Pagi yang cerah ini, seorang gadis cantik kembali menjalankan pekerjaannya sebagai pelajar, dia Anya.
Anya merasa sangat semangat untuk ke sekolah, entah ada apa dengannya. Mungkin ia rindu sahabatnya, atau dia rindu vino yang seperti burung beo.
Hai Anya...
Pagi kak Anya...
Morning cantik...Terdengar seperti itulah celoteh orang yang melihat Anya berjalan menuju ke dalam kelasnya.
Jadwal kelas Anya hari ini adalah olahraga, dan mereka akan melakukan beberapa praktek untuk mengambil nilai harian dan tambahan.
" Pagi " salam Anya memasuki kelasnya.
Beberapa siswa yang mendengarnya pun menjawab salam hangat dari Anya. Begitu juga dengan dara " pagi nya... Tumben keliatan seneng bgt Lo "
Anya tak menghiraukan omongan dara, kini gadis itu kebingungan kemana sahabatnya yang paling bawel dan tak bisa diam itu, siapa lagi jika bukan Nadin.
" Nadin mana? " Tanya Anya pada dara yang sibuk membaca buku novelnya.
" Ke kantin paling sama Rio " jawab dara santai.
Anya mengeluarkan baju seragam olahraganya dari tas, ia berniat untuk menyimpannya di loker saja. Karena, ia tidak mau tasnya menggelembung bak ingin pulang kampung.
Ia berjalan menuju keluar kelasnya, namun tangannya di cekal.
" Mau kemana Lo " tatap dara. " Loker " ucap Anya singkat, lalu menepis tangan dara pelan, kadang Anya berfikir bahwa dara sahabatnya seperti orang posesif kepada pacarnya.
🌻🌻🌻
Anya berjalan santai sambil sedikit bernyanyi lagu kesukaannya. Namun, seseorang mengganggu mood paginya.
" Eh Lo mau kemana, bawa bawa baju? " tanya orang itu.
" Bukan urusan Lo " jawab Anya ketus seperti tak mau di ganggu.
Lagi lagi dia Vino, laki-laki yang berusaha mendekati Anya dengan caranya sendiri. Bagi Vino, ini bukan masalah sedikitpun.
Ia harus terbiasa menghadapi tingkah Anya yang judes dan jutek padanya. Vino berjanji, akan membuat gadis itu luluh pada dirinya suatu saat nanti. Vino yakin itu.
🌻🌻🌻
Setelah Anya menaruh baju olahraganya di loker yang tertera nama Anyania. Ia kembali berjalan untuk menuju kantin, ia berniat untuk membeli minuman dingin disana.
Namun, Anya melihat dua insan yang duduk di bagian paling pojok kantin. " Itu Nadin sama rio " seru Anya.
Ia menghampiri sahabatnya itu, " eh Lo berdua, ngapain Lo pagi pagi udah mojok aja, jangan macem-macem Lo berdua, urusin dulu lah nilai MTK Lo pada " timpal Anya lalu meninggalkan keduanya.
" Ganggu bgt sih temen kamu " kata Rio pada nadin. Dan Nadin hanya meminta maaf.
Tak lama Rio berdiri dan berteriak supaya Anya mendengar ledekannya.
" IRI BILANG BOS " ledek Rio dan ia tertawa sangat keras, sehingga ia terbatuk di sela tawanya.
Nadin hanya bisa terkekeh dan menyenggol lengan Rio, mengisyaratkan ’ udah jangan ledek Anya lagi ’
Gadis di seberang sana yang tengah membayar minuman dinginnya itu hanya menoleh, ia lebih baik diam dan tidak meledek balik.
Anya berjalan balik menuju kelasnya, karena sebentar lagi bel berbunyi.