Memori

2.1K 298 42
                                    

"Seonghwa aku mendapatkannya." Kata laki-laki dengan perawakan tak terlalu tinggi di depan Seonghwa, sebut saja dia Hongjoong.

"Apa?" tanya Seonghwa

Hongjoong mendekatkan tubuhnya pada Seonghwa, mengeluarkan selembar foto, diberikannya foto itu pada Seonghwa.

"Itu, mereka adalah orangtua Yeosang."
Tunjuk Hongjoong pada selembar foto di tangan Seonghwa.

Seonghwa menatap lamat-lamat foto itu, mungkin karena itu foto lama jadi fotonya terlihat usang, namun Seonghwa dapat menangkap dua sosok yang cukup familiar baginya, tapi dia tidak ingat mereka siapa.

"Terima kasih Hongjoong." Ujar Seonghwa, dia memasukan foto itu di saku celananya.

Setidaknya dia sudah mendapatkan sedikit demi sedikit data mengenai Yeosang, ㅡpria cantik yang sudah mencuri perhatian serta hatinya.

Ah, memang bahagia itu sederhana, setidaknya bagi Seonghwa, hanya membayangkan seorang Kang Yeosang saja sudah sukses membuat hatinya menghangat, dan senyum mengembang di wajahnya.

Hongjoong sedari tadi hanya memperhatikan Seonghwa tidak ada niat untuk memulai kembali percakapan diantara mereka, dari posisinya saat ini dia bisa melihat senyum manis Seonghwa terukir di wajah manisnya,

indah.

Hongjoong segera menggelengkan kepalanya, apa yang baru saja dia pikirkan? Tidak, dia tidak boleh jatuh pada pesona pria manis itu sekarang, karena

belum saatnya.

Hongjoong menutup matanya, mencoba menghilangkan perasaan di hatinya, untuk saat ini ia tidak bisa, dia menghembuskan nafasnya pelan lalu membuka kembali matanya ketika merasa pundaknya di pegang oleh seseorang, dan ternyata benar orang itu Seonghwa.

Seonghwa tersenyum, "maaf jadi membuatmu kaget, tapi aku harus pergi sekarang, sekali lagi terima kasih Hongjoong." Kata Seonghwa, setelah itu dia benar-benar pergi.

Hongjoong menatap sendu punggung sempit Seonghwa yang perlahan menghilang, ingin rasanya memeluk erat punggung itu dari belakang dan menahannya untuk tetap bersamanya, untuk sebentar saja.

"Ternyata dirimu tidak berubah ya, Detektif Kim." Ujar Seseorang.

Hongjoong mengalihkan atensinya ke asal suara, dia kaget ketika melihat siapa yang berbicara barusan.

"Kau, apa maumu?" Tanya Hongjoong dengan nada tidak suka, memang dirinya tidak suka dengan orang ini apalagi berurusan dengannya.

Meskipun pria itu menggunakan topi hitam yang menutupi hampir sebagian wajahnya tapi Hongjoong tau siapa dia, dia orang yang cukup berbahaya.

"Aku hanya ingin meminta bantuanmu, karena sepertinya menyenangkan bekerja sama dengamu." Jawab pria itu, dia menatap Hongjoong menunggu reaksinya, dan ternyata benar dugaannya pria pendek itu mengacuhkannya, "Menarik, aku menyukai ini." Senyum miring tercetak jelas di wajahnya, dia berlari untuk mengejar Hongjoong.

.

.
.

Jongho tidak menyangka jika Yeosang itu sangat menggemaskan lebih dari apa yang dia bayangkan, mulut kecil itu ketika berucap selalu mencuri atensinya, dirinya jadi ingin merasakannya.

Katakanlah Jongho brengsek, memang itu adanya, tapi dia tau batasan.

Hidup di tengah keluarga terpandang tidak membuatnya kehilangan moral. Dia hanya menggunakan kekuasaannya untuk hal yang berguna bukan untuk menindas atau memaksakan kehendaknya  dan yang lainnya.

SugarBaby - JongsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang