Duel

762 76 17
                                    

"Wahahahah~♪ Suo! Kali ini kau tidak akan mundur selangkah pun kan!"seru sang jenius kita, Leo.

"Tentu tidak leader. Pasti aku, Suou Tsukasa ini, the new king. Mampu mengalahkan leader!" kata Kasa, yang tidak mau kalah.

"Wah! Baguslah gitu! Yang kalah duel, agensinya bubar!"

"MATALU, KITA SATU AGENSI BODOH!" Izumi yang entah datang darimana, menampar kepala 'pintar' Leo menggunakan peci hitam miliknya.

"Sena-senpai, tolong jangan ikutan. Aku dan leader mau duel nih!" Izumi mah bodo amat yakan, yaudah dia asal ngacir. Mau ngelanjutin berbuka yang tertunda katanya.

"Yaudah yaudah, yang kalah besok takjilnya buat yang menang! Selama tiga hari berturut-turut! Deal? DEAL!" Leo mengganti hadiah duel nya kali ini. "Mau tak mau, aku terima keinginan mu leader!" seru Kasa.

Sepersekian detik kemudian, keduanya melangkah ke depan. Memperpendek jarak satu sama lain.

Leo mengayunkan sarung merek kuda duduk miliknya langsung ke kepala Kasa. Beruntung Kasa berhasil mengelak. Kali ini, gilirannya menyerang balik Leo. Ia memilih meluncurkan sarung merek Wadim*or mahalnya ke kaki Leo.

Leo yang biasanya pecicilan, langsung melompat. Lalu balik mengibaskan sarungnya ke arah Kasa. Begitupun sebaliknya, Kasa mencoba menghindar dan ikut menyerang Leo.

Duel sarung ini sudah menjadi agenda rutin Knek semenjak tahun kemarin. Tujuan duel ini diadakan pun untuk mengenang Knek Kiler vs Knek. Begitu kata Tsukinaga Leo.

"Suoooo! Kau jadi semakin hebat saja! UCHUUUU~★!" ujar Leo dengan seringai riangnya. "Of course! Akan aku perlihatkan skill ku sebagai king!" tampang serius terpasang di wajahnya.

"Sumpah dah, kalo tuh mereka berdua ga berhenti bahaya." Izumi kembali menonton duel dengan membawa semangkuk es buah sisa tadi.

"Tontonan setahun sekali, apa salahnya?" ujar Arashi, yang masih mematut diri di depan cermin bedak miliknya. Soalnya habis teraweh, poninya berantakan gais. Dibenerin dulu makanya.

"Iya juga sih, pasti Kuma-kun kekunci di masjid lagi palingan. Kayak tahun kemaren.".

Mari kita kembali ke duel.

Leo ataupun Tsukasa tidak menunjukkan tanda-tanda, bahwa mereka akan mengakhiri perang sarung yang diberi judul duel itu.

"WAHAHAHAH! SUOO! AKU DAPAT INSPIRESYEN!"

"APANYA YANG INSPIRESYEN, DEBUNYA INI BERTERBANGAN SEMUA!" Keito yang ngamuk, langsung menghantamkan karpet masjid ke arah keduanya.

2-0 untuk Keito.

"Tuhkan, belum 10 detik gue selesai ngomong. Udah kena bahaya kan mereka." Izumi tetap menyaksikan duel yang terselesaikan tanpa pemenang itu sambil mengunyah jeli yang tersisa di es buahnya.

"Ahahaha..." ketawamu garing mbak Arashi. "Tapi beneran, Ritsu-chan kekunci di masjid lagi?".

"...maakun. tolong." Ritsu sudah terlalu mager untuk membuka pintu masjid yang tinggal ditarik gagangnya. "tolong dong, mager.".

Di Subuh berikutnya, peserta duel Leo dan Tsukasa masih terdampak damage karpet masjid yang ga ngotak.

Dan Ritsu, ditemukan tertidur dengan mager oleh bapak marbot (Keito).

--♪--

udah mau lebaran yha.

Gimana kalo kita jajan gorengan!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang