⚠️Warning!
Terdapat konten kekerasan, kalau ga suka, bisa di skip aja ya!.
.
.Yeosang bangun, namun dalam keadaan bingung. Dimana dirinya itu hal pertama yang terpikir olehnya. Dia melihat sekeliling ruangan, temboknya yang didominasi warna hitam dan sedikit putih, sebuah foto besar dengan Jongho di dalamnya terlihat sangat gagah terbingkai rapi di atas pintu menjadi fokus Yeosang.
'Apa ini? Kenapa ada foto Jongho? Dan kamar siapa ini?'
Tidak mungkin ini kamarnya bukan? Terlalu mewah, dan tidak mungkin dia akan memajang foto Jongho.
Rasa takut mulai menyelimuti Yeosang, perasaan itu semakin menjadi kala dia mendengar bunyi klik ㅡpintu kamar itu pun terbuka, menampilkan sosok Jongho yang terlihat sangat kacau, rambutnya acak-acakan dan mata sembab, sepertinya dia habis menangis, dan mungkin mabuk? Yeosang tidak tahu pasti.
Oh jangan lupa seringai lebar yang Jongho tunjukan pada Yeosang membuatnya semakin bergidik ketakukan, Jongho tak melepaskan pandangannya dari Yeosang, membuat jantung Yeosang memompa semakin cepat, serta tangan kekar miliknya sekarang sudah mengunci kembali pintu kamar itu.
Yeosang menelan ludahnya, "A-apa yang ingin kau lakukan?" Yeosang mengucapkan kalimatnya terbata-taba, tangannya hanya bisa meremat seprai untuk menyalurkan rasa takutnya.
"Apa yang harus kulakukan pada bajingan kecil sepertimu? sepertinya memberi sedikit pelajaran untukmu atas apa yang telah kau dan keluargamu perbuat, Kang Yeosang." Ucapnya dengan nada meremahkan melihat Yeosang.
Begitu sampai di ujung ranjang, Jongho menjambak keras rambut halus Yeosang "A-akh sakit." Pekik Yeosang, dia mencoba memegang tangan Jongho untuk menghentikan aksinya, namun hasilnya nihil, Yeosang kalah.
Lagi, Jongho menarik rambut Yeosang sampai membuatnya mendongak menatap Jongho dengan bulir air mata di wajahnya, Jongho semakin memyeringai lebar melihatnya.
"Tidak ada ampun bagimu." Setelah mengucapkan kalimat itu Jongho kembali menarik Yeosang dengan menjambak rambutnya hingga terjatuh kelantai, Yeosang hanya bisa menahan rasa sakit di kepalanya yang lama kelamaan menjadi rasa pusing.
Bukannya berhenti Jongho malah melanjutkan aksinya dengan mencengkram kuat dagu Yeosang, membuat mata mereka bertemu, dimatanya Yeosang menyiratkan rasa ampun, dia ingin berteriak tapi tidak memiliki tenaga lagi, jangankan berteriak mengucapkan sepatah katapun ia sudah tak mampu.
"Use your mouth, you little slut, and screaming my name."
Yeosang menggeleng, dia tidak bisa berteriak lagi, namun sepertinya Jongho tak mengerti keadaannya.
Plak
Sebuah tamparan kasar mendarat di wajah mulus Yeosang, Yeosang hanya mampu menangis saat ini, menangis dalam diam.
Jongho kesal karena Yeosang terus saja membungkam mulutnya, dia ingin mendengar teriakan dan rengekan minta ampun Yeosang baru dia akan merasa puas bukan dengan menangis seperti ini.
"Sudah kukatakan gunakan mulutmu, dan memohonlah maka aku akan mengampuni."
Yeosang hanya diam tak mengubris perkataan Jongho. Namun sepertinya Yeosang sudah membangkitkan seluruh kemarahan Jongho, Yeosang merasakan tangan kekar Jongho sudah berada di lehernya saat ini, dan dia mencekik leher Yeosang dengan sangat kuat.
"Uhuk-uhuk, hmh, daddy stop it, stop it, stop! You hult sangie uhuk." (hurt)
Setelah mengucapkan kalimat itu Yeosang pingsan, Jongho sadar ketika mendengar kata Sangie.
KAMU SEDANG MEMBACA
SugarBaby - Jongsang
FanfictionMelihat Yeosang tersenyum dengan sangat manis membuat seorang Choi Jongho ingin memberikan dan membelikan apa saja pada pemuda cantik itu agar ia bisa terus tersenyum. Bukankah itu kedengarannya seperti, 'Seorang SugarDaddy?' Jongho tersenyum miring...