Part 01

57 12 11
                                    

Aruna memandang ke arah Rian, dengan perasaan yang tidak dapat diartikan oleh siapapun yang melihat tatapan itu. Tatapan dengan segala rasa yang terpendam. Dia menghela napas pelan, sekian tahun kepergiannya akhirnya dia memberanikan diri untuk muncul kembali. Meski dia tahu, rasa itu sudah pudar di hati Rian. Lelaki yang dulu selalu bersamanya, kini telah memiliki kisah baru.

Aruna memejamkan mata, berusaha menenangkan gejolak rasa yang kian membuncah. Perasaan rindu kepada lelaki yang pernah menjadi kekasihnya di masa lalu. Kebodohannya meninggalkan Rian, mungkin memang sudah menjadi takdir dari Tuhan.

Saat Aruna kembali, dia sudah menyiapkan hati agar rasa yang pernah ada memudar. Perasaan memang sudah memudar seiring waktu, hanya saja rasa sakit itu masih ada, saat melihat tatapan cinta Rian untuk Ayla. Tatapan yang dulu pernah menjadi candu baginya. Namun, Aruna tidak akan menyesali segala keputusan yang pernah menjadi pilihannya. Dia yakin Rian akan lebih bahagia bersama Ayla.

Setelah puas memandang dua sejoli itu, Aruna memutuskan kembali melangkahkan kakinya. Meninggalkan tempay yang seharusnya memang sudah tidak boleh dipijak lagi. Namun, langkahnya terhenti saat seseorang menahan langkahnya. Pandangan tajam dia dapati dari sepasang mata elang milik lelaki di depannya.

"Ngapain lo di sini?" Ujarnya begitu dingin dan tajam

"Maksud lo, apa?" Aruna menatap lelaki itu datar, tidak gentar oleh pandangan setajam mata elang yang sejak tadi sudah mengintainya.

"Lo mau ganggu mereka yah?" Lelaki tadi mengarahkan pandanngan ke arah Rian dan Ayla yang sudah menatap ke arah mereka dengan tatapan penuh tanya.

"Sial," gumam Aruna berusaha menormalkan raut wajahnya yang pias, saat suara lelaki di depannya mengusil ketenangan Rian dan Ayla. Mereka berdua melangkah, mendekat ke arah di mana dirinya saat ini berada.

"Aruna," ujar Rian pelan, Ayla hanya terpaku memandang wanita yang pernah menjadi mimpi indah suaminya. Meski cemburu menggelayuti hatinya, Ayla tidak ingin bertingkah barbar. Mungkin saja Aruna, hanya sekedar lewat dan menatap mereka sejenak.

"Hai, Rian, Ayla." Aruna berseru riang tidak memperdulikan lelaki yang masih setia mengukir tanya di hatinya itu.

"Kamu sudah kembali?" Rian akhirnya tersadar saat uluran tangan Aruna kepadanya. Menatap wajah pemilik senyum teduh itu, dia membalas uluran tangan Aruna. Serta tangan satunya menggenggam tangan Ayla, wanita yang sudah menjadi istrinya. Aruna menyadari itu, hanya saja dia sudah terbiasa dengan Rian dan Ayla yang memang bersahabat sejak dulu.

"Lo kenal dia?" Akhirnya lelaki tadi sepertinya sudah mengurai benang kusut yang terjadi.

"Dia mantannya Rian, Bang." Ujar Ayla dengan senyum tipisnya.

"Mantan?" Lelaki tadi terbelalak kaget dan menatap Aruna dengan pandangan yang lebih menusuk, berbeda dengan lelaki itu, Aruna hanya mendengus kesal.

"Gue balik yah," Aruna segera berlalu setelah mengulurkan tangannya. Namun Ayla enggan membalasnya. Dia mengerti bahwa Ayla melakukan itu karena takut dengan keberadaannya. Sama seperti dulu saat dirinya masih berstatus sebagai kekasih Rian, dan Ayla sebagai sahabat Rian.

Rian tidak sempat menahan kepergian Aruna, padahal banyak tanya yang butuh jawaban darinya. Menghela napas pelan, Rian membawa Ayla berlalu dari sana. Mencoba menenangkan hati istrinya yang sedang dilanda resah dan cemburu.
Berbeda dengan Lelaki yang bernama Bagas, menatap kepergian Aruna dengan seringai tipis

"Menarik." Gumam Bagas sembari menatap keberadaan Rian dan Ayla yang telah masuk kembali ke dalam rumah.

Halo guys, ini cerita pertama saya yang baru berani kupublish. Sejak 2016 lalu, saya telah bergabung di aplikasi ini, hanya saja kesibukan membuat lupa untuk berkarya di sini.

Vote dan comentnya di tunggu yah!😍😍😍

Mendekap AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang