Budayakan sebelum membaca memberi vote ⭐ terlebih dahulu ya dan jangan lupa meninggalkan vote dan komen.
Selamat Membaca ❤
"APA? SMA NUSA BANGSA?!" teriak bunda dan kak Angga.
"Apakah ada yang salah sama SMA NUSA BANGSA?" tanyaku dengan dahi yang berkerut.
"Kau yakin ingin melanjutkan di sana?" tanya bunda.
Aku pun mengangguk kepala.
"Kenapa kau memilih SMA NUSA BANGSA. Kenapa tak yang lainnya saja." lanjut bunda.
"Lah bunda, aku memilih sekolah itu karena sekolah favorit lagian jarak dari rumah kesana lumayan dekat."
"Maka karena itu SMA favorit, bunda dan kakak gak yakin kalau kamu dek bisa di terima di situ kamu aja otaknya pas-pasan secara masuk situ tesnya susahnya minta ampun."
"Lah kakak menghina banget sih. Kan belum juga aku coba," jawabku dengan kesal.
"Begini sayang, kak Angga berkata seperti itu karena SMA NUSA BANGSA mungkin tidak pantas untukmu. Kenapa kamu ngebet banget sekolah disana sih."
Diriku ditanya seperti itu pun bingung mau menjawab, ku garukkan tengkukku yang tidak gatal. Jelaslah alasan diriku ingin sekolah di situ karena aku ingin satu sekolah dengan Raihan. Aku tidak ingin Raihan kecantol wanita lain, tapi jika aku memberikan alasan itu pasti nanti diledek habis-habisan sama kak Angga dan bunda.
"Iya karena SMA itu favorit bunda terus juga kalau aku di situ kan bikin bunda sama ayah bangga, lagian Cindy juga mau daftar di situ karena ada temennya juga."
"Masa, kakak rasa ada alasan lain kan atau jangan-jangan kamu ingin ngikutin Raihan sekolah di situ. Kamu mau ngikutin Raihan yak?"
"Lah kakak gak gitu tau siapa juga yang mau ngikutin, ya udah aku mau mandi habis itu belajar agar bisa lolos masuk SMA NUSA BANGSA." lanjut ku dan diriku beranjak bangun menaiki tangga untuk masuk ke kamar.
"SMA NUSA BANGSA I COMING DAN AKU PASTI BISA TAKLUKAN MU" teriakku dengan keras.
"HALU JANGAN KETINGGIAN DEK!!!"
"BIARIN KAK."
***
Malam hari di temani segelas susu coklat buatan bunda. Diriku sedang berkutat dengan buku-buku pelajaran, kenapa sih mau masuk SMA saja ribetnya minta ampun begini. Kenapa tidak daftar langsung diterima saja kan gampang, memang segala sesuatu itu butuh usaha.
Sudah satu jam diriku hanya membolak-balik buku tanpa dapat menyelesaikan soal-soal yang ada, dari keempat buku yang aku baca hanya bahasa Indonesia yang aku kuasai itu pun hanya yang mudah-mudah.
"Ah kenapa semuanya tidak ada yang mudah sih, soalnya yang terlalu sulit atau diriku yang terlalu bodoh? jika seperti ini terus mana bisa aku masuk SMA NUSA BANGSA." gerutu ku.
Untuk merefresh otakku sebentar aku pun membuka balkon kamarku siapa tau setelah menghirup udara malam otakku jadi encer dan ternyata balkon sebelah dibuka terlihatlah Raihan yang sedang duduk di pintu balkonnya dan sedang serius dengan buku. Ku tatap dia lama-lama, tiba-tiba satu ide terlintas di benakku.
"Raihan. Raihan..." teriakku memanggil namanya dan dia tidak menengokku. Dia tidak dengar atau pura-pura saja.
"Raihan pacarku yang dingin kek kutub utara." lanjut ku dengan berteriak lebih kencang dan akhirnya dia menengok kearah ku.
"Apa," jawabnya dengan ketus.
"Kau sedang apa?" pertanyaan bodoh yang aku utarakan jelas saja dia sedang belajar. Dia kan sedang memegang buku.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boyfriend
Teen Fiction[Budayakan follow dulu sebelum membaca] Natasya Putri Kumala adalah seorang gadis cantik, polos dan childish. Tiba - tiba ditembak oleh seorang cowok yang bernama Raihan Putra Pradipta yang sangat dingin dan cuek. Raihan menembak Natasya dengan sang...