08. #KekuatanHati

158 31 4
                                    

Jangan pernah mengejek masa lalu seseorang, karena, kita tidak pernah tau, betapa berat dan susahnya dia, ketika ingin beranjak pergi dari masa lalu tersebut.

~ Kekuatan Hati ~

🌻🌻🌻

Tak terasa sudah beberapa bulan Zahra berada di SMA Negeri Bintang Perwira. Hari ini adalah hari Sabtu, di mana sekolah libur dijadikan untuk kegiatan ekstrakurikuler. Ada kajian perdana dari Rohis, dan mewajibkan seluruh anggota Rohis untuk berangkat. Karna tak hanya kajian biasa tapi kali ini, akan ada pemilihan ketua Rohis baru dan pergantian pengurus.

Zahra duduk sembari membuka aplikasi perpesanan di ponsel pintarnya. Ada pesan dari Aulia. Zahra segera membacanya.

Assalamu’alaikum, Zahra?
Nanti jangan lupa kajian, ya.
Mau nebeng aku atau nanti kamu sama Afifah dan Iffah?

Wa’alaikumussalam Warahmatullah
Iya, engga lupa kok, hehe.
Emm ... belum tau, Ul. Soalnya mereka udah aku chat, tapi enggak aktif.

Ya udah, nebeng aku aja gimana? Lagian rumah kita juga deket.

Emm ... gimana, ya.
Ngrepotin gak, nih?

Ya engga atuh.
Oke, nanti aku jemput, ya.
Gak ada penolakan!
Hehehe.

Aul mah sukanya maksa.

Biarin, dong, wlekkk.
Oh iya, nantikan ada pemilihan ketua Rohis, kamu mau milih siapa?

Belum tau, liat nanti aja, lagian kan belum tau visi dan misinya apa aja. Terus juga baru dikasih tau nama-nama yang mencalonkan diri.

Iya juga, ya.
Tapi aku bingung, Zah.

Bingung kenapa?

Enggak papa kok, hehehe.
Yaudah, aku mau nyuci baju dulu, bayy!

Zahra hanya membaca chat terakhir dari Aulia, dia bergegas untuk mencuci baju. Satu jam kemudian, Zahra selesai bersiap-siap untuk kajian, karna jam sudah menunjukkan pukul 08:45. Tak berselang lama, Aulia sudah berada di depan rumahnya. Zahra segera keluar rumah dan tak lupa mengunci pintunya.

“Kamu yang depan, ya?” Zahra hanya membalas dengan anggukan.

Zahra melajukan motornya dengan kecepatan rata-rata diikuti Aulia di belakangnya.

“Zah?” Aulia memulai pembicaraan dengan suara sedikit lebih keras agar Zahra mendengarnya.

“Ya? Kenapa?”

“Kamu nanti mau milih siapa? Aku kok ke pikiran mulu, ya?”

“Belum tau, nanti kalo di sana, baru kita berunding. Seperti yang aku bilang, kita juga belum tau visi dan misi mereka, terus aku beberapa kandidat cuma tau nama mereka aja. Sisanya enggak tau, soalnya namanya asing.”

“Aku juga gitu, sih, ya udah deh kalo gitu.”

Tak ada pembicaraan lagi, lima menit kemudian, mereka sudah sampai di parkiran sekolah. Sudah banyak yang datang, terlihat dari sepeda motor yang terparkir di sana.

“Udah banyak banget yang dateng ternyata,” ujar Zahra.

“Iya nih, kan perdana, jadi banyak yang datang, apalagi ‘kan ini pemilihan ketua Rohis.”

Kekuatan Hati [TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang