Dia Pergi

217 22 4
                                    

"Baiklah, keluarga Kudo sepertinya akan bertambah" ucap Yukiko bersemangat, dan yusaku mengangguk tersenyum.

Oriza senang dia berhasil.

"Bagaimana kak Akemi? Apa kau mau pergi ke Amerika dan menjadi keluarga Kudo? Dan tentu saja semua identitas mu akan diganti" Oriza bertanya pada Akemi yang sudah sadar.

"Pertama, aku berterima kasih padamu" Ucap Akemi dengan senyum manis nya.

Yusaku dan Yukiko menyimak.

Conan dan William memperhatikan.

"Kedua, bolekah aku bertanya siapa dirimu?, apakah kau korban organisasi itu juga?" Akemi melanjutkan.

"Bukan. Aku memang anak kecil dan aku bukan orang jepang, kau lihat kan? Bahasa Jepang ku hancur. Aku hanya seekor kupu kupu yang terus terbang mencari bunga yang pantas untuk aku hinggapi, aku benci mawar, cantik tapi membunuh." Jelas Oriza sambil tersenyum.

Akemi yang mendengarnya tersenyum kembali.

"Aku paham."Akemi mengangguk.

"Aku janji, akan melindungi adikmu. Tapi untuk saat ini bisakah kau berjanji untuk tidak memberitahu siapapun bahwa Akemi masih hidup? Bahkan pada bang shuichi?"

Oriza memberi kelingking kanannya pada Akemi dan Akemi tersenyum, dan juga memberi jari kelingking kirinya.

"Ayo kita pulang, nak" Yukiko tersenyum pada Akemi, itu senyum seorang ibu.

"Kami akan membawanya pada mu jika sedah waktunya. Bersabarlah." William menepuk bahu Akemi yang sedang bersandar pada tempat tidur.

"Baiklah, tolong lindungi dia". Akemi tersenyum pada Oriza dan William.

Dan Wiliiam membalas senyumannya itu. Pipi Akemi merah seketika. 'Apa si Alex seganteng itu?' Batin Oriza. Dan tentu saja William mendengar nya.

"Siapa itu dia?" Conan menyelidik.

"Besok kau akan tau" Jawab Oriza dan William bersamaan.

"Aku akan ikut, Yukiko one-chan" Akemi mengalihkan pandangannya pada orang yang mengajaknya.

"Panggil aku ibu" Yukiko melotot.

"Baiklah okaasan" Jawab Akemi merinding.

"Sepertinya aku akan punya kakak." Conan mengangkat suara dan dia tersenyum.

"Akemi, kita berangkat besok malam, kami akan mengurus paspor dan segala kebutuhanmu. Organisasi itu pasti sudah mengosongkan apartemen mu. Jadi, William dan Oriza akan membeli pakaian untuk mu." Yusaku menjelaskan rencanya.

"Baiklah" Akemi mengganguk.

"Siap pak" ucap oriza sambil menghormat pada Yusaku. "Anak yang manis" Yukiko mengelus rambut ungu milik Oriza. Dan yang di elus malah cengar cengir.

'Aku harap lancar' Batin William dan Oriza bersamaan.

🦋🦋🦋🦋🦋

DETECTIVE CONAN : BUTTERFLY AND THE DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang