Gadis cantik yang tengah memoles wajahnya dengan makeup senatural mungkin untuk pergi ke sebuah acara, dia Anya. Anya sebenarnya tidak ingin sekali datang ke acara papanya, namun mamanya yang meminta untuk ia ikut.
" Ma, kita berangkat sendiri kan ma? Biar Anya aja yang nyetir mobilnya " Tukas Anya pada mamanya.
" Dijemput papa nya, kan kita gak tau dimana outlet papa yang baru " timpal lina. Anya memasang muka malasnya di depan mamanya, tapi Anya tidak ada niat untuk membuat mamanya bersedih dengan sikapnya.
Bi mar datang mendekat ke arah Lina dan Anya " Bu...bapak sudah di depan Bu...katanya cepetan"
Lina hanya mengangguk dan berterima kasih diujung anggukannya.
Anya melihat mobil yang berhenti tepat di depan rumahnya, Anya berfikir dan berucap dalam hati " gue udah lama banget gak naik mobil itu, kapan ya terakhir gue naik mobil itu, lupa gue "
Lina membuka pintu mobil di samping suaminya, namun ia tutup kembali, dan membuat Anya bertanya " kok ditutup lagi sih ma? "
Dan benar saja, ketika ia menanyakan hal itu pada mamanya, kaca mobil terbuka dan memperlihatkan orang yang paling dia benci dimuka bumi ini, dia Nisya.
Lina menerima dengan pasrah bahwa yang duduk di samping suaminya adalah perempuan itu. Lina juga langsung menarik tangan Anya dan memasuki mobil.
Di dalam mobil....
"Anya kamu cantik banget ya nak, kaya bidadari" ucap Nisya yang sok akrab itu. Anya tidak menjawab omongan Nisya, ia malas sekali dengan wanita seperti Nisya.
"Anya anak papa, Tante Nisya muji kamu loh, masa gak bilang apa-apa nya..." timpal Dimas yang tak mendengar jawaban Anya setelah Nisya memujinya.
Lina hanya menyenggol siku Anya.
Akhirnya Anya membuka suara " makasih " ketus Anya.
Anya selalu melihat wajah mamanya, Anya sangat merasakan sakit hati juga jika papanya bersama Nisya. Dan kini Anya hanya menggenggam erat punggung tangan Lina.
🌻🌻🌻
" Ini dia outlet saya yang baru " kata Dimas memberi tahu Lina dan Anya, pasalnya nenek rombeng yang disebelah papanya sudah tahu jika ini outlet yang baru.
" Luas juga ya mas " timpal Lina memberikan respon. Anya hanya melihat datar semua yang ada di depan matanya. Tidak menarik sekali baginya untuk tersenyum.
"Ayo kita masuk" ujar Nisya
Lalu mereka masuk, dan memperlihatkan sudah banyak orang disana, ada pegawai dan ada para pelanggan baru yang sudah menunggu tempat ini akan dibuka.
Tak lama papa Anya meresmikan outlet baru mereka, dan semua orang yang ada disana diperbolehkan untuk melihat-lihat isi di dalam outlet.
" Maaf mengganggu waktunya sebentar, saya ingin memperkenalkan orang yang sangat saya sayang disini.... " Ucap Dimas dan membuat para pelanggan memberhentikan aktivitasnya dan menoleh ke sumber suara.
" Oke... Ini adalah Lina istri saya, dan disebelah Lina ada putri kami namanya Anya " ujar Dimas sembari tersenyum ke arah Lina dan Anya.
Sedangkan Nisya, ia merasakan dadanya sesak, ia tidak di anggap oleh dimas sang pacarnya itu.
" Terus ini pacarnya papa, namanya Nisya " Anya memperkenalkan Nisya dan membuat orang yang ada disekitarnya melongo tak percaya.
Dimas merasa Anya telah mempermalukannya dan ia menarik tangan Anya kasar, lalu membawa gadis itu ke arah belakang.