MCB. 07

566 213 236
                                        

Budayakan sebelum membaca memberi vote ⭐ terlebih dahulu ya dan jangan lupa meninggalkan vote dan komen.

Selamat Membaca

Tiga hari sudah berlalu, masa orientasi siswa pun sudah selesai dengan lancar walaupun ada sedikit kendala. Pagi ini awan cukup cerah dan sinar matahari memberikan semangat kepada semua orang yang akan beraktivitas di pagi hari. Diriku sudah siap dengan seragam SMA NUSA BANGSA.

Aku terus menatap diriku di cermin dengan senyum yang selalu mengembang di bibirku. Aku suka sekali dengan seragam ini yang dipadukan dengan kemeja putih dan blaser biru kotak-kotak serta rok lipit abu-abu. Aku tak sabar melihat Raihan mengenakan seragam ini pasti sangat tampan dan juga keren.

Aku sudah siap berangkat ke sekolah dengan menuntun sepedaku ke gerbang depan setelah berpamitan kepada ayah, bunda dan kak Angga. Dan bertepatan dengan itu kulihat juga Raihan yang baru keluar dari rumahnya. Aku pun segera menghampirinya dan menyapanya.

"Pagi Raihan." sapaku dan kutatap dia dari bawah sampai atas yang memakai seragam ini sungguh membuatku terpana. Bagaimana tidak dengan gaya coolnya dipadukan dengan seragam ini dan rambut yang ditata rapi membuatnya makin-makin terlihat tampan. Aku pun dibuat cengong seketika.

Ah pacar dinginku ini tampan sekali. batinku.

"Kau kenapa?" tanyanya dengan melambaikan tangannnya di depan wajahku.

"Ga papa hehe." ucapku dengan polosnya.

"Ayo, cepat nanti kita terlambat." lanjutnya.

"Siap." jawabku.

Kami pun menaiki sepeda masing-masing untuk berangkat ke sekolah, kita memilih bersepeda karena jarak SMA NUSA BANGSA dengan rumah kami tidak terlalu jauh. Kira-kira hanya memakan waktu 10-15 menit dan juga olahraga pagi kata Raihan.

***

Pagi ini SMA NUSA BANGSA yang cukup luas telah dipadati lalu lalang siswa siswi. Sekolah ini berbeda dari sekolahan lainnya karena di sini menggunakan sistem seperti anak kuliahan dimana setiap mata pelajaran selalu pindah-pindah kelas dan juga teman-temannya pun selalu berganti-ganti. Cuma besok jika sudah menuju kelas 12 kelas akan tetap dan begitu teman-temannya pun sama.

Diriku berjalan di lorong kelas dengan denah yang ada di genggamanku. Kakiku sudah cape, denah ini membuatku pusing dan cape mengelilingi sekolahan ini yang sangat luas karena diriku tak mahir membaca denah. Pagi ini diawali dengan kelas matematika yang kutahu berbeda dengan Cindy, sedangkan Raihan aku lupa bertanya padanya tadi karena kita sudah terpisah sejak di parkiran tadi.

Menyebalkan sekali kan dia meninggalkan pacarnya begitu saja, tadi saja di jalan hanya aku berbicara panjang lebar dan dia hanya jawab hm, oke, ya.

"Ah kenapa diriku bodoh sekali membaca denah, dimana lagi ruang B2 didekat lab komputer. bla. bla." cerocosku dengan bingung melihat denah.

"Perlu bantuan?" tanya seseorang dengan menepuk pundakku.

Diriku pun langsung membalikkan badan.

"Kak Adit." kataku dengan terkejut.

"Iya si tampan." jawabnya dengan PD

"PD banget sih kak Adit."

"Iya, memang tampan kan."

"Hahaha, kakak ini ada-ada aja."

"Perlu bantuan, kulihat sedari tadi lu terlihat bingung."

"Iya nih kak, bingung cari ruang B2 nih kak."

"Itu mah dekat kok dari sini, yuk aku anter."

"Masa kak, wah makasih banget lho kak soalnya dari tadi muter-muter gak ketemu kak."

Aku pun dan kak Adit berjalan menuju kelas B2 di jalan kami saling berbincang-bincang dan bercanda. Dia orang yang mengasyikkan menurutku. Tak terasa kita telah sampai di depan kelas B2.

"Nah, ini kelasnya." katanya.

"Wah, bener padahal tadi aku udah ngelewatin kelas ini lho."

"Dibaca atasnya ya, tuh di atas ada tulisan B2."

"Iya, makasih lho kak udah nganterin sampai sini."

"Iya sama-sama, kalau bingung lagi dengan senang hati aku akan membantumu."

"Iya kak, yaudah aku masuk dulu ya kak."

"Oke."

Aku pun berlalu dan menuju ruang kelas dan diriku melihat sudah lumayan ramai kelasnya saat kulihat pojok depan betapa kagetnya diriku melihat Raihan dengan entengnya sedang duduk dengan headset di telinga dan buku di tangannya.

Menyebalkan padahal tadi sudah berkata padanya bahwa kelas pagiku matematika sedangkan dia hanya diam saja dan aku juga lupa bertanya padanya tadi.

Aku pun langsung duduk di bangku yang masih kosong dan samar-samar kulihat seorang gadis cantik melambaikan tangan kearahku, aku pun memincingkan mata dengan mengingat-ngingat siapa gadis itu. Ahh iya dia Dinda teman satu kelompokku waktu MOS. Aku pun menghampirinya.

"Wah kita sekelas rupanya Na, setelah ini kau ada kelas apa?"

"Sejarah, sedangkan kau?"

"Aku ada kelas biologi, kulihat tadi kau kesini di antar oleh kak Adit."

"Iya tadi aku kebingungan mencari kelas ini dan di jalan tadi bertemu kak Adit dan dia membantuku."

"Wah hebat sekali baru beberapa hari di sini sudah bisa dekat dengan senior yang tampan itu, jangan-jangan kau pacarnya ya. Ah aku iri."

"Haha kau ngawur sekali. Bukanlah kenal saja baru kemarin, lagian aku sudah memiliki kekasih dan bukan dia."

"What? Siapa dia na??"

"Tuh pria yang duduk di bangku pojok depan."

"Raihan maksudmu."

"Iya tentu."

"Wah kau sungguh beruntung. Dia sangat tampan, jago basket dan kudengar dia peringkat dua ya saat penerimaan kemarin."

"Iya dong."

"Tapi kau harus hati-hati."

"Maksudnya?"

"Kau lihat seorang wanita yang duduk di samping kirinya Raihan itu dia adalah Salsa dia dulu SMP denganku, tingkahnya itu sangat menyebalkan. Dia selalu mengincar laki-laki tampan dan pintar, kurasa dia tertarik dengan Raihan karena sedari tadi kulihat dia menatap Raihan dengan tatapan centilnya."

Aku pun mendengar penjelasan menengok kearah Salsa dan benar saja dia sedang menatap Raihan. Awas saja dia berani merebut Raihan dariku akan kucabut giginya satu persatu.

"Tak akan kubiarkan dia." lanjutku.

Saat Dinda akan menjawab kulihat pak guru sudah memasuki ruang kelas. Kami pun memulai pelajaran pagi ini sedari tadi diriku sangat tak fokus karena melihat Salsa yang selalu bertanya kepada Raihan dengan bibir yang dimonyong-monyongkan. Emang dasar dia belum tau siapa pacarnya Raihan. Ahh menyebalkan sekali tanganku sudah gatal ingin rasanya mencabuti giginya, awas kau Salsa!!!

Jangan lupa vote dan comment ya ❤

See you 👋
Next Part!

See you 👋Next Part!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Cold Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang