Siang hari, Chulalongkorn University sangat ramai. Mahasiswa banyak yang seliweran di selasar gedung ataupun halaman kampus. Tentu saja. Kampus ini salah satu kampus bergengsi di Thailand. Jumlah mahasiswanya pun ada puluhan ribu.Dan diantaranya ada yang bernama Perawat Sangpotirat. Panggil saja dia Krist. Mahasiswa semester empat dari fakultas ilmu farmasi. Dia tak punya banyak teman. Sepertinya Mix adalah satu-satunya teman yang ia punya. Mix sebenarnya anak yang bandel namun periang, tingkah lakunya sering membuat Krist pusing dan merepotkan. Untung saja Krist punya kelebihan sabar.
Seperti saat ini, Mix dengan seenak jidat menitipkan paper bag pada Krist untuk dititipkan pada sang kakak.
"Oi, Mix kau 'kan bisa mengembalikannya sendiri!" protes Krist. "Kalian serumah jika kau tak lupa."
"Tapi aku tidak pulang hari ini Kit," Mix sudah menyampirkan tasnya di bahu kanan.
"Tunggu! Kau mau kemana?" Krist menahan tali tas milik Mix sebelum pria itu beranjak.
Mix tersenyum lebar, dan itu cukup membuat Krist bergidik. Apalagi di tambah dengan alis yang naik turun. Krist sudah tahu jawabannya. Mix ini hobi sekali membuat Krist jengkel.
"Jangan bilang kau menghabiskan waktu dengan P'Earth?"
"Kit, kau benar-benar sahabat terbaikku!" ucapnya seraya memeluk Krist sekilas. "Jangan bilang kakakku, ya? Dia masih marah sepertinya."
Krist hanya mampu menghela nafasnya. Sejak Mix dekat pria bernama Earth enam bulan yang lalu, ulahnya semakin membuat Krist pusing kepala. Dia seenaknya saja dan membuat Krist belajar berbohong pada kakaknya Mix.
Sekarang, Mix meninggalkan masalah padanya. Pria itu dengan entengnya pamit tanpa memberi tahu Krist alasan apa yang pas untuk kakaknya nanti.
"Sialan!" umpat Krist. Lalu melirik isi paper bag yang ternyata berisi sepatu.
***
Krist bukan mahasiswa yang populer, dia hanya mahasiswa biasa yang memiliki otak encer. Walaupun tak banyak prestasi tapi nilai akademiknya bisa disombongkan. Apalagi dia dari jurusan farmasi, dimana anak-anak disana memiliki background akademik yang tak bisa diragukan lagi.
Dia satu kelas dengan Mix. Sejak Krist masuk kampus ini, Mix lah yang mau berteman dengannya. Krist sedikit heran, Mix dengan tampang brandalnya masuk ke fakultas ilmu farmasi, awalnya Krist tidak percaya namun itu semua runtuh ketika Mix menyapanya di dalam kelas.
Lebih tidak percaya lagi, ia semakin akrab dengan Mix. Krist bukan tipikal orang yang pendiam dan tertutup. Namun dia orang yang individual. Belajar kelompok adalah yang sangat ia benci di kelas. Teman-temannya mengandalkan otaknya, lalu mereka akan titip nama. Sama seperti Mix. Benar-benar merepotkan dan tak bisa diandalkan.
Dia lebih suka mengerjakan segala sesuatunya sendiri, katakanlah ia mandiri.
Tidak ada yang mau berteman dengan Krist itu fakta. Karena Krist begitu pelit untuk mencontekkan jawaban di kertasnya pada orang lain. Hingga pernah ketika dosen memberikan mereka tugas paper individu, teman-temannya ingin menyalin dan mengeditnya. Namun Krist mengatakan belum mengerjakan; padahal sudah. Teman-temannya kelimpungan, Krist tetap santai. Sampai pada akhirnya, ketika tugas dikumpulkan dan dinilai, Krist mendapatkan nilai tertinggi. Sejak itu teman-temannya menjauhinya. Krist tak ambil pusing, itu lebih baik baginya. Kecuali Mix yang masih saja mendekatinya hingga sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Rain [Singto X Krist - Completed]
Fanfiction[COMPLETED] PERAYA FANFICTION Krist, diusianya yang ke-20 merasa jika hubungannya dengan sang pacar, Singto berjalan tidak mulus seperti biasanya. Dua tahun, sudah membuatnya goyah. Singto, mantan ketua BEM Fakultas, anggota klub fotografi, tampan...