Day 3. Soulmate

753 73 6
                                    

“I am too young and I’ve loved you too much.”
- Fyodor Dostoyevsky


*DAZAI POV*

Soulmate itu....

Bukan hanya sekedar dua orang yang memiliki banyak kesamaan. Dua orang manusia hanya bisa dikatakan soulmate jika mereka bisa saling membahagiakan. Mereka juga bisa saling memahami ke dalam diri masing-masing.

Seseorang bisa dikatakan soulmate jika dia bisa menjadi seorang guru yang bisa mengajarkan siapa dirimu.... juga.. seorang cinta sejati yang selama ini kau tunggu-tunggu.

Di kehidupanku yang memuakkan, aku mengenal satu orang yang memenuhi kriteria seperti itu. Dia seorang laki-laki yang usianya lima tahun lebih tua dariku. Namanya..... Oda Sakunosuke.

Aku sering bertemu dengannya waktu orang itu masih menjadi assassin. Bukankah dia hebat? Hanya dengan bertemu dan saling bertukar pandangan, aku sudah mengetahui kalau dia adalah soulmateku.

"Yaa~ Odasaku, kebetulan ya bisa bertemu disini." Seruku.

"Dazai?"

"Odasaku sedang apa?"

"Aku ditugaskan mencari kucing. pemiliknya istri sub ekseku--"

"Ooh~! Kalau begitu kita cari sama-sama saja! Kebetulan aku sedang luang."

Bohong sih. sebenarnya aku sedang ingin kabur dari tugasku. Dan sialnya, orang ini tahu maksud sebenarnya dari perkataanku.

"Kau berniat lari dari Boss kan?"

"Sou! Tugas dari Boss sangat membosankan. Jadi aku pergi berjalan-jalan." Dia hanya melihatku sebentar sebelum mengangguk.

Sebanyak apapun aku berbohong demi bisa bersamanya, dia tidak akan pernah mengeluh atau mengatakan sesuatu yang membuatku sedih. Yah... paling dia hanya bilang 'Sou ka' dengan wajah datarnya. Sikap seperti itulah yang membuatku suka padanya.




Aku benar-benar menyukai Odasaku!




Kami sering sekali bersama. Meski terkadang Chuuya ikut karena menjadi partnerku, tetap saja Odasaku yang lebih banyak membantu.

Dan tadi siang, aku melihat berita kalau besok akan ada hujan meteor yang terlihat dengan mata telanjang. Pasti bagus jika melihatnya bersama Odasaku. Jadi aku berniat mengajaknya selagi kami sedang bersama di bar Lupin. Kebetulan Ango tidak datang hari ini karena sibuk.

"Nee Odasaku. Bagaimana kalau besok--"

Dia memotong kalimatku dan mengatakan sesuatu yang membuatku terkejut. "Besok ada hujan meteor."




Apa Odasaku punya kemampuan untuk membaca pikiran juga?




"Sou! Ayo kita lihat bersama!"

Pria itu mengangguk. Itulah yang aku suka darinya. Ah bukan... Aku suka semua yang ada di dirinya. Dia mengerti apa yang kuinginkan dan selalu mengatakan iya.




*




*




*




*






*ODA POV*

Dazai Osamu. Seorang Eksekutif Port Mafia yang dekat denganku. Dia sangat mengerti kondisiku yang ingin keluar mafia dan tidak mau membunuh orang lain. Meski begitu, anak itu tetap ingin bersama denganku. Dia mengikutiku kemanapun aku pergi, selalu berhasil menemukanku meski aku tidak mengatakan apapun tentang lokasiku, tetap memakan kare pedas yang kusukai meski dia tidak suka pedas demi menghargaiku, bahkan datang ke Bar denganku meski dia tidak pernah meminum whiskey yang dipesan.




Benar-benar anak yang unik.




Soal apa yang dilakukannya untukku, kurasa kami memang sebenarnya memiliki sesuatu yang tidak dimiliki orang lain. Sebuah perasaan dimana aku bisa mengerti apa yang Dazai inginkan. Karena itu kami jadi dekat,... sangat dekat sampai orang-orang selalu memandang kami dengan tatapan aneh. 'Bagaimana bisa seorang pegawai rendahan dekat dengan Eksekutif termuda dalam sejarah? Pasti dia punya maksud tersembunyi.' Itu pikir mereka. Tapi aku tidak perduli. Meskipun banyak omongan pedas tentang kedekatanku dengan Dazai, aku tidak akan menjauhinya. Karena anak itu perlu berubah. Tatapan matanya yang dinggin pada orang lain sama sepertiku dulu. Dan hal seperti itulah yang tidak bisa kubiarkan.

Sore ini, aku baru saja selesai menagih pajak pada beberapa toko yang meminta perlindungan Port Mafia. Saat itulah ponselku berbunyi.

"Yaa~ Odasaku.  Apa kau sudah selesai dengan pekerjaanmu?"

"Dazai ka. Aku baru saja selesai."

"Datanglah ke jembatan dekat kedai kare kesukaanmu. Aku akan menunggu disana."

"Wakatta."

"Jaa nee~!"

Setelah menutup sambungan telpon, aku pun mengikuti instruksinya untuk datang ke jembatan. Disana aku melihatnya sedang menatap ke arah matahari terbenam sambil duduk di pagar jembatan seorang diri.

"Kau sudah menunggu lama?"

"Tidak kok." Dazai melihatku dan tersenyum.

Pemuda bersurai dark brown itu akhirnya turun dari posisinya dan berdiri tepat didepanku.

"Aku menemukan tempat yang bagus untuk nanti malam?"

"Sou ka?"

"Sou! Ayo kesana sekarang." Katanya yang dengan semangat menarik tanganku ke arah bukit kecil di kota Yokohama.




*




*




*




*




*DAZAI POV*

Suasana sore ini sangat tenang. Aku sengaja menyuruh para bawahanku untuk menyiapkan tempat untuk nanti malam. Mulai dari memasang lilin-lilin kecil di sepanjang jalan, menyiapkan camilan dan minuman hangat, bahkan alas untuk duduk. Hal seperti ini saja masih kurang untuk menunjukkan ketulusanku pada Odasaku.

"Odasaku kelelahan ya?"

"Tidak juga."

"Setelah sampai di tempat yang kusiapkan, Odasaku boleh tidur kok."

"Tidak mungkin aku meninggalkanmu sendirian melihat meteor itu."

"Hehe... Sou da nee. Odasaku memang seperti itu."

Kami sampai di atas bukit tepas saat langit sudah gelap. Cahaya dari lilin kecil yang terpasang membuat suasananya menjadi nyaman. Odasaku pun duduk di atas tikar yang sudah disiapkan.

"Aku tidak menyangka kau seniat ini, Dazai."

"Karena Odasaku pasti berbaring saat melihat meteor."

"Kau benar..."

Setelah itu tidak ada yang bicara diantara kami. Odasaku hanya berbaring dan sesekali memakan camilan, sementara aku melihat ke arah langit yang dipenuhi bintang malam ini.

"Odasaku..."

"Hm?"

"Yappari Odasaku memang soulmateku."

Odasaku menatapku lurus-lurus. "Menurutmu begitu?" Katanya.

"Iya."

"Jaa, kau juga soulmateku."

Perkataannya membuatku tersenyum sampai melupakan tujuan awal kami datang ke tempat ini. Setidaknya terus seperti itu sampai suaranya menyadarkanku dari lamunan.

"Dazai, meteornya terlihat."

"Ah iya.. Odasaku benar."

Malam ini aku benar-benar sudah memastikan kalau Oda Sakunosuke adalah soulmate ku. Aku akan selalu berada di sisinya sampai kapanpun. Aku tahu perasaan ini salah. Tapi aku bisa apa? Aku terlalu muda dan terlalu menyayanginya. Jadi aku tidak akan menahan perasaanku yang sudah ada sejak pertama bertemu dengannya.

"Odasaku. Aku menyayangimu."

==== Fin ====

Selamat sahur kawan-kawan. Rencananya aku mau ngebut kali ini hehehe. Lihat aja semoga aku bisa posting lagi sebelum jam 3 atau enggak.

Terima kasih sudah membaca ya. Jangan lupa tinggalkan komentar dan vote.

Next, aku mau bikin soal kesetiaan. Karena temanya Royalty, siang tadi kuhabiskan dengan nyari referensi manhwa bertema kerajaan. Yah semoga bisa bagus hasilnya.

Karena biasanya Dazai yang ngebucin ke om Oda. Aku mau coba bikin kebalikannya.

Sampai jumpa nanti

22 Mei 2020
Salam,




WildWolf0303 🐺

ODAZAI WEEK 2020 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang