Day 6. Janji [Fem. Dazai]

415 44 2
                                    

Cukup lama membuat ini. Ga apalah terlambat daripada tidak sama sekali.

PS: Yang cetak miring itu flashback

Fanfiction ini untuk kalian yang merasa terbuang dan tidak diinginkan siapapun. Tenang... seseorang yang akan membantumu pasti akan datang. Jadi, jangan kehilangan semangat untuk hidup ya...

___________________________________

"You are worth finding. Worth knowing. Worth loving. You and your one million layers."
- Danielle Doby






*ODA POV*

"Dazai, kau terluka lagi."

Gadis di depanku masih saja terdiam saat aku menutup lukanya dengan perban. Dia tidak menjelaskan apapun soal luka yang baru saja dia dapatkan. Meski sudah berusia 18 tahun, dia masih saja menganggap kalau keberadaannya di dunia ini tidaklah dibutuhkan.

Sepertinya aku masih harus berusaha untuk membuatnya sadar dan kembali mengingat janji kita.

Masih kuingat dengan jelas, kenangan 11 tahun yang lalu. Saat aku dan Ango menemukannya tergeletak bersimbah darah di hutan saat kami melakukan acara camping yang diselenggarakan oleh SD Bungou.


***

"Odasaku-san, kita tidak boleh pergi jauh-jauh dari rombongan. Nanti Mori-sensei khawatir." Ujar seorang anak laki-laki seraya menarik lengan bajuku sekuat tenaga saat mengetahui aku masuk ke dalam hutan.

Namanya Sakaguchi Ango - salah satu dari banyak siswa sekolah dasar yang berkacamata. Dia memiliki kepintaran yang luar biasa dan juga sangat dekat denganku. Biasanya kami pergi ke perpustakaan atau toko buku bersama. Dia juga selalu memuji cerita buatanku sejak kecil. Saat ini kami sedang mengikuti acara camping di sekolah. Lucunya, tempat yang menjadi lokasi camping merupakan hutan asli. Itu artinya, banyak hewan buas yang bisa memakan anak kecil kapan saja. Demi alasan keamanan, para orang tua murid pun diikut sertakan dalam acara ini. Tapi karena kami berdua adalah anak yatim, tentu saja tidak ada yang mengawasi.

Alasanku memasuki hutan hanya satu. itu karena...

"Ango, tadi aku melihat anak kecil disini."

Aku memperhatikan hutan saat bus yang kami gunakan memasuki tempat camping. Tanpa sadar aku melihat seorang anak perempuan berlari di dalam hutan karena dikejar oleh anjing liar.

"Mana ada anak kecil di tengah hutan? Odasaku-san mungkin saja melihat hantu..."




KRESEK KRESEK KRESEK




Kami terdiam. Suara semak-semak yang bergoyang sukses membuat Ango ketakutan dan bersembunyi di belakang punggungku. Tidak kusangka, pelaku yang membuat suara itu adalah anak perempuan yang kucari.

"Ah, itu dia."

"Ehh?! Odasaku-san... itu kan---"

Gadis kecil itu terbaring di semak-semak, berusaha bersembunyi dari hewan buas yang ada. Tubuhnya penuh darah dan luka. Dan tatapan putus asa terlihat dengan jelas di mataku.

"Kau baik-baik saja?" Tanyaku seraya mengulurkan tangan. Dia tidak merespon uluran tanganku melainkan mengajukan pertanyaan yang membuatku terkejud setengah mati.

"Kakak... ditinggal ibu juga?"

"Ibu menyuruhku menunggu... Katanya dia ingin pergi sebentar ke Tokyo." Tambahnya dengan suara bergetar.

ODAZAI WEEK 2020 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang