5✨

59 8 0
                                    

Assalamualaikum readers semua nih aku update lagi karena tangan aku gatel banget untuk nulis cerita dan update, ditambah lagi teman aku yang terus nanya kapan sih update katanya gitu. Padahal masih ujian. Semoga kalian suka.

---

Salwa keluar dari kamar mandi tubuhnya terasa lebih segar dari sebelumnya. Ia langsung mengganti bajunya. Setelah itu, Salwa duduk meraih ponsel. Ada pesan masuk dari grup Tukang belanja.

Tukang belanja

Mora: sok banget dah cabe cabean tadi disekolah, kayak bapak dia tuh yang punya sekolah. Sedang anak yayasan aja biasa aja tuh

Ara: iya heran gue. Hobby banget mereka tuh cari masalah atau buat masalah, gak bosan apa masuk ruang kesiswaan!

Mora: iya, rasa gue buk Sari yang bosan tu lihat mereka terus. Padahal mereka tu senior lo seharusnya mereka tu kasih tunjuk yang baik baik ke adek kelas nya bukan malah buat onar

Ara: iya seharusnya gitu. apa kakak tu pacarnya kak Fariq?

Salwa: bisa jadi

Mora: setau gue dan gue dapat kabarnya kak Fariq tu gak ada pacar

Ara: terus kalau mereka gak pacaran kenapa kayak itu milik dia sih

Salwa merasakan matanya yang memberat akhirnya melempar handphone nya kesembarang tempat dan tidak mempedulikan teman - temannya yang asik ghibahin cabe - cabean kata Mora

🌼🌼🌼

Sepanjang koridor Salwa dan kedua temannya menjadi tatapan dan bahan ghibahan anak anak

"Wa apa perasaan gue aja yang kita dilihat atau emang gue betul sih?" Tanya ara sammbil menyikut tangan kiri Salwa

"Santai dong mata lo entar gue colok"

"Udah mor jangan di peduliin, yok kekelas" ucap Salwa sambil menarik kedua teman nya

💧💧💧

"Kalau mereka masih dekat dekat tuh sama Fariq habis mereka di tangan gue" ucap Reva

"Gue setuju tu va" ucap Cindy dan Fira bersamaan

"Kita lihat aja kalau masih dekat juga mereka siap - siap aja tuh adek kelas songong habis dia ditangan gue"

Reva, Fira, dan Cindy mereka adalah siswi yang selalu membuat onar di sekolah. Terlebih lagi ke adek kelasnya.

🌀🌀🌀

Setelah kejadian tadi yang terjadi di kantin. Salwa pun berlari dengan kecil dan langsung pergi kekelasnya dan meninggal kedua sahabatnya. Saat sampai dikelas ia mengerjap-kerjapkan mata, menatap laci meja belajar sekolahnya. Salwa menghela napas, sebenarnya dia penasaran apa isi dari kertas tersebut tetapi ia urungkan karena gurunya telah masuk dan bersiap untuk memulai pelajaran.

*Tring... ring... ring

Suara yang ditunggu tunggu oleh semua penghuni SMA Benua.

"Wa hari ini gue pulang gak sama lo, gue udah dijemput sama bokap gue"ucap Ara

"Oke berarti gue pulang sama Mora aja"

"Gu..gue hari ini juga dijemput sama nyokap gue wa"

"Oh..ya udah berarti gue pulang sendiri, nice day  bareng orang tersayang. Bye.. gue duluan yaa" sambil tersenyum paksa

"Bye waa...." Ucap Mora dan Ara serempak dengan terpaksa

*flashback on

Saat Salwa dan temannya sampai di surga dunia alias kantin, kantin sudah dipadati oleh para pembeli yang meminta perutnya untuk isi.

"Biar gue yang mesan makan" kata Salwa

"Oke, gue mau nasi goreng sama susu kotak" ucap Ara

"Gue ngikut Ara aja wa" ucap Mora

"Oke berarti sama aja ni ya gue pesan"tanya Salwa sekali lagi

"Iyaa"ucap Mora dan Ara serempak

Saat Salwa ingin menuju tempat pesanan tanpa sengaja ada yang menyenggol lengannya

"Maaf.."kata orang tersebut

"Iya gak papa kok" dan saat Salwa memutarkan badan ke samping untuk melihat siapa orang yang tadi menyenggol nya dan ia terkejut

"Kak Fariq"

"Eh kamu Salwa, aku minta maaf ya"

"Gak Masalah kak, aku duluan ya kak mau pesan makanan untuk teman - teman juga" ucap Salwa dengan sopan

"Iya, maaf ya sekali lagi"

Dan Salwa pun pergi untuk mengantri makanannya.

Ternyata ada yang memperhatikan kejadian tadi.

"Nih pesanan nya guys"

Saat mereka asik makan, tiba tiba mereka kedatangan kakak kelasnya yang kemarin

"Apa telinga lo budek haa, kemarin udah gue bilang jauhi Fariq" ucap Reva sambil menunjuk Salwa

"Maaf ni ya kak, tadi Salwa cuma pesan makanan kak gak ada tuh jumpa dengan kak Fariq" ucap Mora

"Lo tanya aja sama teman lo" ucap Cindy, dialah yang melihat kejadian tadi

"Pokoknya gue ingetin sekali lagi buat kalian jauhi Fariq" ucap Reva dan berlalu pergi.

*Flashback off

Sebenarnya mereka ingin pulang dengan Salwa dan tidur dirumah Salwa karena mereka penasaran apa yang terjadi dengan  sahabatnya. Tapi harus mereka batalkan karena mereka sudah memiliki janji dengan keluarga mereka masing masing-masing.

***

Lampu tidurnya memberikan cahaya remang - remang. Salwa menghela napas beratnya untuk kesekian kali. Kedua matanya yang susah untuk dipejamkan. Kejadian yang dua hari menimpanya berputar begitu aja.

"Salah ya gue kenal dengan kakak kelas gue sendiri"lirih Salwa

Sudah sekian lama larut dengan pikirannya, akhirnya Salwa menguap matanya semakin memberat. Salwa menoleh ke samping, meraih boneka kesayangannya yang merupakan hadiah dari mamanya, memeluknya dengan erat.

"Semoga hari esok jauh lebih indah dan bahagia dari hari ini" lirih Salwa mohon

Dan Salwa tak bisa lagi menahan rasa kantuknya, matanya perlahan tertutup. Salwa pun terlelap dan siap untuk masuk ke alam mimpinya.

#cuap - cuap author

Gimana kalian suka gak sama part ini? Suka gak?

Penasaran gak sama part selanjutnya?
Doain aku makin rajin nulisnya dan lancar Aamiin dan bisa update secepatnya Aamiin

Ajak semua teman, sahabat, keluarga kalian untuk baca ini.

Terus support cerita ini agar aku makin semangat untuk nulis dan updatenya

Maaf ya masih banyak typo nya karena masih belajar nulus:)

Kalian boleh screenshot bagian yang kalian suka dan tag Ig aku ( @ramadhani_fakhira )😅😊

Tungguin terus cerita aku yaa dan jangan lupa untuk comment and vote  aku tunggu yaa😊

Salam dari akuu

Fakhira,

My perfect boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang