one of all

8 0 0
                                    

-Part one-

Khansa Apriliya

The begining

"aku tau siapa kamu, namun yang tak ku tau siapa aku bagimu"

"jiah.. cepet bat siapnya, mau ngapain jam segini berangkat sekolah?" ledek kiki

Abang yang nyebelin dan selalu gangguin anak orang, gak tau apapun dan kapan pun pokoknya jail yang bisa buat gila kalo lama-lama sama ni anak. Dan untungnya, Cuma dia yang bisa buat senang setelah galau yang berkepanjangan, bukan masalah sepanjang jalan kenangan, tapi seberapa panjang bisa hidup dan bisa ada gunanya, yah abaikan emang sok bijak.

"Bacot!!" ejeku sambil narik telinganya "sana mandi bauk taukk cepet ntar telat"

"biasa aja anak monyet, gak usah nyolot" tawanya berlari meninggalkan ku

"bun berangkat yak" teriak kiki

"ki, jangan lupa nanti jemput april jangan nongkrong habis sekolah! Denger gakkk" bunda menjitak kepala anak nakalnya itu, kiki meringis dan memberi hormat, dasar aneh, aku hanya terkikik melihat kiki yang kesakitan.

Jalanan pagi itu lenggang, embun pagi mengusap pipiku perlahan, kiki melajukan motor bututnya sedang, sambil menikmati pagi itu, kami hanya diam hanya burung yang berkicau menyambutku, aku terpejam merasakan rambut panjang ku terusik oleh angin pagi menghembus perlahan tapi pasti.

"ingat jangan macam- macam sekolahnya, jangan pacaran, kamu masih kecil dasar anak kecoa" rambutku diacak- acak oleh kiki, giginya menyeringai terhadapku.

"siap abang ganteng" jawab ku menunjukan wajah paling imut biar dia bisa muntah

"anjir pengen muntah gua, sana lu pergi, ohh ya satu lagi!" aku menoleh sedikit "nakal dikit boleh, nakal banyak jangan" seringainya lagi dan menjalankan motornya dengan kecepatan penuh hingga aku tak sampai mencubitnya.

"sialan" dengusku

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang