudah dua tahun sepi. Semenjak Nanda, teman satu sekolahnya pindah rumah. Rumah itu dijual,
"Sapa yak ? "
Fara mengebut kerumahnya. Parkir motor sembarang, taruh sepatu sembarangan dan langsung naik ke kamar. Pusing teramat, lapar menyerang. Fara melepas kaus kaki, baju dan dalamannya lalu mandi.
Ia dengan cepat tidur tanpa makan.
Pukul 8 Fara baru bangun. Ada Rafa yang sedang menonton TV, Sofia yang bermain laptop dan Fara terenung diatas tangga.
"Far ! Sini !" Tegur Rafa.
"Kenapa lo ? Pucet amat muka,"
Fara menggeleng, ia menyender di bahu Rafa.
"Lo sakit ?"
"Pusing,"
"Lagi tidur ampe jam segini,"
"Ngantuk bang,"
"Eh ada tetangga baru ya kek nya dirumah Nanda,"
"Tau," Rafa mengelus elus rambut Fara.
"Laper nggak ?" Fara hanya mengangguk.
"Keluar yuk, makan,"
"Lemes bang, "
Sofia beringsut,
"Kakak sakit ?" Sofia memegang dahi Fara,
"Anget lho kak,"
"Kakak gapapa,"
Esoknya lagi, Fara sibuk latihan. PMR mau lomba, seharian penuh itu ia sibuk latihan dan ekskul. Sampai rumah tanpa mandi langsung tidur,
Esoknya lagi juga begitu, PMR lagi, tapi kabar mengejutkan.
Anti, ketua PMR membisikinya.
"Far, nanti lo yah yang gantiin gue jadi ketua,"
"Lah ? Kok gue kak ?"
"Lo hebat disini, sayang klo lo nggak jadi ketua,"
"Hmm, nanti didiskusiin dulu sama osis kak," Anti mengangguk.
Jam pulang berakhir tapi dirinya belum, ada latihan kasti. Tim Kasti mau lomba juga,dua hari setelah PMR. Tongkat dan bola, topi oke.
Fara menjadi pemukul kali ini, berganti posisi dengan Fahri, latihan berakhir menjelang maghrib. Fara mengebut pulang, tapi sebuah hal mengejutkan baru saja terjadi.
Raihan turun didepan rumah oranye itu, dan seorang perempuan menyambutnya. Fara tak begitu melihat wajah tapi tersirat bahagia di wajah Raihan.
"Eh eh ? Kok sakit ya ? Duh centil ya ?" Gumam Fara
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE BOY X GLAMOUR GIRL
Teen FictionAmara Farasha, cewek pecicilan nan modis. Pecinta drakor n' film action. Cassanova SMA Cakrawala, paling ngetrend soal 3 F ( food, fun and fashion). Shopaholic berat dan ga mau ketinggalan about 3 F Raihan Farel Pratama, cowok jangkung but kuper ba...