23ㅡmaaf

1.9K 206 46
                                    

Kadang lo harus tau, mana yang emang baik sama mana yang minta dibaikin tapi ngelunjakJeno Altas I.

"Wah yang, lihat nih cewe gatel!"ellen sedikit teriak sambil cengengesan saat Agatha memasuki kelasnya untuk bertemu Pak Darto.

Yiyang tertawa renyah,"Ga mau belok ke Jeno dulu, tuan putri?"

"Apaansih kalian, yiyang!Ellen!Ini jam saya kalian gausah berisik kecuali saya suruh kalian ngomong."ucap Pak Darto tegas.

"Emㅡ"ucapan Jacob langsung terhenti saat Jeno menutup mulutnya, Jeno hanya tak ingin Agatha lama dikelasnya.Bukan tidak ingin melihatnya, namun tak ingin Agatha berpapasan dengan yiyang dan teman temannya.

Jacob melepas tangan Jeno,"Gue mau belain sepupu gue, main nutup aja."

"Lo ngomong, semakin lama dia disini.Yiyang dan antek anteknya tambah bikin rusuh, biarin aja."jelas Jeno setelah melepas tangannya dari mulut Jacob.

Jaemin mengangguk setuju, pertanda dia sepemikiran dengan Jeno.
Agatha sih mencoba, bodoamat.Tapi dia ga abis pikir sama yiyang dan kawan kawannya itu, salah paham satu salah paham semua, mereka ga pernah mau dengerin penjelasan Agatha maupun dichat atau ngobrol langsung.Kaya mereka gamau tau faktannya dan cuma mau dapat apa yang mereka inginkan.

Sebenarnya ia bingung, tetap disisiㅡ no, bukan maksud disisi yang menye menye.Tapi tetep ngehargai Jeno.Tapi disisi lain dia juga bingung sama Yuna yang udah mohon dengan baik dan maaf-in dia?

Seperti terombang ambing,"Woi, batu tuh."ujar Mark dibelakang Agatha saat melihat Agatha jalan lurus melamun.

Agatha tak mendengarkan Mark danㅡ"Aduh!"ringis Agatha saat ia menabrak batu besar.

Mark jalan menuju Agatha,"Makanya kalo diajak bicara jangan ngelamun, dengerin."

Tapi Agatha sudah terlanjur menabrak batu besar itu, lebih seperti tersandung.Ada luka dibawah lutut kakinya yang padahal baru saja sembuh dari kecelakaan oleh mas mas ojol.

Agatha meringis kesakitan, batinnya 'gimana bisa?baru aja sembuh masa sobek lagi.' Ya seperti itu kira kira.

Ada tangan yang menjulur dengan maksud menolong Agatha berdiri, pikir Agatha ini adalah Mark jadi dia menerima bantuan tersebut.

"Sakit?"

Mark yang tadi tak melihat orang tersebut pun langsung menepis genggaman orang tersebut ditangan Agatha.

"Kepo lo, bin."ujarnya pada bin, yap moonbin!

"Makasih,"ucap Agatha yang masih tahu sopan santun, sambil membersihkan lukanya dengan tangan.

Moonbin terkekeh lalu membuka mulutnya,"Jangan sewot gitu dong Mark, kalo mau saingan bisa.Tapㅡ"

"Heh kalian ngapain?!"teriak seorang guru.

Agatha langsung lari perlahan,"Gausa lari kamu Agatha, sebelas ipa dua!"

damn!

"Saya sama Mark osis bu!"ucap Agatha saat larinya terhenti dan menjadi putar balik ke arah mark berdiri.

"Ya kalo osis kenapa?Bisa cabut, gitu?"

"Lagi tugas bu, saya sama Agatha sekertaris osis.Habis ke pak Darto, ga percaya?bisa tanya pak darto."tambah Mark.

Lalu guru yang sedikit paruh baya tersebut menunjuk Moonbin,"Kamu juga osis?"tanya guru tersebut dan dijawab gelengan dan cengiran Moonbin.

"Ngapain?"tanya guru tersebut.

"Keㅡ"

"Bu kita duluan,"ucap Agatha lalu pergi.

Lama lama ia berfikir moonbin mengikutinnya, merinding.
Lalu ia jalan agak tertitah karena jika ia berjalan cepat kakinya akan tertekan dan lukanya semakin sakit.
___________

6:23 amㅡleejenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang