Orang-orang Aneh

62 5 2
                                    

Ya, seperti yang dikatakan oleh Senja kemarin, Mita yang menjadi perwakilan olimpiade kimia.
Terlepas dari olimpiade kimia, persaingan, perselisihan, perdebatan terus berjalan hingga akhir masa SMP.

Bahkan, sampai seumur hidup sepertinya.
--------
[Koridor sekolah]

Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah liburan yang cukup lama, yang artinya Senja dan Biru bisa melanjutkan kehidupan mereka dengan tenang tanpa mengganggu satu sama lain. Ya, ini hari pertama masuk SMA, apa yang lebih menyenangkan dari hal itu, sampai.

"Loh, kok lo ! " ujar Senja menggantung perkataannya sambil jari telunjuknya menunjuk ke wajah seorang pria, siapa lagi kalau bukan Biru.

Orang yang ditunjuk pun memutar bola matanya kesal
" Gue kenapa? "balasnya Biru dengan nada malas

" Loh, ngapain lo disini?!?! " jawab Senja masih tak terima.

" Sekolah, apa lagi? "jawab Biru tak mau kalah, dia tau maksud gadis ini.

Biru tak ingin memperpanjang masalah, dia pergi melengos di depan Senja yang masih menatapnya tak percaya.

" kok gue bisa satu sekolah lagi sama tuh anak" Ujar Senja kepada dirinya sendiri

"Tapi, ada bagusnya dong. Gue bisa terus saingan sama dia" lanjutnya tersenyum.

Senja segera masuk ke kelas dan memulai pelajaran pertamanya
---------
[Kelas]

Ternyata.... lagi dan lagi, Senja dan Biru berada dalam kelas yang sama. Wajah keduanya terlihat kesal dan mereka sesekali saling menatap sinis.

"Baik semuanya, ini adalah hari pertama kalian masuk ke SMA, sebelumnya saya ingin menguji kemampuan yang kalian miliki selama di SMP" Ujar wanita paruh baya di depan kelas, Bu Ika

"Silahkan angkat tangan bagi yang bisa menjawab dan akan ada poin tambahan di setiap jawaban yang benar" Lanjutnya

Semua murid membenarkan posisi duduknya dan mendengarkan dengan seksama perintah Bu Ika sambil mengingat ngingat memori yang telah terpendam cukup lama. Biru sangat bersemangat mendengar hal itu dan memberi perhatian penuh ke setiap kata yang dikeluarkan oleh Bu Ika.

"Baiklah. Soal pertama, jika harga pembelian sebuah roti adalah Rp. 5000,00 dan dijual dengan keuntungan 15%, maka harga jual 100 buah roti adalah... " Ibu Ika menghentikan ucapannya, dan sontak semua murid segera bergelut dengan kertas dan pulpen untuk menemukan jawabannya.

Sreet.. Srett (bunyi coretan pulpen di atas kertas)
Biru tersenyum melihat kertasnya, buru-buru dia mengangkat tangannya dan membuka mulutnya
" Li.... " kalimatnya terpotong oleh suara yang tak asing lagi baginya.

" lima ratus lima puluh tujuh ribu" Ujar Senja tersenyum manis ke arah Bu Ika

"Ya benar sekali Senja, coba jelaskan bagaimana cara kamu mendapatkan jawabannya" minta Bu Ika kepada Senja

"Maaf bu, "suara protes terdengar dari bangku tengah

" Iya Biru, ada apa? " ujar Bu Ika

" Rasanya Saya duluan bu yang angkat tangan, kenapa dia yang jawab?! "Ujar Biru dengan nada tak terima sambil menunjuk Senja.

" Lo kalah cepet dari gue"Ujar Senja membalas perkataan Biru.

"Eh gue ngomong sama Bu Ika, kok lo yang jawab si. Lo emang suka ngambil omongan orang ya" Ujar Biru dengan emosi yang sudah mulai terpancing.

Bu Ika menatap keduanya heran dan tak lama kemudian tersadar

"Sudah, masih ada banyak soal yang akan saya berikan. Biru, nanti kamu bisa mendapat giliran di soal berikutnya ya" Jawab Bu Ika menengahi kedua orang ini.

SENJA DAN BIRUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang