Day 3

650 105 8
                                    



-/-

Keesokan paginya, sinar Mentari mulai memancarkan kehangatannya.
Suara burung juga terdengar samar-samar.

Soobin sudah mempersiapkan segalanya. Tinggal menunggu Yeonjun bangun dari tidurnya yang kelihatan sangat lelap.

"Um, bin kau sudah sangat rapi. Mau kemana?"

Sifat pelupa Yeonjun masih saja melekat rupanya.

Soobin hanya menggeleng.

"Huhh.. Apa kau lupa, bahwa sekarang waktunya pulang ke rumah? Ayo sekarang bangun"

Soobin membantu Yeonjun duduk sebentar.

"Jun, sarapan dulu. Aku tadi sudah beli bubur. Sehabis makan ayo kita pulang."

"Um, tapi suapi aku! Tidak mau makan sendiri. Tidak enak"

Soobin mendekat. Mengambil semangkuk bubur yang ia beli tadi, lalu mulai menyuapi sang kekasih.

Sebenarnya, Soobin tak tahu kapan harus menahan kesedihan ini. Namun setiap kenangan yang akan ia buat dari sekarang sampai nanti ia tidak boleh menunjukkan kesedihannya. Soobin harus tegar, demi Yeonjun juga.









"Dokter Gu, terimakasih atas perawatan yang selama ini kau berikan pada Yeonjun. Aku pamit dulu.
Oh ya dan jangan lupa, segera kabari aku jika ada kabar baik."

"Baik Soobin. Take care Yeonjun."

Soobin mengangguk.









At 11.00

"Lihat, rumah kita tidak berdebu maupun lusuh kan? Sudah kubilang aku juga bisa diandalkan, hm?"

Yeonjun hanya tersenyum. Ternyata Soobin ada kemajuan juga.

Yeonjun mendekati jendela. Mengamati pemandangan favoritnya, yang selama ini ia rindukan setiap harinya. Tak lupa tanaman Mawar putih dan merah tepat dihalaman rumah mereka.

Soobin menghampiri Yeonjun. Memeluknya dari belakang.

"Jun, aku rindu saat-saat seperti ini"

"Aku juga.
Mawar itu..? Kelihatan sangat cantik. Aku senang kau mau merawat bunga kita"

"Aku selalu memberinya sinar matahari yang cukup, bahkan memberinya pupuk dan air. Berharap jika sudah mekar kau bisa kembali ke rumah. Ternyata harapanku terkabul"

Yeonjun mengusap tangan besar yang melingkar di tubuhnya.

"Dan bagaimana jika salah satu dari bunga itu layu? Apakah pertanda tidak baik?"

Seketika Soobin melepas tautannya.

Yeonjun menoleh ke arah Soobin.

"Jangan bicara yang aneh-aneh. Kau pasti sembuh, aku yakin itu. Kau maupun mawar itu akan selalu ku jaga"

Kedua manik Yeonjun nampak mengeluarkan air mata. Ia memeluk Soobin dengan sangat erat.

"Jun, besok kita jalan-jalan ya. Terserah kamu mau kemana. Ok?"

Yeonjun mengangguk di pelukan Soobin.



(Bunga mawarnya Soobin sama Yeonjun- 🌹)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Bunga mawarnya Soobin sama Yeonjun- 🌹)

















aku gatau bunga kesukaan mereka, jadi kupake mawar merah sama putih aja soalnya couple🙃

jangan lupa sehabis baca klik bintang also komennya ya readers :)

Before You GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang