12

8 2 0
                                    

"Kalu Fara mah manggilnya Freezer, nama aslinya Raihan,"

"What ?!," Ratu buru2 menahan tawa. Berusaha kelihatam normal,

"Kenapa lo ?"

"Nggak, lucu aja gitu panggilannya,"

Tuingg...

"Eeee mamak krucil !" Bakso yang hendak Elsa potong mental mengenai kepala seseorang.

Fara, Amel dan Ratu tak bisa menahan tawa.

"Woy siapa yang lempar bakso ke gue nih ?!" Protes orang itu, rupanya dia anak kelas 12,

Elsa menunduk, pura2 tidak melakukan.

"Sa minta maap sa," kata Amel.

"Au lu sa, minta maap sono,"

"Iiii gak ah, malu gue,"

Fara mengusap air mata.

"Parah lu sa," Elsa mendengus. Anak kelas 12 tadi berdiri, melempar bakso ke sembarangan arah,

"Aduh !" Elsa mengaduh. Rupanya bakso tadi mengenai kepalanya, anak kelas 12 tadi langsung menoleh ke Elsa yang tak jauh dari mejanya.

"Karma tuh !" Fara ngakak. Ratu menggedor gedor meja, karna terlalu kebelakang, Amel nyungsep ke belakang. Begitupun Elsa yang satu bangku dengannya.

"Woy hahahahahak !" Fara terbahak makin keras, Ratu juga. Seisi kantin melihat kearah mereka,

"Mampus sukurin lu hahahahak !"

"Aduhh... bangke lu semua, bukannya nolongin," Elsa memegang kepalanya, hendak berdiri, seseorang mengangkat tubuhnya, membantunya berdiri.

"Eh ?" Elsa menoleh, tergagap. Anak kelas 12 yang baksonya mengarah pada nya.

"Lo gak papa ? " Elsa mengangguk kikuk.

"Lain kali kalo salah, jangan sungkan minta maaf, gini kan jadinya," dia tertawa. Elsa cengo,

"Ko...kok lu tau kak ?"

Cowok itu menggeleng, Fara tertawa.

"Minta maap lu sa ! Udah ditolongin juga lu !" Elsa menggaruk kepala,

"Maaf kak, maaf ya, maaf pisan. Nuhun pisan kak," Elsa menyatukan kedua tangan, memohon. Cowok itu menepuk kepala Elsa.

"Udah nggak papa, maaf juga ya gue tadi lempar bakso nya kearah lo,"

"Karma itu kak," celetuk Ratu. Cowok tadi tersenyum,

"Duh woy ! Bantuin kek !" Semua mengarah pada Amel, cewek itu masih tak bisa bangun. Spontan, tawa pecah.

"Bacot njir malah ketawa," Ratu menarik tangan Amel.

"Gue duluan, kalu ada apa2 jangan sungkan minta tolong,"

"Iyah, makasih ya kak Ari," Ari mengangguk dan berlalu.

"Tuh sa ! Untung lu kagak dimarahin malah ditulungin kan," Fara tertawa.

"Iya, dia mah baek ya, gak kayak lu pada, laknat amat," Elsa mendengus.

"Elu juga sih mel !"

"Lah kok gue ?"

"Lah kok gue pala lu ! Karna lu juga sih gue jatoh,"

"Karma sa, terima lah !" Elsa mesem2.

"Udah ah, males gue ngomong apa lu pada, " Elsa merengut dan berlalu. Fara terbahak.

"Woy Sa ! Bayar dulu oneng ! "

"Bayarin ! "

Giliran Fara yang cengo. Ratu terkekeh,

"Yang sabar ya, "

"Mang, dasar temen aslinya laknat semua ya gitu, bodo amat. Lo aja yang bayar Mel, "

"Idih, kok gue sih, lo aja, lo kan tajir, "

"Lo lebih tajir dari gue ya, "

"Ratu aja si ! " 

"Dih gue gak ada uang lagi sumpah dah," Fara menghela nafas.

"Nasib, nasib," Fara menghela nafas, beranjak dari kursi dan membayar. Setelah itu, ia, Amel dan Ratu ke kelas. Elsa sedang asyik mengemut permen sambil mengutak atik HP.

"Gantiin duit gue Sa ! " Fara mengacungkan tangan,

"Iya iya nih guys ganti, " Elsa merogoh saku rok dan menyerahkan uang lima belas ribuan.

"Oke makasih ! " Fara duduk dikursi.

Pulang sekolah, Fara memasukkan buku kedalam tas. Elsa dan Amel sudah siap, disusul Ratu yang berdiri disebelah mejanya.

"Loker bentar, " Fara beranjak ke loker. Mengambil buku fisika nya yang tertinggal, Fara mengecek loker nya, kotak P3K ada, topi kasti nya juga ada, walaupun nggak ikut lomba tapi Fara selalu menyimpan topi nya di loker. Kalau latihan, sekalian tongkat nya ditaruh loker.  

Fara menutup lokernya. Terkejut  melihat Raihan yang disampingnya,

"Ngaketin lo ! Ngapain si ? "

"Nggak ngapa ngapain, lewat doang, "

Raihan berlalu,

"Yee untung ganteng, klu kagak udah gue gibeng kali, " Fara kembali mencantol tas nya, saat diparkiran.

Deg..

Satu spot yang berhasil membuatnya mematung,

Raihan dan Ratu, disamping motor Raihan, sambil Raihan membantunya mengenakan helm. Raihan nampak bahagia, Ratu mencubit hidung Raihan, membuat cowok itu meringis namun tak marah.

Ratu naik di jok motor yang dia saja belum pernah naiki, kemudian berlalu. Tinggal dia dan angin,

Parkiran yang lenggang, tinggal satu dua anak nakal and the genk yang masih nongkrong2 diparkiran. Anggota geng Cakrawala, persis nama sekolahnya.

"Woy Fara, " Terkejut dan Fara langsung menoleh, Adam. Duduk diatas motor, disebelahnya Rendra.

"Lo ga papa ? " Fara mengangguk.
"Gue nggak papa, " Ucapnya lirih. Loncat keatas motornya dan melaju meninggalkan sekolah.

~~~~~~~~~~••~~
Hari H, Fara siap dengan baju putih2 nya. Tinggal ambil P3K di loker. Kumpulan genk Cakrawala bersuit suit melihat kehadiran Fara.

Menangin Far  !
Semangat beb  !
Kalahin SMA yang ono geulis  !

Fara terkekeh sambil memutar mata. Mengacungkan jempol kearah kumpulan itu.

"Fara, " Diantara riuhan anak geng, Raihan hadir.

"E eh, Rai, kenapa ya  ? "

"Semangat yah, menangin sekolah kita, jangan bikin malu, " Fara tertegun dan tersenyum.

"Pastinya, " Raihan mengacak acak rambut Fara. Dan berlalu.

"Aduh, jantung jangan marathon dong, " Gerutunya. Tim PMR pun langsung menuju tempat lomba.

Diantara kerumunan itu, masih ada sepasang mata yang mengawasi hingga bus PMR berlalu. Mengawasi agar semua selalu aman. Terutama gadis nya selalu aman.

The question: who's the girl  ? Are you all think she's Fara  ? Maybe you wrong guys...

Gak semudah itu Raihan bakal terpikat lgi dengan seorang gadis setelah peristiwa bertahun lalu yang benar2 membuatnya perasaannya remuk.

But, mungkin aja, dalam waktu singkat sesingkat singkatnya, Si Cassa Nova memang mampu.

Just, keep stay with this story and your choice akan terbukti.

See ya..

NB:mohon maaf telat banget 🙏

ICE BOY X GLAMOUR GIRL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang