Part 07

18 3 5
                                    

Ayla berjalan memasuki rumahnya, tidak peduli dengan keberadaan ibu mertuanya, yang menatap heran kedatangannya diringi isak tangis. Bu Merry segera bergegas mengejar langkah Ayla, menantunya.

Dengan cekatan Ayla mengemas semua pakaiannya ke dalam koper. Niatnya untuk pergi dari rumah ini. Hatinya bergemuruh marah, dari dulu Aruna selalu menjadi topik yang menjadi sebab pertengkarannya dengan Rian. Meski Ayla menyadari, bahwa bukan salah Aruna sepenuhnya. Hanya saja dia tidak ingin disalahkan atas rasa cintanya untuk Rian. Dia sudah lelah bersembunyi di balik topeng persahabatan.

Bu Merry mencekal lengan Ayla, menahan pergerakan tangan menantunya itu dengan kening berkerut bingung.

"Mama," Ayla tergagap melihat keberadaan ibu mertuanya itu.

"Apa-apaan ini, nak."

"Mama, aku tidak ingin di rumah ini." Ayla memulai akting yang selama ini selalu dilakukannya untuk menarik perhatian bu Merry. Dia menjalankan rencana untuk selalu bisa menjadi menantu di keluarga Sutomo.

"Maksud kamu, apa nak?"

"Rian masih mencintai Aruna, aku nggak sanggup untuk berbagi, Ma."

"Bagaimana mungkin, nak."

"Mungkin saja, Ma."

"Tidak. Kamu akan tetap jadi menantu di keluarga ini. Aruna, tidak akan pernah bisa menjadi menantu di rumah ini!" Bu Merry berteriak marah. Menoleh ke arah Rian yang berlarian ke dalam kamar.

Bu Merry menghampiri Ria, menampar anaknya itu. Rian hanya meringis tanpa berusaha menghindari kemarahan mamanya itu.

"Ma, Ayla salah paham." Rian menahan tangan mamanya yang bersiap menamparnya lagi.

"Aruna bukan gadis seperti itu, Ma. Dia tahu aku sudah menikah, tidak mungkin akan menjadi perusak rumah tanggaku dengan Ayla."

"Mas, membelanya!" Ayla menatap kecewa ke arah Rian yang menatapanya sendu.

"Bukan begitu, Sayang."

"Mama tidak mau tahu, kalau Aruna mengusik rumah tangga kalian, dia akan mendapatkan akibatnya." Bu Merry menekan ucapannya ke arah Rian yang hanya mengangguk. Percuma membela Aruna, mamanya akan semakin membenci mantan kekasihnya itu. Dia tahu dahulu mamanya tidak begitu menyukai Aruna, namun hanya sebatas itu saja, tidak dengan keadaan yang seperti sekarang. Mamanya begitu sangat membenci Aruna.

Setelah kepergian Mamanya, Rian menghampiri Ayla. Memeluknya hangat, berusaha menyalurkan perasaannya. Menumbuhkan benih-benih cinta yang belum utuh. Dia melakukan itu agar Aruna, tidak mendapat masalah dari problema rumah tangganya dengan Ayla.

Hay guys!!!

Aku kembali dengan part selanjutnya🤗🤗🤗.
Jangan lupa vote dan comentnya yah!

Terima kasih❣

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mendekap AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang