"Jungkook," seseorang yang merasa terpanggil, langsung menoleh, tak terkecuali sinb yang berada di hadapannya
Jungkook dan juga orang yang menyapanya saling melihat satu sama lain, sedangkan sinb yang melihatnya hanya bingung dan tidak mengerti akan situasi ini,
__
"Jekyung" dengan gugup jungkook menyebut nama itu, seketika sinb mengerti jika jekyung adalah wanita yang ia lihat di pesta ulang tahun calon ibu mertuanya, wanita yang malam itu berciuman dengan jungkook
"Bagaimana kabarmu?" Jekyung memang selama ini tidak pernah mengabari jungkook, pesan yang jungkook berikan diabaikan oleh jekyung, niatnya hanya ingin melupakan pria bermarga jeon ini
"Jekyung? Kenapa kau tidak pernah membalas pesanku, kau tau aku sangat mengkhawatirkanmu, sinb bisa kau menunggu sebentar disini, aku ingin berbicara dengannya sebentar" lirih jungkook
"Aku akan menunggumu" jungkook menarik tangan jekyung dengan lembut meninggalkan sinb yang sedang mencoba mencerna hal yang barusan terjadi
___
Jungkook POV
Jungkook dan juga jekyung masuk kedalam mobil yang dikendarai jungkoon barusan dengan sinb
"Jung, kau membuat tunanganmu salah paham""Jangan mencoba mengalihkan pembicaraan han jekyung, kenapa kau tidak pernah membalas pesanku?" Tanya jungkook masih dengan emosi yang stabil
"Aku tidak ingin mengganggumu jung, dan juga kau harus belajar melupakanku, kau akan menikah sebentar lagi" memang benar apa yang dikatakan jekyung, tapi seseorang yang sedang dibutakan oleh cinta tidak akan bisa sadar dengan cepat
"Apa dengan menjauh dariku kau bisa melupakanku?," tanyanya dengan nada yang cukup tegas, tidak lupa dengan tangannya yang menyentuh pipi ramping milik jekyung dan diusapnya dengan lembut
"Kurasa iya" jawaban itu membuat jungkook terkekeh
"Aku hanya ingin memastikan apakah kau baik baik saja, aku tidak ingin memaksa sesuatu yang tidak bisa disatukan, aku tau ini cukup sulit untuk kita, tapi apa dengan menjauh kita bisa menyelesaikan semua? Belum tentu jekyung-aa, jangan menghindar dariku lagi, aku tau ini sulit, tapi kumohon bertahanlah untuk ayahmu" niat jungkook terus menanyakan kabar jekyung hanya ingin memastikan agar jekyung tidak melakukan hal hal yang tidak benar, hanya itu.
"Kau benar jungkook-aa, aku terlalu gegabah dalam berpikir, terima kasih telah mengkhawatirkanku, tenang saja aku tidak akan melakukan hal yang tidak tidak, kau percaya padaku kan?" anggukan jungkook membuat energi positif jekyung menambah
"Mari ikut aku" jungkook turun dari mobil dan mengajak jekyung ke sebuah truck ice cream yang berada di pinggir jalan
Jekyung berlari mengikuti jungkook yang sudah jauh dari hadapannya, bagaimana bisa pria berjalan secepat itu
"Ice cream vanila, dan juga ice cream chocolate" ucap jungkook, jungkook memang ahli dalam memesan makanan, kkk
"Terima kasih jung" tangan kanan jekyung mengambil ice cream chocolate yang sudah jungkook pesankan untunya
"Chocolate cocok untuk seseorang yang merasa sedih, kau sepertinya harus banyak banyak membeli makanan dengan bahan chocolate"