MCB. 01

1.7K 447 621
                                    

Budayakan sebelum membaca memberi vote ⭐ terlebih dahulu ya dan jangan lupa meninggalkan vote dan komen.


Selamat Membaca

Sore dengan pemandangan yang indah di taman komplek rumahku menjadi pemandangan yang selalu aku sukai. Di sinilah diriku sedang duduk dibawah pohon menikmati semilir angin sore dan melepas lelah sebentar setelah bersepeda mengitari komplek bersama Raihan tetangga 5 langkahku itu.

"Pemandangannya indah yah. Aku suka banget," kataku.

"Hm," jawab Raihan.

Aku yang mendapat jawaban seperti itupun mendengus sebal, percuma saja bicara panjang lebar tapi hanya dibalas sesingkat itu. Keheningan pun melanda diantara kami, namun tiba-tiba Raihan berkata yang membuatku hampir terkena serangan jantung tiba-tiba.

"Aku menyukaimu. Jadilah pacarku," kata Raihan secara mendadak.

Aku pun hampir memuntahkan air mineral yang ada di mulut ku ketika mendengar ucapan Raihan barusan, ku tatap Raihan yang duduk disebelah ku membuang pandangan kearah lain dan tidak menatap ku, aneh sekali dia mengatakan seperti itu tapi tidak menatapku sama sekali.

"Hah, kau bilang apa?" tanyaku kepadanya.

"Sudah. Ah lupakan saja," jawabnya kesal.

Raihan pun berjalan menjauh dariku dan mengambil sepeda yang diparkir tidak jauh dari duduk kami. Diriku dibuat bingung olehnya aneh sekali dia menembak cewe tapi tidak ada romantis-romantisnya sama sekali.

"Raihan tunggu! Ya aku mau, aku mau jadi pacarmu!" jawabku dengan lantang.

Orang-orang di sekelilingku menoleh kepadaku dan Raihan pun juga membalikkan badan dan menatapku kesal, seketika aku menutup mulutku karena suaraku yang melengking 100 oktaf berhasil menjadi tontonan gratis, diriku pun sangat malu. Aku pun menghampiri Raihan untuk mengambil sepeda dan pulang bersamanya. Tapi Raihan tidak menungguku malah dia pergi begitu saja dengan sepedanya, menyebalkan sekali.

Taman komplek ini menjadi saksi bahwa kisah ku dan Raihan si cowok dingin itu akan dimulai.

***

Natasya POV

Saat diriku sedang asyik menonton drama korea yang ada oppa-oppa berkulit putih dan wajah yang sangat licin kayak habis dipel, tiba-tiba kamarku digedor-gedor oleh sahabatku. Aku tau pasti dia kepo tentang Raihan yang menembak ku setelah aku beritahu nya lewat WA pasti dia akan menanyaiku beruntun, ah kalau sudah begini pasti apapun akan ditanyakan olehnya.

"Hey kau utang penjelasan kepadaku," kata Cindy kepadaku.

"Oke, gue akan ceritakan semuanya dari 0 sampai akhir. Siap-siap dengerin ya dan jangan dipotong kalau gue belum selesai bicara,"

"Iya. Cepat nih gue udah gak sabar,"

"Jadi gini... bla... bla...," jawabku dengan menceritakannya dari awal sampai akhir.

Cindy pun mendengarkan dengan seksama dan baru kali ini aku melihat dia tidak memotong pembicaraanku, biasanya dia suka sekali memotong pembicaraan orang lain.

"Oh, jadi begitu ceritanya kya selamat beb kau hebat bisa menaklukkan Raihan si muka datar itu. Sebenarnya aku tidak rela sih dia memliki pacar tapi karena pacarnya adalah dirimu semua itu tak masalah," jawab Cindy dengan memelukku dari sebelah.

"Uwuwu... makasih sayang. Aku juga heran kenapa Raihan si muka datar dingin dan cuek itu menyatakan cinta kepadaku. Aku mengira dia menyukai wanita," jawabku dengan santai.

My Cold Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang