PERINGATAN : JADI JANGAN ADA YANG SIDER READERS YA. HARGAI PENULIS YA. MAKASIH ❤
Budayakan sebelum membaca memberi vote ⭐ terlebih dahulu ya dan jangan lupa meninggalkan vote dan komen.
Selamat Membaca ❤
Hari ini adalah MOS terakhir yang diisi dengan berbagai lomba-lomba, diriku mewakili kelompok. Untuk mengikuti lomba melukis karena mereka mengetahui bahwa diriku memang lumayan mahir melukis yang diberitahu Cindy. Kelompok ini berjumlah 25 orang yang terdiri dari 12 perempuan dan 13 laki-laki. Dan untunglah diriku satu kelompok dengan Cindy dan Raihan. Memang sudah takdir sih yah kita bertiga memang tidak terpisahkan wkwk.
Raihan mewakili di perlombaan basket, dia kan memang masternya basket makanya saat pemilihan yang ikut lomba siapa saja. Aku yang meneriaki nama Raihan sangat keras bahwa dia mahir dalam bermain basket.
Diriku sudah berada di dalam ruang kelas untuk mengikuti lomba melukis. Melukis memang hobiku sejak kecil karena bagiku melukis bisa mengepresikan keadaan yang sedang kita alami entah sedih, kecewa ataupun bahagia. Untung saja Raihan mainnya nanti pukul 10an jadi aku masih bisa melihatnya, aku pun segera menyelesaikan lukisanku agar tak ketinggalan menonton Raihan bermain.
***
Sekitar 2 jam lebih diriku menyelesaikan lukisanku. Untung saja temanya bebas dan diriku memilih untuk melukis siluet dan siluet yang kugambarkan adalah wajah Raihan dari arah samping. Bagiku wajah Raihan dari samping sangat tampan, entah kenapa diriku langsung kepikiran Raihan dan jadilah melukis dirinya.
Kulirik jam yang ada di pergelangan tanganku dan jam menunjukkan pukul 9. Syukurlah diriku masih bisa melihat Raihan tanding. Aku pun langsung bergegas keluar dari ruangan. Sebelum ke lapangan aku pergi ke kantin terlebih dahulu untuk membeli minum. Saat sampai di kantin diriku melihat senior yang songong itu sedang berbincang-bincang dengan wanita. Sialnya senior yang songong itu duduk di dekat penjual minuman. Aku pun berjalan mengendap-endap agar tidak ketahuan olehnya. Saat sampai di penjual minuman diriku mendengar pembicaraan mereka yang sangat membuatku mual.
"Beb nanti malam kamu jadi kan nemenin aku shopping." kata wanita yang kutahu mungkin pacar senior songong itu.
"Aduh beb kayaknya gak bisa deh, soalnya nanti malam aku ada acara penutupan panitia. Gimana dong?"
"Yah. Jadi gak bisa dong beb."
"Iya, maaf banget ya sayang. Gimana kalau besok aku ganti kita nonton bareng. Gimana?"
"Aaa... mau makasih ya sayang." lanjut wanita itu dan memeluk senior songong dari arah samping.
"Sama-sama sayang."
"Beb kok mulutmu bau jengkol sih." lanjut wanita itu.
"Oh ya tadi pagi aku sarapan sama jengkol dan lupa gak sikat gigi lagi hehe." jawab senior songong.
"Lah jorok banget sih kamu beb." lanjut wanita itu dan dapat kulihat teman-teman yang duduk bersamanya tertawa terpingkal-pingkal. Aku yang juga mendengarnya pun ikut tertawa.
"Haha ganteng-ganteng bau jengki." kataku dengan lirih.
Setelah minuman yang kupesan tadi, diriku langsung membayarnya dan menuju ke lapangan untuk melihat pertandingan Raihan. Aku pun berjalan melewati meja senior songong itu dengan menunduk, sialnya diriku menabrak seseorang dan untungnya minuman yang ku pegang tidak tumpah. Aku pun segera mendongak dan dapat kulihat bahwa dia seorang senior terlihat dari bajunya yang bertuliskan kelas XII IPA 1. Aku pun langsung meminta maaf.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boyfriend
Teen Fiction[Budayakan follow dulu sebelum membaca] Natasya Putri Kumala adalah seorang gadis cantik, polos dan childish. Tiba - tiba ditembak oleh seorang cowok yang bernama Raihan Putra Pradipta yang sangat dingin dan cuek. Raihan menembak Natasya dengan sang...