Day 1. Tidak Tidur Untuk Menjagamu

1.2K 114 6
                                    

“I’ll be here just waiting and hoping for every long dream of you to come true.” - F.S. Fitzgerald


 






"Odasaku, apa aku boleh masuk?"

"Masuklah, Dazai."

Aku baru saja kembali dari perjalanan panjang setelah satu tahun lamanya. Sebagai pendeta di kuil suci, aku biasa dipanggil untuk menyembuhkan orang lain dengan kekuatan suciku. Orang orang menyebut kami yang bisa menggunakan kekuatan suci sebagai healer. Karena itu kami sering diminta untuk ikut berperang sebagai tim medis, atau datang ke desa yang jauh untuk menyembuhkan wabah penyakit.

Tentu ada bayarannya... dan uang yang kami dapatkan akan berguna untuk mencukupi kebutuhan para pendeta yang ada di kuil suci.

Sebenarnya kuil ini berada di tempat terpencil, jauh dari pusat Kerajaan Ginrou. Tapi karena kuil ini terkenal dengan kekuatan penyembuhan yang luar biasa, maka kuil kami jadi semakin besar dan terkenal. Bahkan banyak anak yatim yang dirawat disini. Salah satunya adalah Dazai Osamu.

Seorang anak yang tumbuh disini sejak berusia 10 tahun. Aku menemukannya di reruntuhan yang habis terbakar. Waktu itu dia hanya duduk terdiam seraya menatap kedua orang tuanya yang tewas dilalap api. Sungguh tindakan yang tidak biasa untuk seorang anak berusia 10 tahun.

Aku membawanya, merawat dan mengajarkan banyak hal soal kuil suci dan ilmu penyembuhan. Yang mengejutkan adalah, anak ini terlalu menarik sampai membuatku sulit untuk tidak memperhatikannya. Tingkahnya yang polos, senyum manisnya saat bermain, hobi membaca buku yang paling menonjol dari anak lain, makanan kesukaannya, serta kebiasaan buruknya yang tidak terduga. Semua itu membuatku ingin terus memperhatikannya.

Bicara soal kebiasaan buruk seorang Dazai Osamu. Sejauh pengamatanku selama 7 tahun (sebelum aku pergi), Dazai sering melakukan percobaan bunuh diri. Mungkin karena trauma mendalam yang dialaminya, anak itu juga melupakan sebagian besar masa kecilnya. Saat ditanya kenapa rumahnya bisa terbakar, dia sering terlihat kebingungan dan malah balik bertanya. Selain itu, Dazai juga sering kesulitan untuk tidur. Sejak kecil dia biasa datang ke kamarku jika tidak bisa tidur. Yang bisa kulakukan hanya menceritakan sesuatu sampai dia tertidur atau menggunakan kekuatan suci. Tapi seiring berjalannya waktu, Dazai tumbuh semakin besar.... dan mimpi buruk yang dialaminya semakin parah.

"Odasaku, aku masih boleh tidur bersamamu kan?" Katanya diselingi dengan suara rengekan. Tak lupa, ekspresi memohon yang membuat orang lain tidak mampu menolak keinginannya pun muncul di wajahnya saat ini. Tidak perduli berapa usianya saat ini, Dazai tidak akan pernah berubah saat meminta sesuatu padaku.

"Tentu.."

"Yatta!!--"

Benar. Dazai memang selalu sama. Bersikap manja padaku, selalu mengikuti kemanapun aku pergi, dan terlihat bersemangat saat aku baru saja pulang dari desa lain. Dia tidak pernah berubah sedikitpun...

Tanpa ragu, Dazai masuk ke dalam kamarku dan berbaring tepat di sampingku.

"Kau bermimpi buruk lagi?"

"Iya... satu tahun penuh." Katanya.

Aku tidak heran kalu dia tidak bercerita soal gangguan tidurnya pada orang lain di kuil. Karena sulit sekali mendapatkan kepercayaan seorang Dazai Osamu.

"Aku akan membuatmu bermimpi indah."

"Odasaku tidak akan membacakan dongeng untukku lagi kan?" Katanya seraya tersenyum. Itu hanya candaan. Karena aku selalu memperlakukannya seperti anak kecil.

Aku pun mengusap kepalanya perlahan, berusaha membuatnya nyaman.

"Kau sudah siap?" Tanyaku.

"Aku siap."

Setelah itu, keluar cahaya samar dari tangan yang kugunakan untuk mengusap kepalanya. Tidak butuh waktu lama bagi anak itu untuk tertidur pulas seraya memegangi baju yang kupakai.

"Mmn... Odasaku---"

Untuk pertama kalinya aku mendengar namaku disebut dalam igauannya. Aku tidak tau apa yang terjadi dalam mimpinya. Tapi aku bersyukur, karena dengan melihat senyum bahagia di wajahnya saat ini, aku jadi tahu kalau Dazai sedang bermimpi indah.

"Mimpi yang indah, Dazai."

Aku lebih memilih untuk memperhatikannya semalaman daripada tertidur. Sudah lama sekali aku tidak melihatnya tidur senyenyak ini. Dazai sudah terlalu banyak menderita. Setidaknya aku akan terus di sisinya, menunggu dan berharap kalau mimpi indahnya menjadi kenyataan.




==== Fin ====


Astaga, mereka manis banget-----💕💕💕💕💕

Cerita soal healer terinspirasi dari Webtoon Manhwa "A False Confession"
Tenang. Ceritanya beda kok. Aku cuma ambil cara kerja pendeta healer di kuil suci aja. Silahkan baca webtoonnya (banyak ikemennya sumpah)

Yosh, Untuk Odazai Week hari ini, sampai sini dulu. Sampai jumpa besok!



18 Mei 2020
Salam hangat,




WildWolf0303 🐺

ODAZAI WEEK 2020 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang