Part 05

16 5 7
                                    

Bagas mencekal lengan Aruna, memaksa gadis itu untuk mengikuti langkahnya. Tidak peduli dengan penolakan yang terus dilakukan oleh Aruna.

"Lepaskan!" Aruna membentak Bagas dengan usahanya untuk melepaskan cekalan di tangannya.

"Jangan harapgue akan melepaskan lo!" Bagas menyeringai tajam

"Apa sih mau lo?"

"Nanti juga lo tahu,"

"Brengsek,"

"Yah, itu nama tengah gue."

"Gue bakal teriak!"

"Teriak saja, dan gue pastikan orang yang menolong lo bakal mati di tangan gue."

Aruna menahan kekesalan yang ingin diluapkannya kepada Bagas, demi mengetahui ambisi Bagas, dia mengikuti segala alur yang ada. Dia tidak ingin gegabah mengambil keputusan yang ada, baginya saat ini mamanya masih menjadi prioritas dibandingkan kebahagiaannya.

****

Bagas berusaha meredam gejolak perasaannya, berdekatan dengan sosok gadis cantik seperti Aruna, membuat sisi lelakinya begitu tertantang. Namun, dia berusaha untuk tidak terburu-buru untuk melakukan kontak fisik, yang bisa saja membuat Aruna semakin jauh dari jangkauannya.

"Pesan! Gue yang bayar." Bagas menatap Aruna yang sedang meredam kekesalannya, terlihat begitu jelas pada raut wajahnya.

"Lo siapa sih sebenarnya?" Aruna berusaha mengatur nada suaranya agar tidak meninggi, mengingat mereka saat ini sedang berada di sebuah kafe yang begitu ramai dengan orang-orang.

"Masa depan lo." Bagas dengan senyum menawan, berusaha mengambil hati Aruna.

Aruna hanya menggeleng pelan, menikmati drama yang akan dilakoninya. Dia yakin lelaki ini punya tujuan masuk ke hidupnya. Tidak mungkin karena tertarik dengannya, Aruna sangat tahu bahwa bukan itu tujuan utama Bagas.

"Jelaskan tujuan lo!" Aruna menatap dingin ke arah Bagas, yang saat ini sedang asyik dengan makanan di hadapannya.

"Berisik, biarin gue makan dulu." Bagas menatap sebal ke arah Aruna, yang sudah siap melontarkan ucapannya. Namun, ucapan itu tertahan melihat keberadaan Rian dan Ayla dari jauh.

Bagas mengernyit bingung melihat tatapan Aruna, menolehkan kepalanya sedikit, dia tercekat. Adiknya, Ayla dan Rian, berada dalam jangkauannya. Dia tidak ingin mereka mengetahui rencana yang sudah di susunnya begitu rapi.

Dengan cepat Bagas menarik lengan Aruna, menjauh dari jangkauan Ayla dan Rian. Dia melakukan itu juga bukan tanpa alasan, dia tidak siap jika rencananya terbongkar begitu cepat. Dia ingin mempersiapkan segala kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi.

Kembali lagi saya update guys, jangan lupa vote dan comentnya yah!

Ditunggu😍😍😍

Ttd

violet_senja

Mendekap AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang